Digitalisasi di sektor finansial telah bertumbuh secara pesat dalam beberapa tahun ke belakang. Sebuah survei yang dirilis oleh Populix pada tahun 2022 menunjukkan bahwa mobile banking dan eWallet menjadi 2 aplikasi finansial yang paling sering digunakan oleh seluruh kalangan usia.
Adapun sebesar 64 persen responden menggunakan aplikasi perbankan atau finansial di smartphone mereka. Secara spesifik, sebesar 91 persen di antaranya memiliki serta menggunakan aplikasi mobile banking di perangkat masing-masing. Di sisi lain, temuan dari survei ini menunjukkan bahwa mayoritas pengguna aplikasi mobile banking berasal dari wilayah Jabodetabek.
Sebagian besar perusahaan perbankan telah meluncurkan aplikasi mobile banking masing-masing sebagai salah satu bentuk layanan nasabah digital. Beberapa di antaranya pun berhasil meraup popularitas yang tinggi.
BCA Mobile paling banyak digunakan
Berdasarkan hasil survei Populix, BCA Mobile berhasil menempati peringkat pertama aplikasi mobile banking paling banyak digunakan oleh responden. Adapun persentasenya mencapai 60 persen pada tahun 2022.
Sementara itu, BRImo aplikasi mobile banking milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) meraih posisi ke-2 dengan total pengguna sebesar 26 persen responden. Diikuti Livin’ by Mandiri di posisi ke-3 yang berselisih tipis dengan raihan sebesar 25 persen.
Adapun posisi ke-4 diraih oleh BNI Mobile Banking dengan raihan sebesar 23 persen, diikuti BSI Mobile di posisi ke-5 dengan total pengguna sebesar 9 persen responden pada tahun 2022. Di samping itu, secara berurutan di posisi ke-6 hingga ke-10 diraih oleh Octo Mobile milik CIMB Niaga dan Permata Mobile dengan persentase sebesar 5 persen, BTN Mobile Banking dengan raihan 4 persen, DIGI dari Bank BJB, serta D-Mobile dari Bank Danamon dengan raihan yang sama masing-masing sebesar 2 persen.
Praktis, mudah, dan efisien dalam melakukan transaksi keuangan
Terdapat sejumlah alasan yang melatarbelakangi nasabah untuk menggunakan aplikasi mobile banking untuk melakukan transaksi keuangan. Alasan utama yang diungkapkan responden ialah karena menggunakan aplikasi mobile banking dinilai praktis dengan raihan sebesar 87 persen.
Alasan utama berikutnya karena layanan perbankan digital melalui mobile banking efisien waktu dengan perolehan sebesar 80 persen. Mudah digunakan menjadi alasan berikutnya yang diungkapkan oleh 77 persen responden.
Alasan ke-4 yakni karena penggunaan mobile banking memudahkan pelacakan transaksi keuangan dengan raihan sebesar 76 persen, diikuti alasan lebih nyaman dengan persentase sebesar 63 persen.
Beberapa alasan lain di balik banyaknya pengguna aplikasi mobile banking di antaranya ialah memiliki banyak fitur, terintegrasi dengan eCommerce, terintegrasi dengan eWallet, lebih aman, hingga direkomendasikan oleh keluarga maupun teman.
Rata-rata digunakan 2-3 kali dalam seminggu
Temuan lebih lanjut mengungkapkan bahwa sebagian besar responden tepatnya sebesar 25 persen menggunakan aplikasi mobile banking sebanyak 2 hingga 3 kali dalam kurun waktu 1 minggu.
Adapun sebesar 19 persen responden mengaku bahwa dirinya menggunakan aplikasi mobile banking setiap hari. Sementara itu sebesar 9 persen responden menyebutkan bahwa mereka hanya menggunakan aplikasi mobile banking sebanyak 1 kali dalam kurun waktu 1 bulan.
Dr. Timothy Astandu selaku Co-Founder & Chief Executive Officer (CEO) Populix mengungkapkan bahwa ke depannya, penggunaan aplikasi bank dan dompet digital diprediksi akan terus bertumbuh, di mana hal ini tercermin dari hasil survei yang menemukan bahwa lebih dari setengah responden mengatakan mereka akan semakin sering menggunakan aplikasi perbankan dan keuangan, baik mobile banking, digital banking, maupun eWallet.”
Adapun terkait penggunaan lebih lanjut, sebesar 59 persen responden mengungkapkan akan meningkatkan frekuensi penggunaan aplikasi mobile banking. Kemudian sebesar 38 persen responden akan tetap menggunakan aplikasi mobile banking dengan frekuensi seperti biasanya. Sementara itu, hanya 3 persen responden yang mengungkapkan akan mengurangi penggunaan aplikasi mobile banking.
Berdasarkan tujuan transaksi, mayoritas responden menggunakan aplikasi mobile banking untuk mengisi ulang aplikasi finansial lainnya seperti eCommerce dan eWallet. Adapun persentasenya mencapai 89 persen responden.
Berikutnya, sebesar 82 persen responden menggunakan aplikasi mobile banking untuk keperluan pembelian di eCommerce. Selain itu, sebagian besar responden juga menggunakan aplikasi mobile banking untuk melakukan transfer ke anggota keluarga lainnya dengan raihan sebesar 76 persen.
Beberapa tujuan penggunaan aplikasi mobile banking lainnya yang diungkapkan oleh responden di antaranya ialah untuk mengisi ulang pulsa telepon, membayar tagihan, transaksi investasi, transaksi bisnis, serta transaksi pendidikan.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya