Bagaimana Penilaian Publik atas Komitmen Pemerintah Tangani Bencana Sumatra?

Sebanyak 56,4% responden menilai komitmen pemerintah dalam merespons bencana Sumatra sudah kuat.

Bagaimana Penilaian Publik atas Komitmen Pemerintah Tangani Bencana Sumatra? Potret Penanganan Bencana Sumatra | BNPB
Ukuran Fon:

Akhir 2025, Sumatra menjadi pusat perhatian nasional sejak banjir bandang dan longsor melanda sejumlah provinsinya, mulai dari Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban jiwa per 17 Desember 2025 telah mencapai 1.053 jiwa, dengan 200 orang masih hilang. Tidak hanya itu, lebih dari 3 ribu fasilitas rusak, meliputi fasilitas umum, pendidikan, rumah ibadah, jembatan, hingga fasilitas kesehatan.

Di tengah upaya penyelamatan dan distribusi bantuan, muncul pertanyaan menarik, sejauh mana publik menilai komitmen pemerintah dalam menangani bencana ini? Lebih dari sekadar logistik, penilaian ini juga mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap kesiapan pemerintah mengambil langkah pemulihan.

Litbang Kompas melakukan survei melalui wawancara telepon terhadap 510 responden dari 76 kota di 38 provinsi pada 8-11 Desember 2025 untuk memahami persepsi publik terhadap penanganan bencana Sumatra. Survei ini memiliki margin of error sebesar 4,24% dan tingkat kepercayaan 95%.

Baca Juga: Sentimen Media Online terhadap Bencana Sumatra 2025

Penilaian terhadap pemulihan bencana Sumatra | GoodStats
Penilaian terhadap pemulihan bencana Sumatra | GoodStats

Sebanyak 56,4% responden menilai komitmen pemerintah pusat dalam menangani bencana Sumatra sudah kuat, dengan rincian 30,6% menilai kuat dan 25,8% menilai sangat kuat. Responden menilai pemerintah telah menjadikan penanganan bencana di Sumatra sebagai agenda prioritas nasional.

Di sisi lain, 41,6% responden menilai komitmen tersebut masih lemah, dengan rincian 30% menilai lemah dan 11,6% menilai sangat lemah. Hal ini menandakan masih adanya keraguan dalam masyarakat akan respons pemerintah saat ini, yang dinilai bisa lebih cepat menekan eskalasi bencana.

Sementara itu, 2% responden lainnya menjawab tidak tahu.

Adapun sektor yang dinilai paling mendesak untuk segera dipulihkan adalah infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, listrik, dan air bersih yang dipilih oleh 31,2%. Infrastruktur dasar ini menjadi penopang aktivitas sehari-hari warga yang terdampak sekaligus membantu masuknya bantuan, sehingga pemulihannya harus menjadi prioritas.

Di sisi lain, 26,6% responden berharap atas pemulihan ekonomi masyarakat setempat, 24,2% mendorong perbaikan layanan kesehatan dan pendidikan, serta 13,3% mendesak agar perumahan warga segera diperbaiki.

Baca Juga: 60% Warganet X Punya Sentimen Negatif terhadap Penanganan Bencana Sumatra 2025

Sumber: 

https://www.kompas.id/artikel/catatan-publik-terhadap-pemulihan-sumatera?open_from=Riset_Litbang_Page

Penulis: Agnes Z. Yonatan

Konten Terkait

Akhir 2025, Produksi Padi Indonesia Diprediksi Turun

Produksi padi diproyeksi turun pada akhir tahun akibat cuaca ekstrem di berbagai wilayah produksi.

Produksi dan Luas Panen Padi Nasional Terus Turun, Ketahanan Pangan Diuji

Data BPS mencatat tren penurunan produksi dan luas panen padi nasional sejak 2018, menandakan tantangan serius bagi ketahanan pangan Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook