Isu kesetaraan gender masih banyak dibahas di Indonesia. Isu ini menyoroti bukan sekadar hak-hak perempuan, melainkan juga soal keadilan sosial, hak asasi, dan kemajuan suatu bangsa. Perempuan dan laki-laki seharusnya memiliki kesempatan yang setara dalam pendidikan, pekerjaan, dan dalam pengambilan keputusan, guna melahirkan kelompok masyarakat yang lebih inklusif dan seimbang.
Di Indonesia, kesetaraan gender masih menjadi tantangan besar. Perempuan masih menghadapi berbagai hambatan dalam mengenyam pendidikan, mengakses lapangan kerja yang layak, menduduki posisi kepemimpinan, hingga mendapat perlindungan dari kekerasan berbasis gender.
Menurut laporan Global Gender Gap Report 2025 dari World Economic Forum yang baru dirilis Juni lalu, Indonesia berada di urutan ke-97 global untuk urusan kesetaraan gender, dengan skor 0,692. Skor ini diukur dalam skala 0-1, dengan nilai 1 menunjukkan kesetaraan yang sempurna. Dengan demikian, semakin kecil skornya, maka semakin tinggi pula kesenjangan gender yang dirasakan di negara tersebut.
Penilaian ini melibatkan 148 negara dengan menggunakan 4 indikator, yakni kesempatan dan partisipasi ekonomi, edukasi, kesehatan dan kelangsungan hidup, serta pemberdayaan politik. Indeks ini pertama dirilis pada 2006 untuk memberi gambaran perubahan kesenjangan gender antar negara menggunakan basis data terbaru.
Di kawasan regional, Indonesia berada di peringkat ketujuh. Adapun Filipina memuncaki daftar di ASEAN dengan meraih skor 0,781, disusul Singapura dengan 0,748 poin. Sebaliknya, Malaysia dan Brunei Darussalam mencatatkan indeks kesetaraan gender terendah, masing-masing di angka 0,681.
Secara global, negara dengan indeks kesetaraan gender terbaik diraih oleh Islandia, dengan skor nyaris sempurna sebesar 0,926. Meski skornya berkurang 0,01 dari tahun 2024, Islandia sukses mempertahankan posisi pertamanya, mencerminkan pemberdayaan wanita yang terus didorong dan dijadikan prioritas di negara tersebut.
Finlandia mengisi posisi kedua dengan 0,879, disusul Norwegia (0,863), Britania Raya (0,838), dan Selandia Baru (0,827).
Sementara itu, dari 148 negara dalam daftar, Pakistan meraih skor terendah sebesar 0,567, menjadikannya negara dengan indeks kesetaraan gender terendah. Sudan menyusul dengan 0,570 poin, diikuti oleh Chad dengan 0,571, Iran dengan 0,582, dan Guinea dengan 0,595.
Jika ditinjau dari hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), maka indeks ketimpangan gender Indonesia terus menurun, dari 0,459 pada 2022 menjadi 0,447 pada 2023. Dalam pemeringkatan BPS, semakin rendah skornya, maka semakin kecil pula ketimpangan gender yang dirasakan, sehingga kondisi kesetaraan gender semakin baik.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) menekankan pentingnya kolaborasi dalam mempercepat upaya kesetaraan gender di Indonesia.
"Partisipasi perempuan dalam sektor pendidikan, tenaga kerja, dan politik masih rendah. Perempuan yang bekerja di sektor teknologi hanya 27%, akademisi perempuan di institut teknologi hanya berkisar 35,7%, dan perempuan yang menempuh studi spesialis kedokteran hanya tercapai 41,6%. Untuk posisi keterwakilan politik, jumlah perempuan hanya mencapai 22,14%. Selain pencapaian yang masih rendah, perempuan di Indonesia masih rentan menjadi korban kekerasan berbasis gender. Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional 2024 menunjukkan bahwa 1 dari 4 perempuan di Indonesia mengalami kekerasan fisik atau seksual selama hidupnya. Fenomena ini menegaskan perlunya langkah konkret dalam pencegahan kekerasan berbasis gender," ujarnya pada Kamis (13/3/2025).
Ia turut menegaskan bahwa Kemen PPPA akan terus mengupayakan dan mendorong kebijakan guna memastikan akses setara bagi perempuan di berbagai sektor pembangunan.
"Kesetaraan gender bukan hanya hak asasi manusia, tetapi juga fondasi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, kolaborasi dari semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat, dan media sangat penting untuk mempercepat aksi menuju Indonesia yang lebih inklusif dan berkeadilan,” tuturnya.
Baca Juga: WEF: Kesetaraan Gender Indonesia 2024 Naik 4,88% dalam 19 Tahun
Sumber:
https://www.weforum.org/publications/global-gender-gap-report-2025/
https://www.kemenpppa.go.id/page/view/NTc1OA
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor