Angin Topan Super Ragasa, salah satu badai terkuat, dari Filipina sedang bergerak menuju Hong Kong. Topan ini menjadi sorotan internasional karena membawa kecepatan angin ekstrim dan berpotensi menimbulkan dampak besar di kawasan Asia Timur. Berikut fakta dan data terkini seputar Ragasa, mulai dari kekuatan, jalur pergerakan, hingga wilayah yang terdampak.
Apa Itu Topan Super Ragasa?
Topan Super Ragasa adalah badai tropis dengan intensitas sangat tinggi yang terbentuk di Samudra Pasifik barat dan dikategorikan sebagai kategori 5 dalam skala Saffir–Simpson. Topan Super Ragasa memiliki kecepatan angin rata-rata 215 km/jam hingga hembusan maksimum di 265 km/jam, menjadikannya salah satu badai paling berbahaya di kawasan Asia Timur.
Berdasarkan jalur pergerakannya, Ragasa berawal dari perairan timur Filipina, kemudian bergerak ke arah Luzon Utara, sebelum melanjutkan perjalanan menuju Hong Kong dan pesisir selatan China. Fakta ini menunjukkan potensi dampak luas yang dapat dirasakan lintas negara sepanjang lintasan badai tersebut.
Bagaimana Dampak Langsung di Wilayah Terdampak Fenomena Ini?
Dampak di Hong Kong
Topan Super Ragasa yang menerjang wilayah Hong Kong memaksa pemerintah menutup Bandara Internasional Hong Kong selama 36 jam sebagai langkah antisipasi keselamatan penerbangan. Kawasan pesisir seperti Lei Yue Mun dan Heng Fa Chuen menghadapi risiko banjir akibat gelombang pasang serta kenaikan permukaan air laut.
Hong Kong Observatory menyebutkan bahwa intensitas Ragasa dapat dibandingkan dengan Topan Hato (2017) dan Mangkhut (2018), yang sama-sama menimbulkan kerusakan besar.
"Karena jangkauan yang luas dan kecepatan pergerakannya yang cepat, Ragasa akan menjadi ancaman yang cukup besar bagi pantai Guangdong," ujar pejabat ilmiah senior di lembaga peramal cuaca, Choy Chun-Wing, Senin (22/9/2025).
Dampak di Filipina
Sementara di Filipina, aktivitas belajar-mengajar di Metro Manila dan sekitarnya resmi ditangguhkan untuk melindungi siswa dari risiko bencana. Luzon utara menjadi wilayah paling terdampak, dengan peringatan angin kencang serta hujan lebat yang berpotensi memicu banjir bandang maupun tanah longsor.
Dampak Tidak Langsung di Indonesia
Meskipun pergerakan Topan Super Ragasa menjauhi wilayah Indonesia, fenomena ini tetap memberikan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca nasional. BMKG mencatat, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Kondisi ini dipicu oleh pengaruh sistem sirkulasi Ragasa yang memperkuat potensi awan hujan di kawasan tersebut.
Selain itu, dampak lain berupa gelombang laut tinggi diprediksi muncul di perairan Kepulauan Sangihe Talaud, dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter. BMKG mengimbau agar aktivitas pelayaran dan nelayan di wilayah ini meningkatkan kewaspadaan. Meski tidak langsung melanda, topan tersebut menunjukkan bagaimana badai besar dapat mempengaruhi stabilitas cuaca di Indonesia.
"Siklon Tropis Ragasa terpantau di Laut Filipina timur Pulau Luzon dengan kecepatan angin maksimum sekitar 100 knot (185 km/jam) dan tekanan udara minimum 925 hPa. Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Ragasa meningkat dalam 24 jam ke depan menjadi kategori 5 (lima) dengan pergerakan ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia," ujar BMKG di Instagram resmi infobmkg, Minggu (21/9/2025).
Analisis dan Prediksi Ilmiah
Dari data publikasi BMKG menyebutkan bahwa Ragasa pernah tercatat memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 100 knot (185 km/jam) dan tekanan udara minimum mendekati 925 hPa. Laporan dari Hong Kong Observatory juga mencatat kecepatan angin sustained sekitar 230 km/jam di pusatnya, menjadikannya badai sangat kuat.
Prediksi ilmiah menyebutkan bahwa Ragasa tidak akan melemah secara signifikan sebelum mencapai Hong Kong, karena ia bergerak di atas perairan dengan suhu laut yang sangat hangat dan melewati jalur yang minim gangguan daratan. Kondisi ini memfasilitasi pemeliharaan energinya, sehingga angin kencang dan potensi badai laut serta hujan lebat tetap tinggi mendekati wilayah pesisir.
Oleh sebab itu, Topan Super Ragasa tercatat sebagai badai kategori 5 dengan kecepatan angin ekstrem dan dampak lintas negara yang signifikan. Masyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk tetap waspada, mematuhi peringatan dini, dan mengikuti arahan otoritas resmi. Teruslah memantau perkembangan terkini agar langkah antisipasi dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
Baca Juga: Bank Himbara Terima Rp200 Triliun, Dorong Investasi Industri Halal Indonesia 2025
Sumber:
https://www.bmkg.go.id/
https://www.hko.gov.hk/en/index.html
Penulis: Angel Gavrila
Editor: Muhammad Sholeh