NTB dan Papua Tengah Punya Rata-Rata Usia Kawin Pertama Paling Muda

NTB dan Papua Tengah jadi provinsi dengan rata-rata usia kawin pertama paling muda di Indonesia pada 2024, dengan 20,34 tahun.

NTB dan Papua Tengah Punya Rata-Rata Usia Kawin Pertama Paling Muda Ilustrasi menikah | Arbiansyah Sulud/Pexels
Ukuran Fon:

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024, usia rata-rata orang Indonesia menikah pertama kali adalah pada 22 tahun. Usia menikah perempuan tercatat lebih dini, yaitu rata-rata pada 21 tahun, sedangkan pria pada umur 23 tahun.

Di sisi lain, daerah pedesaan memiliki rata-rata usia nikah lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan. Di perkotaan anak muda rata-rata menikah pada usia 22 tahun, sedangkan di desa pada usia 21 tahun.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan, batas minimal usia menikah bagi laki-laki dan perempuan adalah 19 tahun. Sebelum undang-undang tersebut disahkan, batas menikah bagi perempuan adalah 16 tahun, 3 tahun lebih muda yang tercantum pada undang undang Nomor 1 Tahun 1974. Dikarenakan berimplikasi pada maraknya nikah dini, undang-undang tersebut pun diperbarui.

Provinsi dengan Usia Nikah Paling Muda

Nusa Tenggara Barat berada di urutan pertama dengan rata-rata usia nikah pertama paling muda di Indonesia | GoodStats

Sepuluh provinsi di Indonesia mencatat rata-rata usia kawin pertama paling muda. Usia termuda terlihat di Nusa Tenggara Barat dan Papua Tengah, yang sama-sama berada di angka 20,34 tahun. Sedikit lebih tinggi, Papua Pegunungan mencatat rata-rata usia 20,42 tahun.

Selanjutnya, di Kalimantan terdapat beberapa provinsi dengan usia pernikahan yang berdekatan, yakni Kalimantan Barat (20,7 tahun), Kalimantan Selatan (20,72 tahun), serta Kalimantan Utara (21,12 tahun).

Di luar itu, Jawa Barat menempati posisi keenam dengan rata-rata usia kawin pertama sebesar 20,82 tahun, diikuti oleh Sulawesi Barat dan Gorontalo yang sama-sama berada pada 20,85 tahun. Daftar ini ditutup oleh Bengkulu dengan usia kawin pertama rata-rata 21,17 tahun. Di sepuluh provinsi tersebut, usia pertama kawin masih berada di bawah rata-rata nasional.

Angka Pernikahan Dini di Indonesia

Sayangnya, masih terdapat penduduk yang menikah sebelum mencapai umur yang dianjurkan secara hukum. Angkanya bisa dilihat dari laporan BPS mengenai persentase penduduk perempuan umur 20-24 tahun yang telah menikah sebelum usia 18 tahun.

Hasilnya, terdapat 5,9% perempuan yang berstatus kawin sebelum umur 18 tahun. Terjadi perbedaan persentase di setiap provinsinya di Indonesia, dipengaruhi oleh budaya dan pengetahuan mengenai pernikahan yang sangat beragam.

NTB memiliki persentase perempuan nikah sebelum 18 tahun tertinggi di Indonesia pada 2024 | GoodStats

Data dari BPS menunjukkan pada 2024 terdapat sepuluh provinsi dengan persentase perempuan usia 20–24 tahun yang menikah sebelum berumur 18 tahun. Provinsi dengan angka tertinggi adalah Nusa Tenggara Barat sebesar 14,96%, diikuti oleh Papua Selatan sebesar 14,4%.

Selanjutnya terdapat Sulawesi Barat (10,71%), Kalimantan Barat (10,05%), dan Kalimantan Tengah (9,89%). Sementara itu, Sulawesi Tenggara mencatat angka 9,4%, diikuti Sulawesi Tengah (9,06%), Papua Tengah (9,05%), Sulawesi Utara (8,96%), dan Sumatra Selatan (8,45%). Data ini menggambarkan masih tingginya praktik perkawinan dini di beberapa wilayah Indonesia, terutama di kawasan timur.

Baca Juga: Berapa Usia Ideal buat Menikah?

Sumber:

https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/17441730.2020.1781380

https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTM2MCMy/proporsi-perempuan-umur-20-24-tahun-yang-berstatus-kawin-atau-berstatus-hidup-bersama-sebelum-umur-18-tahun-menurut-provinsi.html

https://www.bps.go.id/id/publication/2024/12/31/b2dbaac4542352cea8794590/statistik-pemuda-indonesia-2024.html

Penulis: Faiz Al haq
Editor: Editor

Konten Terkait

Mayoritas Anak Indonesia Lakukan Aktivitas Ini Bersama Orang Tua

Menurut BPS, 90,07% anak lakukan aktivitas makan atau belajar makan bersama dengan orang tua.

Kemenhut Targetkan Laju Deforestasi Turun Jadi 94 Ribu Ha pada 2029

Empat tahun ke depan, Kemenhut menargetkan penurunan laju deforestasi hingga 94 ribu ha per tahun dengan alokasi dana Rp3,96 triliun.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook