Baru-baru ini Litbang Kompas baru saja merilis survei nasional terkait dunia politik Indonesia, khususnya Pemilu Presiden 2024. Dalam survei tersebut, turut dibahas mengenai tren elektabilitas bakal capres RI 2024.
Dalam survei edisi Januari 2023 ini, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menguat sekaligus masih membuatnya berada di posisi puncak sebagai bacapres dengan elektabilitas tertinggi. Tokoh politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut memiliki tingkat elektabilitas sebesar 25,3% atau naik sekitar 2,1% dari survei edisi sebelumnya, yakni Oktober 2022 lalu.
Nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga tetap berada di posisi kedua dengan persentase sebesar 18,1% atau menguat sebesar 0,5% dari survei edisi sebelumnya. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan mengalami penurunan elektabilitas sebesar 3,4% dari edisi sebelumnya, yakni sebesar 13,1%. Meskipun begitu, Anies masih berada di posisi tiga besar.
Posisi empat masih diisi oleh nama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Elektabilitas Kang Emil mengalami penurunan sebesar 0,1% dari edisi sebelumnya, yakni 8,4%. Tingkat elektabilitas bacapres RI semakin mengerucut ke empat nama, karena selisih persentase tokoh di posisi lima ke bawah semakin turun ke angka di bawah 2%.
Salah satunya elektabilitas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Meskipun berada di posisi kelima, elektabilitas Sandi kini berada di angka 1,6% atau sama dengan persentase Mantan Panglima TNI, Andika Perkasa. Padahal, Sandi pernah mencapai angka 4,9% pada Januari 2022 lalu.
Selain itu, nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga turun ke angka 1,3%. Dalam setahun, AHY mengalami penurunan elektabilitas sebesar 2%. Nama terakhir yang berada pada persentase 1% ke atas adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Total, hanya terdapat delapan nama tokoh yang memiliki elektabilitas di atas 1% menurut survei Litbang Kompas. Adapun tokoh-tokoh yang memiliki persentase di bawah 1% antara lain Basuki Tjahaja Purnama, Megawati Soekarnoputri, Erick Thohir, Hary Tanoesoedibjo, Puan Maharani, Muhaimin Iskandar, dan Airlangga Hartarto.
Menimbulkan variasi respons dari ragam pihak
Survei ini memberikan respons yang beragam dari berbagai pihak. Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto merespons menguatnya elektabilitas Ganjar pada hasil survei ini sebagai buah dari kaderisasi.
"Elektoral yang tinggi yang dipersepsikan oleh masyarakat dan ditunjukkan dari hasil survei itu buah dari kaderisasi, buah dari proses penggemblengan dari rebonding antara kader-kader PDIP dengan rakyat," kata Hasto dilansir Suara pada Kamis (23/2).
Sementara itu, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres resmi Nasdem mengaku tak khawatir dengan hasil survei tersebut. Dirinya mengatakan, ketiga parpol yang telah berkoalisi mengusung Anies Baswedan, yakni Koalisi Perubahan akan terus menguatkan dan besarkan hati untuk fokus melihat ke depan.
"Harapan kita (elektabilitas Anies) turun sedikit, nanti naik lagi. Jadi bukan hari ini. Indikasi (memang) hari ini, tetapi masih panjang perjalanan. Nah, kita lihat ke depan. Tapi, kami saling besarkan hati, itu kewajiban," kata Surya Paloh di Kantor DPP Partai Demokrat dilansir Kompas pada Rabu (22/2).
"(Harapannya) jangan (menjadi) koalisi lips service saja, habis itu tidak saling kenal. Mudah-mudahan jangan terjadi di antara PKS, Nasdem, (dan) Demokrat. Kami tidak mau ada penyakit akut, merasa paling benar, dan sukses sendiri. Indonesia membutuhkan semangat kebersamaan," lanjutnya.
Naik-turun elektabilitas empat tokoh terkuat
Dalam setahun terakhir, tokoh bacapres RI semakin mengerucut ke empat nama antara lain Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil. Empat edisi terakhir survei Litbang Kompas merekam fluktuasi elektabilitas keempat tokoh tersebut.
Pada Januari 2022 lalu, nama Prabowo Subianto menjadi yang tertinggi dengan persentase 26,5% diikuti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang masing-masing berada pada angka 20,5% dan 14,2%. Urutan ini bersifat stagnan, tetapi cenderung menguat pada angka elektabilitas Ganjar hingga Juni 2022.
Hingga pada survei Litbang Kompas edisi Oktober, nama Ganjar menyalip Prabowo dengan persentase 23,2%. Elektabilitas Prabowo sendiri anjlok ke angka 17,6%, bahkan hampir mendekati Anies Baswedan yang pada Oktober lalu elektabilitasnya naik ke angka 16,5%.
Sementara itu, elektabilitas Ridwan Kamil terus menguat dalam setahun terakhir, tepatnya pada Januari 2022 lalu, Kang Emil masih memiliki elektabilitas pada angka 2,6% saja. Angka tersebut terus menguat ke angka 3,4% pada Juni dan 8,5% pada Oktober. Namun, angka ini turun 0,1% pada Januari 2023.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya
