Minat bermain gim online di Indonesia tahun 2025 menunjukkan perubahan menarik. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna yang bermain gim online justru menurun dibanding tahun sebelumnya, meskipun judul-judul populer masih mendominasi pilihan.
Jumlah Pemain Gim Online Turun
Survei yang dilakukan pada 10 April hingga 16 Juli 2025 terhadap 8.700 responden di 38 provinsi ini mencatat, hanya 24,27% responden yang mengaku bermain gim online. Angka ini turun dibanding tahun 2024 yang mencapai 28,17%. Sebaliknya, mayoritas responden (75,73%) memilih tidak bermain gim online pada 2025.
Tren ini menjadi indikasi adanya pergeseran minat digital, dari bermain gim ke bentuk hiburan online lain, misalnya media sosial, streaming, atau e-commerce berbasis hiburan.
Mobile Legends Masih Tak Tergoyahkan
Meski jumlah pemain gim online secara keseluruhan mengalami penurunan, dominasi gim populer masih belum tergeser. Mobile Legends tetap menjadi pilihan utama dengan 48,99% pemain, hampir setengah dari total gamer Indonesia. Fenomena ini menegaskan bahwa gim bergenre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) masih memiliki daya tarik besar berkat komunitas yang solid, pembaruan konten yang rutin, serta turnamen e-sports yang terus digelar.
Di posisi kedua, Free Fire mencatat 23,05% pemain. Gim besutan Garena ini masih konsisten diminati, terutama di kalangan remaja dan pengguna smartphone dengan spesifikasi menengah. Disusul PUBG Mobile di peringkat ketiga dengan 11,05%, yang mempertahankan basis penggemar meski persaingannya semakin ketat.
Di luar tiga besar, preferensi mulai menyebar. Candy Crush Saga (3,81%) dan Roblox (2,07%) masih bertahan dengan segmentasi pemain kasual, sementara Subway Surfers (1,90%) populer di kalangan pengguna yang mencari hiburan cepat tanpa strategi rumit. Menariknya, Call of Duty (6,74%) menunjukkan bahwa gim first-person shooter masih punya ceruk penggemar setia.
Ditambah lagi, kategori Lainnya (4,80%) mengindikasikan ada ruang bagi gim baru untuk masuk pasar, meski persaingan dengan tiga besar tetap sangat dominan.
Secara keseluruhan, data ini menggambarkan bahwa meskipun ekosistem gim online di Indonesia makin beragam, kekuatan tiga besar masih mendefinisikan arah pasar. Hal ini menandakan adanya tantangan besar bagi pengembang gim baru untuk menembus dominasi tersebut.
Durasi Main Didominasi 1–2 Jam
Dari sisi durasi bermain, sebagian besar gamer online di Indonesia bermain dalam rentang waktu singkat. Data survei mencatat 35,4% responden bermain 1-2 jam per hari, sedangkan 24,1% bermain 2-3 jam per hari. Ada pula yang bermain di atas 3 jam per hari, namun proporsinya rendah.
Artinya, hampir 6 dari 10 gamer di Indonesia bermain gim online dengan durasi kurang dari 3 jam sehari. Hal ini menunjukkan bahwa gim online lebih diposisikan sebagai hiburan ringan, bukan aktivitas yang menyita waktu berlebihan.
Baca Juga: Pengguna Media Sosial Tembus 5 Miliar di 2025
Sumber:
https://survei.apjii.or.id/survei/group/11
Penulis: Ita Wahyu Lestari
Editor: Editor