Sektor wirausaha menjadi salah satu perhatian pemerintah dalam melakukan upaya pembangunan jangka menengah. Perhatian ini tidak lepas dari fakta bahwa adanya wirausaha yang dilakukan oleh masyarakat dapat membuka peluang lapangan pekerjaan sehingga berperan penting dalam memangkas angka pengangguran yang ada di Indonesia.

Menurut data dari Organisasi Buruh Internasional (ILO), Indonesia menjadi negara kedua dengan tingkat pengangguran tertinggi di Asia Tenggara, setelah Brunei Darussalam. Pengangguran ini didominasi oleh kelompok usia 15-24 tahun atau kelompok usia pemuda.

Artinya, angka pengangguran pemuda di Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia Tenggara. Oleh karena itu, wirausaha berperan penting dalam menekan angka pengangguran di Indonesia.

Dengan adanya wirausaha yang dilakukan oleh masyarakat, perbaikan kondisi ekonomi dapat terjadi di skala kecil, yakni masyarakat hingga skala besar, yakni pendapatan nasional.

Wirausaha atau wiraswasta menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah orang yang pandai mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Singkatnya, wirausaha atau wiraswasta adalah orang yang membuat atau menciptakan bisnis baru.

Di Indonesia, sebanyak 19,48% pemuda menjadi wirausaha pada tahun 2022. Angka ini meningkat sebesar 1,02% dari tahun sebelumnya. Tahun 2021 lalu, persentase pemuda yang menjadi wirausaha mencapai 18,46%.

Para wirausahawan di Indonesia memiliki dan menjalankan wirausaha diberbagai bidang, di antaranya jasa, pertanian, dan manufaktur dengan berbagai metode, di antaranya berusaha sendiri, dibantu pekerja tidak dibayar, dan dibantu pekerja dibayar.

Perlu diketahui, survei terkait kewirausahaan pemuda dalam Statistik Pemuda Indonesia yang dilakukan oleh BPS baru dipublikasikan sejak tahun 2022 dalam pelaksanaan survei 2021. Untuk itu, Statistik Pemuda Indonesia 2020 tidak ditemukan hasil survei wirausaha pemuda.

Upaya Pemerintah untuk Menggenjot Pertumbuhan Wirausaha

Untuk mendukung dan terus menggenjot wirausaha yang dilakukan pemuda, pemerintah turut membahas perihal wirausaha dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Tindakan pemerintah untuk terus menggenjot wirausaha di Indonesia didukung dengan data Global Entrepreneurship Monitor 2017 yang menunjukkan bahwa minat dan motivasi masyarakat Indonesia untuk berwirausaha cukup tinggi yaitu 47,7%.

Dikutip dari Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024, dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas, pemerintah mencanangkan berbagai kebijakan, salah satunya penguatan kewirausahaan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Penguatan kewirausahaan yang diupayakan pemerintah tertuang dalam Perpres No. 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan. Dalam perpres tersebut dijelaskan bahwa pemerintah berupaya untuk mewujudkan ekosistem berwirausaha dan mencapai target rasio kewirausahaan nasional 3,95%, dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4%. 

Deputi Kewirausahaan Kemenkop UKM, Siti Azizah menyampaikan, sebagai upaya untuk merealisasikan proyeksi di tahun 2024, Kemenkop UKM membentuk platform Entrepreneur Hub. Harapannya, masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda dapat menjadi entrepreneur yang andal, inovatif, dan kompetitif dalam persaingan global. Untuk itu, perlu kerja sama dengan berbagai stake holder agar target dalam RJPMN dapat tercapai.

"Kami berharap koordinasi bagi seluruh stakeholders terkait guna menghindari pelaksanaan program kewirausahaan yang terpotong terpotong, melainkan untuk menciptakan keberlanjutan program," ujarnya, dikutip dari Kemenko PMK.