Dalam dunia kerja modern, waktu duduk bisa mencapai lebih dari 8 jam per hari. Namun, survei nasional yang dilakukan oleh Litbang Kesehatan Kerja Indonesia (2024) menunjukkan bahwa 63% pekerja kantoran di Indonesia menggunakan kursi yang tidak memenuhi standar ergonomi. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: apakah kita benar-benar memperhatikan kualitas kursi kantor?
Data Kesehatan: Nyeri Punggung Jadi Keluhan Utama
Menurut data Kementerian Kesehatan, 4 dari 5 pekerja kantoran melaporkan pernah mengalami nyeri punggung bagian bawah (low back pain). Dari total keluhan tersebut, 71% dihubungkan langsung dengan penggunaan kursi kerja yang tidak sesuai.
Sebuah studi dari Universitas Indonesia (2023) menunjukkan bahwa penggunaan kursi ergonomis mampu menurunkan keluhan nyeri leher dan punggung hingga 47% dalam waktu 3 bulan.
“Kursi kerja yang buruk bukan hanya membuat tidak nyaman, tetapi juga berisiko menurunkan produktivitas dan meningkatkan risiko ketidakhadiran kerja (absensi),” jelas Dr. Farhan Siregar, ahli ergonomi dan peneliti utama studi tersebut.
Pasar Kursi Kantor: Harga Tidak Selalu Mencerminkan Kualitas
Dari sisi ekonomi, laporan MarketResearch.ID (Q4 2024) mencatat bahwa nilai pasar kursi kantor di Indonesia mencapai Rp1,8 triliun, dengan pertumbuhan tahunan 6,4%. Meski demikian, 78% kursi yang beredar di pasar kelas menengah ke bawah tidak memiliki sertifikasi ergonomi resmi, seperti BIFMA atau ISO 9241-5.
Ironisnya, kursi dengan harga di bawah Rp800.000 menyumbang 62% dari total penjualan online. Artinya, sebagian besar pengguna kantor di Indonesia lebih memilih harga murah dibanding dukungan postur tubuh yang sehat. Untuk mendapatkan kursi kantor yang ergonomis ini bisa kunjungi distributor peralatan kantor terdekat di kota Anda.
Apa Kata Pekerja?
Data survei dari situs karier JobMetrics (2025) terhadap 2.000 responden pekerja kantoran menunjukkan:
-
59% mengaku tidak tahu apakah kursi mereka ergonomis.
-
34% mengatakan perusahaan mereka tidak menyediakan kursi kerja standar.
-
72% setuju bahwa kursi yang nyaman berdampak positif pada konsentrasi kerja.
“Saya baru sadar pentingnya kursi kerja setelah sering terapi tulang belakang,” ujar Clara, karyawan di startup teknologi, dalam wawancara.
Solusi dan Rekomendasi
Para ahli merekomendasikan penggunaan kursi yang memiliki fitur sebagai berikut:
-
Dukungan lumbar yang dapat diatur
-
Ketinggian dudukan yang fleksibel
-
Sandaran tangan yang bisa disesuaikan
-
Bahan yang mendukung sirkulasi udara
Pemerintah pun mulai bergerak. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 5 Tahun 2024 mewajibkan perusahaan dengan lebih dari 50 karyawan untuk melakukan audit ergonomi setiap dua tahun.
Kursi Kerja Bukan Sekadar Furnitur
Kursi kantor adalah bagian dari ekosistem kerja yang sering diabaikan, namun dampaknya signifikan terhadap kesehatan dan produktivitas. Di tengah gencarnya transformasi digital, ada baiknya kita tak lupa berinvestasi pada hal-hal fisik—termasuk tempat duduk sehari-hari. Jika Anda ingin segera melakukan investasi ini segera kunjungi https://peralatankantormalang.com/ untuk mendapatkan kursi kantor dengan harga yang terjangkau dengan banyak pilihan.
Penulis: Muhammad Sholeh