Setelah pandemi berakhir, geliat pertunjukan musik langsung kembali terasa di berbagai daerah. Konser dan festival yang sempat terhenti kini kembali digelar, menghidupkan lagi ruang-ruang hiburan yang dulu sepi. Pada masa puncak pandemi Covid-19, hampir seluruh aktivitas luar ruangan dibatasi secara ketat, membuat penikmat musik hanya bisa menyaksikan penampilan musisi secara online demi menekan laju penyebaran virus.
Kini, situasi telah berangsur normal. Publik kembali memiliki kesempatan menikmati konser secara langsung, merasakan energi panggung, sorak penonton, dan euforia yang sulit tergantikan oleh pertunjukan virtual. Atmosfer meriah dan kebersamaan yang hadir di konser menjadi pengalaman yang kembali dirindukan para pecinta musik tanah air.
Akan tetapi, di balik antusiasme ini, pengalaman menonton konser tidak selalu berjalan mulus. Ada sejumlah faktor yang kerap mengurangi kenyamanan, baik yang berasal dari penyelenggara acara maupun perilaku sebagian penonton. Hal-hal inilah yang terkadang membuat momen menonton konser terasa kurang maksimal.
Pada Agustus 2025, Jakpat melakukan survei terhadap 1.323 responden mengenai pengalaman kurang menyenangkan yang dialami saat menonton konser. Survei ini dilakukan secara daring melalui Jakpat Apps dengan jenis pertanyaan multiple answer, yakni responden dapat memilih lebih dari satu jawaban.
Baca Juga: Seberapa Sering Anak Muda Nonton Konser Musik pada 2025?
Cuaca Jadi Faktor Utama
Berdasarkan hasil survei, pengalaman kurang menyenangkan yang paling banyak dialami adalah cuaca yang tidak mendukung dengan capaian 34%. Cuaca yang tidak mendukung dalam hal ini adalah cuaca yang terlalu panas atau hujan.
Kemudian, pengalaman kurang menyenangkan selanjutnya berasal dari kalangan penonton yakni kerusuhan yang mungkin terjadi selama konser berlangsung, perolehannya 26%.
Suasana acara musik biasanya selalu ramai dipadati oleh lautan manusia. Publik dari berbagai daerah berkumpul dalam satu tempat dan dalam keadaan ini, rawan terjadi kerusuhan antarpenonton, bahkan karena hal-hal kecil.
Setelahnya, 20% publik mengaku tak bisa melihat panggung. Situasi ini dapat terjadi karena dua hal yakni, penonton yang tak tertib atau pengaturan tata lokasi yang kurang maksimal dari penyelenggara acara.
Lalu dengan persentase yang sama, 20% lainnya merasa tak nyaman karena tempat yang terlalu sempit. Menonton konser umumnya tidak hanya melibatkan aktivitas bernyanyi bersama, tetapi juga bergerak dan menari sebagai bentuk ekspresi diri sehingga ruang yang memadai penting untuk kenyamanan publik.
Adapun 19% sisanya mengalami masalah terkait parkiran, mencerminkan bahwa pengalaman kurang menyenangkan juga bisa datang dari sesuatu di luar area panggung.
Baca Juga: Jejak Konser Dunia Terlaris Sepanjang Masa, The Eras Tour Puncaki Daftar!
Sumber:
https://www.instagram.com/p/DPQQ2bWkbHq/?img_index=2
Penulis: NAUFAL ALBARI
Editor: Editor
