Good News From Indonesia (GNFI), SEASIA, dan LOCCO meresmikan kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) di Kuala Lumpur, Jumat (25/7/2025). Kerja sama ini merupakan upaya dalam meningkatkan penyebaran konten-konten budaya, cerita inspiratif, dan kampanye digital yang berdampak positif di tingkat regional.
“Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan Malaysia. Dengan memperkuat hubungan antarmasyarakat melalui pertukaran budaya, pendidikan, cerita, dan pariwisata, kita dapat membentuk identitas Asia Tenggara yang lebih terintegrasi. Dalam jangka panjang, ini akan menguntungkan kedua negara, baik secara sosial maupun ekonomi,” jelas Akhyari Hananto, Pendiri dan Direktur GNFI & SEASIA.
Lebih lanjut, Founder Locco, Shamsul Bahrin Zainuzzaman turut mengungkapkan harapannya agar kolaborasi apik ini bisa meluas ke negara ASEAN lain.
"Kolaborasi ini akan menjadi wadah bagi semua pihak untuk mempromosikan segala kegiatan dan berita menarik antara kedua negara. Bahkan, kami juga yakin hal ini akan meluas ke negara-negara ASEAN lainnya," tuturnya.
Adapun GNFI merupakan platform media yang menyajikan narasi dan kisah baik dari Indonesia, dengan tujuan untuk menginspirasi, membangun optimisme, dan menguatkan semangat kebangsaan. SEASIA adalah bagian dari GNFI yang berfokus pada kabar baik dari Asia Tenggara. Sementara itu, LOCCO merupakan platform media asal Malaysia yang berfokus pada konten budaya, identitas lokal, dan narasi sosial guna membangun koneksi lintas generasi.
Bakal Selenggarakan Keretapi Sarong 2025
Melanjutkan kerja sama ini, GNFI, SEASIA, dan LOCCO akan menyelenggarakan Keretapi Sarong pada 13 September 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia. Keretapi Sarong adalah acara tahunan di Malaysia dengan menggunakan kereta api dan sarung sebagai pakaian utama. Acara ini biasa dimanfaatkan sebagai ajang untuk merayakan identitas lokal dan semangat kebudayaan.
Tahun ini, ditargetkan 40.000 orang akan turut berpartisipasi, termasuk peserta dari Indonesia.
“Keretapi Sarong telah membuktikan bahwa budaya dapat merangkul berbagai kalangan. Lewat kerja sama ini, kami ingin membawa semangat itu ke tingkat kawasan dan melibatkan lebih banyak masyarakat ASEAN,” lanjut Shamsul.
Turut Tingkatkan Pariwisata
Kerja sama ini juga dipandang strategis guna mempromosikan pariwisata masing-masing negara, terutama dalam agenda Visit Malaysia Year 2026 (VMY2026). Indonesia menjadi negara asal turis asing tertinggi kedua di Malaysia, menyumbang 4,1 juta turis sepanjang 2024. Tidak hanya itu, jumlah kunjungan turis Malaysia ke Indonesia juga cukup tinggi, mencapai 2,27 juta pada 2024.
Gerakan VMY2026 ditargetkan mampu membawa 45 juta turis asing, termasuk dari Indonesia. Pemerintah Malaysia menargetkan jumlah kunjungan turis Indonesia ke Malaysia mencapai 4,3 juta pada 2025 dan meningkat menjadi 4,7 juta pada 2026.
Per Februari 2025 ini, kunjungan turis Indonesia ke Malaysia sudah mencapai 770 ribu orang, naik 15% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kerja sama antara GNFI, SEASIA, dan LOCCO diharapkan mampu mendorong jumlah turis Indonesia ke Malaysia
“Kolaborasi ini akan membuka peluang baru dalam diplomasi budaya dan penguatan pariwisata berbasis komunitas, yang selaras dengan target VMY2026,” ungkap Syed Azhar Syed Nazir, Presiden Kuala Lumpur Tourism Association (KLTA).
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTQ3MCMy/jumlah-kunjungan-wisatawan-mancanegara-per-bulan-menurut-kebangsaan.html
https://en.tempo.co/read/1997300/indonesia-ranks-second-in-tourist-arrivals-in-malaysia
https://www.malaymail.com/news/malaysia/2025/04/17/malaysia-eyes-surge-in-indonesian-tourists-with-43-million-goal-this-year-47-million-by-2026/173440
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor