Intip 10 Provinsi dengan Utang Pinjol Tertinggi 2025

Utang pinjol Jawa Barat capai Rp20,75 triliun pada Juni 2025, setara 25% dari total pinjaman nasional.

Intip 10 Provinsi dengan Utang Pinjol Tertinggi 2025 Ilustrasi Pinjol | Tonodiaz/Freepik
Ukuran Fon:

Pinjaman online (pinjol) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan finansial masyarakat Indonesia. Dengan kemudahan akses, proses cepat, dan minim syarat, jutaan orang memanfaatkannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan, mulai dari modal usaha, biaya pendidikan, hingga konsumsi harian. Fenomena ini mencerminkan bagaimana digitalisasi keuangan memberi ruang baru bagi masyarakat yang sebelumnya sulit mengakses layanan perbankan konvensional.

Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul persoalan baru, yakni tumpukan utang yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Data dari Otoritas Jasa Keuangan mencatat bahwa terdapat 25,15 juta entitas penerima pinjol per Juni 2025, dengan total utang pokok mencapai Rp83,46 triliun. Nilai tersebut merupakan utang yang masih berjalan atau belum dibayar (outstanding loan), mencerminkan masih adanya tantangan di kalangan masyarakat dalam membayar kembali utang-utangnya.

Provinsi dengan Utang Tertinggi 2025

Jawa Barat jadi provinsi dengan utang pinjol tertinggi 2025 | GoodStats
Jawa Barat jadi provinsi dengan utang pinjol tertinggi 2025 | GoodStats

Provinsi di Pulau Jawa mendominasi jajaran pemegang utang pinjol tertinggi. Jawa Barat memuncaki daftar dengan utang pinjol mencapai Rp20,75 triliun pada Juni 2025, setara 25% dari total utang pinjol nasional. Jumlah rekening aktif di Jawa Barat melebihi 6,44 juta. DKI Jakarta menyusul dengan Rp12,84 triliun dengan lebih dari 2,64 juta rekening aktif, diikuti Jawa Timur dengan Rp10,42 triliun dan lebih dari 2,82 juta rekening penerima.

Masih dari Jawa, Jawa Tengah dan Banten melengkapi daftar lima besar dengan utang pinjol masing-masing Rp6,96 triliun dan Rp6,23 triliun.

Tingginya angka pinjaman di wilayah Jawa turut dipengaruhi oleh populasinya yang padat, akses digital yang luas, hingga terbatasnya ketersediaan kredit dari lembaga keuangan formal.

Di luar Jawa, Sumatra Utara memimpin dengan utang pinjol sebesar Rp3,08 triliun, diikuti Sulawesi Selatan dengan Rp2,04 triliun. Daftar sepuluh besar dilengkapi oleh Bali (Rp1,78 triliun), Sumatra Selatan (Rp1,73 triliun), dan Riau (Rp1,57 triliun).

Sebaliknya, Papua Pegunungan jadi provinsi dengan utang pinjol terendah, sebesar Rp4,9 miliar, diikuti oleh Papua Selatan (Rp14,24 miliar) dan Papua Barat Daya (Rp24,05 miliar).

Secara keseluruhan, tingkat keberhasilan bayar pengguna pinjol (TKB90) mencapai 97,15% per Juni 2025. Hal ini berarti sekitar 97 dari 100 pengguna berhasil membayar utang pinjolnya sampai 90 hari sejak jatuh tempo.

Tingkat kredit macet tercatat sebesar 2,85%, yang menunjukkan proporsi pengguna pinjol yang gagal membayar utangnya dalam jangka waktu 90 hari setelah jatuh tempo.

Baca Juga: Nilai Penyaluran Pinjol Tembus Rp28 Triliun per Mei 2025

Sumber:

https://ojk.go.id/id/kanal/iknb/data-dan-statistik/fintech/Pages/Statistik-LPBBTI-Juni-2025.aspx

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Daftar Barang Sitaan yang Dilelang KPK 17 September 2025

Pada tanggal 17 September 2025 mendatang KPK akan melelang barang sitaan. Berikut daftar barang sitaan yang dilelang lengkap dengan harganya.

Jumlah Kasus Leptospirosis di Indonesia, Tren Meningkat di Pertengahan 2025!

Jumlah kasus Leptospirosis semakin meningkat di pertengahan 2025, berikut rincian kasusnya di beberapa provinsi di Pulau Jawa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook