Ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas pembangunan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Anggaran ketahanan pangan mencapai Rp164,4 triliun, menjadi satu dari delapan agenda pembangunan (Asta Cita) dalam membangun Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.
Tahun 2026, anggaran ketahanan pangan naik 5,9% dibanding outlook 2025 yang sebesar Rp155,2 triliun.
Anggaran ketahanan pangan tersebut antara lain akan diarahkan untuk mendorong produktivitas pangan melalui ekstensifikasi dan intensifikasi lahan pertanian, modernisasi sistem pertanian, penguatan infrastruktur pertanian, serta pembangunan pergaraman nasional.
Selain itu, pemerintah juga akan fokus menjaga stabilitas harga pangan dengan memperkuat lumbung pangan dan cadangan pangan serta mendukung sistem rantai pasok yang lebih efektif. Tak lupa, kesejahteraan petani dan nelayan juga masuk dalam fokus anggaran ini, salah satunya melalui bantuan sarana-prasarana dan akses permodalan yang lebih komprehensif.
“Hadirnya pemerintah sudah nyata dirasakan sejak awal 2025. Pemerintah memangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit, 145 peraturan kita pangkas. Hasilnya, produksi beras meningkat, stok beras di gudang pemerintah berada di atas 4 juta ton, harga stabil, petani makin sejahtera. Ke depan akan kita lanjutkan cerita sukses ini,” ucap Prabowo dalam Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2025–2026, Jumat (15/8/2025).
Program Pembangunan Lain
Selain ketahanan pangan, pemerintah juga memfokuskan anggaran pada bidang prioritas pembangunan lain, mulai dari ketahanan energi, Makan Bergizi Gratis (MBG), dan pendidikan.
“Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mencetak SDM unggul yang berdaya saing global. Pendidikan adalah instrumen untuk memberantas kemiskinan. Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20%, yaitu sekitar Rp757,8 triliun untuk tahun 2026, terbesar sepanjang sejarah NKRI,” tutur Prabowo.
Program prioritas lain mencakup bidang kesehatan; pembangunan desa, koperasi, dan UMKM; pertahanan semesta untuk mendukung teknologi tinggi dan pertahanan modern; hingga percepatan investasi dan perdagangan global melalui Danantara Indonesia.
“Melalui Danantara Indonesia, kita perkuat investasi produktif dan mewujudkan Indonesia lebih kuat dalam rantai pasok dunia. Profesionalisme, kompetensi, dan integritas akan menjadi pijakan, didukung tata kelola transparan dan akuntabel. Inilah momentum bagi Indonesia untuk menjadi disegani sebagai kekuatan ekonomi global,” tegasnya.
Baca Juga: Simak Anggaran Pendidikan RI 2020–2026
Sumber:
https://drive.google.com/file/d/1TsimTqqDXN_LvhRMLac-QcIOj8I-V4_P/view
https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/siaran-pers/Siaran-Pers-RAPBN-Tahun-Anggaran-2026
https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/dari-pangan-hingga-investasi-presiden-prabowo-sampaikan-delapan-agenda-prioritas-rapbn-2026/
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor