Hasil Sensus Penduduk Indonesia yang diadakan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020 lalu menunjuk Gen Z (penduduk yang lahir antara tahun 1997-2012) sebagai generasi mayoritas di Indonesia. Kurang lebih terdapat sekitar 27,94 persen Gen Z dari total 270 juta penduduk di negeri ini.
Berbicara mengenai Gen Z, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi negara ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya pada Gen Z karena generasi ini akan menjadi tulang-punggung dari keberlangsungan bangsa dan negara di masa depan.
Oleh karenanya, penting untuk melihat karakteristik Gen Z, terutama dalam hal pendidikan dan karier untuk memprediksi gaya hidup penduduk mayoritas Indonesia demi mewujudkan generasi emas di masa depan.
Misalnya saat berbicara karier, mayoritas Gen Z Indonesia dengan persentase 80 persen menganggap kesesuaian gaji yang ditawarkan menjadi faktor utama mereka dalam memilih atau mencari pekerjaan. Salah satu karakteristik yang sering menjadi stereotip Gen Z, utamanya dilontarkan para generasi tua adalah sikapnya yang ingin cepat dan praktis.
"Salah satu kritik yang sering dilontarkan oleh generasi tua terhadap Gen Z adalah kurangnya ketabahan dan tekad dalam bekerja. Stereotipnya adalah bahwa Gen Z ingin mudah, alih-alih memaksakan diri dan berusaha menjadi lebih baik," tulis IDN Media dalam laporan "Indonesia Gen Z Report 2022" yang diolah oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix pada September 2022 lalu.
Hal menarik lainnya, laporan yang dikemas IDN Media menyebut mayoritas Gen Z mempertimbangkan gaji sebagai faktor utama mereka dalam mencari atau memilih pekerjaan. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil survei yang menyetujui pernyataan tersebut berada di angka 80 persen.
Jenjang karier menjadi faktor kedua yang dianggap penting oleh Gen Z Indonesia dalam memilih pekerjaan dengan persentase 64 persen. Kesesuaian dengan minat berada di posisi tiga dengan persentase 60 persen.
Empat faktor lain yang dianggap penting menurut Gen Z antara lain jam kerja (58 persen), lokasi (53 persen), selaras dengan latar pendidikan (49 persen), dan lingkungan pekerjaan (47 persen). Lokasi pekerjaan menjadi sorotan karena dalam riset tersebut, IDN Media menyebut mayoritas Gen Z Indonesia memang lebih suka bekerja dari rumah.
"Lokasi tempat kerja mungkin penting karena hanya 36 persen Gen Z yang mengatakan bahwa mereka lebih suka bekerja dari rumah, dengan 32 persen (responden) netral dan 33 persen tidak setuju dengan pernyataan tersebut," kata IDN Media.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya
