Pemeriksaan kesehatan gratis menjadi salah satu program andalan Prabowo Subianto dalam upayanya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan akses layanan kesehatan yang lebih mudah bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
Setiap provinsi memiliki skema pemeriksaan kesehatan yang berbeda, tergantung pada kebutuhan dan kondisi masyarakat di wilayah tersebut. Pemeriksaan yang diberikan bisa mencakup pemeriksaan umum, cek tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, hingga deteksi penyakit kronis tertentu. Selain itu, jenis layanan yang tersedia juga disesuaikan dengan fasilitas kesehatan yang ada di masing-masing daerah.
Jumlah penerima manfaat dari program ini bervariasi di setiap provinsi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor seperti jumlah penduduk, tingkat kebutuhan kesehatan, serta ketersediaan tenaga medis dan fasilitas kesehatan di daerah tersebut.
Jawa Tengah menjadi provinsi dengan penerima manfaat terbanyak, mencapai 100.634 orang. Hal ini menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat serta kebutuhan layanan kesehatan yang signifikan di daerah tersebut.
Jawa Timur menyusul dengan 68.002 penerima manfaat, mencerminkan upaya pemerintah dalam memastikan akses kesehatan merata di wilayah dengan populasi besar.
Sementara itu, Jawa Barat berada di peringkat ketiga dengan 43.487 penerima, yang menegaskan bahwa daerah dengan jumlah penduduk tinggi memerlukan perhatian khusus dalam program layanan kesehatan.
Di luar Pulau Jawa, Sumatra Utara menjadi provinsi dengan jumlah penerima terbesar, yaitu 24.732 orang. DKI Jakarta, sebagai ibu kota negara, mencatat angka 22.857 penerima, menandakan bahwa meskipun memiliki fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, masih banyak masyarakat yang membutuhkan akses pemeriksaan gratis.
Beberapa provinsi lain juga menunjukkan angka penerima yang cukup signifikan, seperti Sumatra Selatan (14.120), Banten (14.045), Sumatra Barat (13.699), dan Sulawesi Selatan (13.260). Data ini menunjukkan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis tidak hanya berfokus di Pulau Jawa, tetapi juga menjangkau berbagai daerah di luar pusat pemerintahan dan ekonomi.
Sementara itu, Aceh mencatat 8.883 penerima manfaat, jumlah yang lebih kecil dibandingkan provinsi lain, tetapi tetap menunjukkan komitmen pemerintah dalam menyebarluaskan layanan kesehatan gratis.
Di luar daftar utama, kategori "Provinsi lainnya" mencakup total 91.747 penerima, mencerminkan distribusi pemeriksaan kesehatan yang luas di berbagai wilayah Indonesia.
Target 100 Ribu per Hari
Pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah peserta pemeriksaan kesehatan gratis agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, menyatakan bahwa saat ini jumlah pendaftar harian telah mencapai sekitar 40 ribu orang. Namun, pemerintah masih menargetkan peningkatan jumlah pendaftar hingga sekurangnya 100 ribu orang per hari. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa layanan kesehatan gratis dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat yang membutuhkan.
“Saat ini pendaftar harian sudah 40 ribuan, akan kami dorong terus hingga target harian mencapai sekurangnya 100 ribu orang/hari," kata Kepala Biro Komunikasi Kemenkes Aji Muhawarman, Rabu (12/3/2025).
Untuk mencapai target tersebut, berbagai strategi akan diterapkan, seperti memperluas sosialisasi program, meningkatkan kapasitas layanan di fasilitas kesehatan, serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah.
Dengan antusiasme masyarakat yang semakin meningkat, diharapkan program ini dapat memberikan dampak yang lebih besar dalam mendukung kesehatan masyarakat dan mendeteksi penyakit lebih dini.
Baca Juga: Layanan Cek Kesehatan Gratis Banyak Dimanfaatkan Orang Dewasa
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor
