Udang merupakan salah satu jenis hidangan boga bahari yang populer di seluruh dunia. Udang termasuk ke dalam jenis Subfilum Crustacea yang dapat hidup di air tawar, laut maupun payau. Indonesia memiliki berbagai jenis udang antara lain udang windu (Penaeus monodon), udang vaname (Litopenaeus vannamei), udang putih (Penaeus marguiensis), dan udang dogol (Metapenaeus monoceros), udang galah (Macrobrachium rosenbergii), dan udang lainnya.
Menurut Food Agriculture Organization (FAO) Indonesia merupakan salah satu produsen udang terbesar di dunia pada 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, komoditas udang hasil tangkap memiliki rata-rata kontribusi sebesar 25,2% dari total ekspor perikanan budidaya. Sedangkan kontribusi komoditasnya mencapai 32,88% di tahun 2024, meningkat pesat dibandingkan dengan tahun 2023 yang sebesar 20,86%.
Dalam lima tahun terakhir mulai dari 2020, nilai ekspor udang tangkap mencapai US$101,4 juta dengan berat 6,34 ribu ton, selanjutnya pada tahun 2021 nilai ekspor udang tangkap menurun menjadi US$59,7 juta dengan berat 6 ribu ton.
Kemudian pada tahun 2022, nilai ekspor berada di angka US$55,4 juta dan berat 5,46 ribu ton yang merupakan angka paling rendah dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2023, nilai dan berat ekspor udang kembali mengalami peningkatan menjadi US$62,7 juta dengan volume 5,61 ribu ton. Adapun pada tahun 2024, angkanya mengalami peningkatan yang sangat pesat yaitu nilainya mencapai US$138,9 juta dan beratnya sebesar 6,43 ribu ton.
Jika dilihat menurut provinsi asal barangnya, sebagian besar ekspor udang hasil tangkap pada tahun 2024 berasal dari DKI Jakarta (US$97,3 juta), Banten (US$13 juta), Jawa Timur (US$9 juta), Sumatra Selatan (US$8,6 juta), dan Jawa Barat (US$5 juta). Ekspor komoditas dari kelima provinsi tersebut mengalami peningkatan nilai apabila dibandingkan dengan tahun 2023.
Capaian ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-5 eksportir udang terbesar dunia dengan pangsa pasar 6,0%, di bawah Ekuador (25,0%), India (17,8%), Vietnam (10,8%), dan China (7,5%). Adapun pasar utama ekspor udang Indonesia adalah Amerika Serikat dengan kontribusi 63,7% dari total udang Indonesia, diikuti oleh Jepang.
Dalam mendukung komoditas unggulan ekspor perikanan ini Kementerian Kelautan dan Perikanan RI mengoptimalkan acara Shrimp Summit 2025 pada 23-25 Juni 2025 lalu sebagai ajang mempromosikan udang Indonesia. Secara umum promosi ini ditujukan kepada stakeholder global, investor, serta untuk menjaring kolaborasi inovasi teknologi budidaya udang.
Baca Juga: Fluktuasi Nilai Ekspor Udang Hasil Tangkap 5 Tahun Terakhir
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/08/07/60d9e9fbe50bcd95323977ba/analisis-komoditas-ekspor--2020-2024--sektor-pertanian--industri--dan-pertambangan.html
https://kkp.go.id/download-pdf/Materi%20-%20profil-pasar-udang667533620a258.pdf
https://kkp.go.id/news/news-detail/kkp-pamerkan-potensi-udang-indonesia-di-shrimp-summit-2025-bali-BrmY.html
Penulis: Silmi Hakiki
Editor: Editor