Rekap Bencana Alam April 2025, Provinsi Mana yang Paling Rawan?

Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah kejadian bencana terbanyak pada April 2025, total 36 kejadian bencana dengan dominasi bencana hidrometeorologi.

Rekap Bencana Alam April 2025, Provinsi Mana yang Paling Rawan? Banjir merendam pemukiman warga Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat | BPBD Kabupaten Bogor
Ukuran Fon:

Indonesia tak pernah lepas dari ancaman bencana alam. Letaknya yang berada di Ring of Fire (Cincin Api Pasifik), jalur berbentuk tapal kuda yang membentang di sekitar Samudra Pasifik dan dikenal sebagai rumah bagi ratusan gunung berapi aktif serta pusat aktivitas tektonik, menjadikan wilayah ini rentan diguncang gempa bumi, letusan gunung, hingga tsunami.

Tak dapat dipungkiri pula bahwa pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan iklim semakin sulit diprediksi. Hujan ekstrem datang di luar musim. Bencana banjir dan tanah longsor pun semakin sering terjadi. Kombinasi faktor geologis dan krisis iklim ini menyebabkan Indonesia semakin rentan terhadap berbagai jenis bencana.

Data dari Buletin Info Bencana April 2025 yang dirilis pada 26 Mei 2025 oleh Bidang Pengelolaan Data dan Sistem Informasi (PDSI) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan persebaran jumlah kejadian bencana di Indonesia pada April 2025. Jawa Barat menjadi provinsi yang paling sering dilanda bencana periode April 2025, dengan total sebanyak 36 kejadian bencana.

Jumlah Kejadian Bencana per Provinsi di Indonesia Periode April 2025 | GoodStats
Jumlah Kejadian Bencana per Provinsi di Indonesia Periode April 2025 | GoodStats

Setelah Jawa Barat, provinsi dengan jumlah kejadian bencana terbanyak berikutnya adalah Provinsi Jawa Tengah (18 kejadian bencana), Sumatra Utara (11 kejadian bencana), Sulawesi Selatan (11 kejadian bencana), dan Jawa Timur (10 kejadian bencana).

Selain menjadi provinsi dengan jumlah kejadian bencana paling banyak, Jawa Barat juga menjadi provinsi yang mengalami lima kejadian bencana periode April 2025, paling bervariasi di antara provinsi lainnya.

Pada April lalu, Jawa Barat mengalami 12 kejadian bencana banjir, 13 kejadian cuaca ekstrem, 9 kejadian bencana tanah longsor, 1 kejadian bencana gempa bumi, dan 1 kejadian kekeringan.

Bencana di Indonesia Periode April 2025

Adapun bencana hidrometeorologi menjadi bencana yang paling sering terjadi di Indonesia pada April 2025. Kondisi intensitas hujan yang tinggi sering terjadi di beberapa wilayah Indonesia sehingga berimplikasi pada meningkatnya potensi kejadian bencana hidrometeorologi.

Secara kumulatif, selama periode April 2025 tercatat telah terjadi 152 bencana yang melanda wilayah Indonesia. Jumlah ini merupakan angka terkecil jika dibandingkan dengan kejadian bencana yang telah terjadi pada periode Januari hingga Maret 2025 menurut data Buletin Informasi Bencana yang dirilis setiap bulan oleh BNPB.

Sepanjang 2025, bulan Januari mencatatkan jumlah kejadian bencana paling banyak dengan total mencapai 302 kejadian. Pada bulan berikutnya, terjadi penurunan angka hingga 237 kejadian bencana.

Sementara, frekuensi terjadinya bencana kembali meningkat di bulan Maret, dengan total hingga 261 kejadian. Penurunan signifikan terjadi di bulan April dengan jumlah peristiwa hanya 152 kejadian bencana.

Tren Jumlah Kejadian Bencana di Indonesia Periode Januari - April 2025 | GoodStats
Tren Jumlah Kejadian Bencana di Indonesia Periode Januari - April 2025 | GoodStats

Hampir seluruh provinsi mengalami bencana banjir paling sedikitnya sekali kejadian dalam April 2025. Setengahnya juga mengalami cuaca ekstrem serta diikuti dengan bencana lanjutan dari banjir, yaitu tanah longsor.

Dari hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia terjadi akibat dinamika atmosfer yang terus terjadi dan munculnya bibit siklon di dekat wilayah Indonesia.

Keberadaan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat yang dipadukan dengan aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) berpotensi menyebabkan peningkatan curah hujan dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah Indonesia.

Adapun fenomena ini berkontribusi dalam pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia. Kombinasi antara keduanya dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem.

Karhutla Masih Jadi Momok

Sementara itu, terdapat dua bencana dengan jumlah kejadian yang paling sedikit terjadi di Indonesia pada April 2025. Gelombang pasang dan abrasi hanya terjadi di Provinsi Maluku sebanyak satu kejadian, sedangkan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi pada Provinsi Riau dan Aceh dengan jumlah kejadian masing-masing satu kali.

Meski frekuensinya sedikit, bencana karhutla patut diberi perhatian lebih mengingat hampir setengah daratan Indonesia berupa lahan dan kawasan hutan. Belum lagi adanya aktivitas manusia yang dapat memicu terjadinya bencana tersebut.

Oleh karena itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau kepada seluruh pemangku kebijakan serta masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana ini.

“Saat ini Indonesia tengah memasuki musim kemarau dan karhutla berpotensi terjadi. Seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi nonpemerintah, dan masyarakat luas perlu melakukan aksi mitigasi untuk mengurangi risiko dan dampak dari karhutla,” ujarnya dalam Apel Kesiapsiagaan Nasional Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Selasa (29/4/2025).

BMKG memprediksi awal musim kemarau tahun 2025 akan terjadi secara bertahap mulai akhir April hingga Juni di sebagian besar wilayah, dengan puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada periode Juni – Agustus 2025. Sebanyak 60% wilayah diprediksi akan mengalami sifat kemarau kondisi normal (60%), namun 26% wilayah berpotensi mengalami kemarau atas normal (lebih basah) dan 14% bawah normal (lebih kering).

Sedangkan pada periode Juli – September 2025, risiko karhutla diprediksi meluas ke Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua. Adapun Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua Selatan, Kalimantan Selatan, serta Bangka Belitung menjadi wilayah dengan potensi risiko tertinggi. Serta pada Oktober 2025, risiko karhutla diprediksi tetap tinggi di Nusa Tenggara Timur, Papua Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Baca Juga: 10 Kabupaten/Kota yang Sering Dilanda Banjir 2024, Tak Ada Jakarta

Penulis: Shahibah A
Editor: Editor

Konten Terkait

23 Nama Skuad Indonesia vs China, Arhan dan Asnawi Tak Kebagian Nomor

Pelatih Indonesia Patrick Kluivert menepikan Pratama Arhan dan enam nama lain skuad utamanya.

Jadwal Pertandingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Ada Timnas Indonesia vs China

Di matchday sembilan grup C pada Kamis (5/6), Indonesia akan menjamu China di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook