Upaya memperkuat industri halal di Indonesia kembali menunjukkan langkah signifikan. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyalurkan Rp200 triliun ke lima bank negara sebagai strategi mendorong pembiayaan inklusif.
Dana ini tidak hanya berfungsi menjaga stabilitas likuiditas, melainkan juga membuka peluang besar bagi pengembangan ekosistem industri halal. Dengan meningkatnya permintaan produk halal global, Indonesia berpotensi menjadi pusat produksi dan distribusi utama.
Dana yang Disetor Setiap Bank Merupakan Dana Deposito On Call | GoodStats
Dari publikasi Kementerian Keuangan dana ini memperlihatkan bahwa Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing memperoleh porsi terbesar, yakni Rp55 triliun. Sementara itu, BTN mendapatkan Rp25 triliun, dan BSI menerima Rp10 triliun.
Kebijakan ini diharapkan mampu menyalurkan dana lebih tepat sasaran, terutama dalam mendukung pembiayaan usaha berbasis halal. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah memperkuat peran Indonesia dalam rantai nilai global industri halal. Dana ini bersifat deposito on call, artinya dapat ditarik pemerintah sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Dengan sifat fleksibel tersebut, alokasi dana tetap menjaga likuiditas fiskal sekaligus mendukung tujuan strategis industri halal.
Bank Apa Saja yang Menjadi Penyaluran Dana Industri Halal?
BSI memperoleh alokasi Rp10 triliun dari dana pemerintah yang disebar melalui lima bank himbara. Penugasan ini menegaskan posisi BSI sebagai motor utama pembiayaan berbasis syariah di Indonesia.
Sebagian besar pelaku industri halal di Indonesia merupakan UMKM, terutama di sektor makanan, minuman, fesyen, kosmetik, hingga pariwisata ramah muslim. Melalui alokasi dana ini, BSI diharapkan mampu merancang skema pembiayaan yang sesuai kebutuhan, sehingga mendorong UMKM lebih kompetitif di pasar domestik maupun global.
Kehadiran BSI sebagai penyalur dana syariah juga memperkuat citra Indonesia dalam rantai nilai halal internasional. Dengan dukungan pembiayaan yang terarah, Indonesia berpeluang memperluas pangsa ekspor produk halal sekaligus menjadikan industri halal sebagai pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga: Reshuffle Ketiga, Intip Daftar Lengkap Pejabat Baru Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo
Sumber:
https://www.kemenkeu.go.id/programcto
Penulis: Angel Gavrila
Editor: Editor