Media sosial kini sudah dianggap sebagai sumber informasi tercepat dan menjadi bagian dalam kehidupan manusia sehari-hari. Media sosial dapat membantu manusia untuk mengikuti aktivitas terkini, baik secara umum maupun khusus.
Lembaga survei yang berfokus pada layanan wawasan konsumen asal ibu kota, Populix merilis survei pada 9 Juni lalu mengenai media sosial. Survei tersebut diberi tajuk "Social Media Habit and Internet Safety".
Dalam keterangannya, Populix menganggap media sosial tak hanya dapat memberikan manfaat secara positif, tetapi juga dapat menimbulkan risiko keamanan dan privasi jika digunakan secara tidak bijaksana. Risiko tersebut dapat bersifat ancaman aktivitas kriminal seperti penguntitan, intimidasi, pencurian identitas, hingga peretasan.
Oleh karenanya, Populix membuat survei ini untuk melihat perilaku masyarakat Indonesia dalam penggunaan media sosial, beserta tanggapan mereka terharap keamanan dalam bermedia sosial. Survei ini melibatkan 1.023 responden dengan rincian proporsi seimbang antara perempuan dan laki-laki.
"Populix mensurvei lebih dari 1.000 orang Indonesia untuk mendapatkan wawasan langsung tentang kebiasaan media sosial mereka dan bagaimana perasaan mereka tentang keamanan data dan keamanan daring. Laporan ini juga mencakup temuan umum tentang kesadaran konsumen tentang Metaverse," tulis Populix dalam laporannya Juni lalu.
Dari survei ini, Populix menemukan bahwa terdapat 87 persen responden masyarakat Indonesia yang yang rutin mengakses media sosial dalam sebulan terakhir. Angka ini menjadi yang tertinggi dibanding aktivitas-aktivitas media lainnya seperti menonton video, mendengarkan musik, menonton televisi, dan lainnya.
Alasan utama masyarakat mengakses media sosial antara lain untuk mengisi waktu luang dan melihat informasi terakhir (79 persen responden). Selain itu, 66 persen masyarakat Indonesia merasa membutuhkan media sosial untuk tetap terhubung dengan teman dan koleganya.
Alasan lain masyarakat Indonesia mengakses media sosial dengan persentase cukup tinggi adalah berjejaring (49 persen), berbelanja (47 persen), dan mencari pekerjaan (36 persen). Sementara itu, ada 28 persen responden yang merasa media sosial merupakan tempat menyebarkan opininya dan 22 persen lainnya menyebut media sosial sebagai tempat menjalankan bisnis.
Selain itu, terdapat 17 persen masyarakat Indonesia yang menganggap media sosial sebagai tempat mengikuti komunitas dan 11 persen sisanya menanggap media sosial sebagai tempat mencari pasangan.
"Hampir seluruh responden menggunakan media sosial untuk menikmati waktu luang mereka, juga menjaga agar mereka terus mengikuti perkembangan. YouTube, Instagram, dan TikTok menjadi tiga aplikasi media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia," tulis Populix dalam laporannya.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya