Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah, tidak sedikit dari pasangan suami istri yang memutuskan untuk tidak memiliki anak (childfree). Meski begitu, tak sedikit orang Indonesia yang merasa bahwa memiliki anak merupakan suatu anugerah yang harus tetap dijalani. Sebelum memiliki anak, orang tua perlu mempersiapkan dan mempertimbangkan berbagai hal, tak terkecuali bagi ibu.
Laporan dari AsianParent yang bertajuk The Digital Mom Survey (DMS) 2024 mengeksplor perilaku digital, kebiasaan belanja, hingga kekhawatiran para ibu di Indonesia. Survei ini menggunakan metode purposive random sampling dengan mewawancarai 1.000 responden ibu di Indonesia usia 18-40+ tahun yang sudah memiliki anak.
Berdasarkan survei tersebut, terdapat 9 pertimbangan ibu di Indonesia sebelum memutuskan untuk mempunyai anak. Kesiapan mental berada di peringkat pertama dengan angka 80%.
Tak hanya memiliki anak, ternyata kesiapan mental juga menjadi pertimbangan utama orang Indonesia sebelum menikah. Menurut survei Jakpat pada 6-9 Desember 2024, sebanyak 66% responden laki-laki dan 84% perempuan Gen Z di Indonesia memprioritaskan kesehatan mental sebelum menikah.
Mempunyai anak dan menikah merupakan dua komitmen jangka panjang yang benar-benar harus dipersiapkan secara matang. Khususnya bagi ibu, mental yang sehat akan melahirkan anak yang sehat dan bahagia pula. Oleh karena itu, perlu adanya upaya internal dan eksternal dalam membentuk mental yang selalu sehat bagi ibu. Seorang Ibu membutuhkan penyesuaian psikologis serta dukungan dari orang terdekat untuk menjaga kesehatan mentalnya.
Dilansir dari artikel AsianParent, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental. Pertama, seorang ibu harus memprioritaskan kesehatan psikologis. Psikologis seorang Ibu bahkan dapat mempengaruhi kondisi fisiknya. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari berpikir negatif, meluangkan waktu untuk diri sendiri, mengambil kelas mengasuh anak, berdiskusi dengan pasangan, serta manajemen stres.
Selain kesehatan mental, kestabilan finansial juga menjadi prioritas utama bagi Ibu sebelum memiliki anak. Sebanyak 75% Ibu Indonesia mengutamakan kestabilan finansial sebagai aspek ekonomi untuk menyiapkan segala kebutuhan dan keperluan anak sebelum lahir.
Peneliti Manhattan Institute dan Institute for Family Studies, Robert VerBruggen mengungkapkan bahwa menikah dan memiliki anak dipandang sebagai hambatan ekonomi yang cukup besar.
"Wanita bisa jauh lebih stabil secara finansial jika (hidup) sendiri daripada sebelumnya. Bahkan di antara pasangan yang sudah menikah, pengorbanan terkait memiliki anak berubah ketika kedua pasangan memiliki peluang kerja yang baik," ucap Robert pada Senin (14/4/2025) mengutip Newsweek.
Sangat penting untuk meraih stabilitas finansial sebelum menjadi ibu. Melahirkan dan membesarkan anak bukan perkara murah, butuh biaya besar di dalamnya, mulai dari akses kesehatan, persalinan, nutrisi, hingga perlengkapan bayi.
Selain kedua hal di atas, ibu di Indonesia juga mempertimbangkan beberapa hal lainnya seperti kesiapan fisik (57%), kondisi tempat tinggal yang aman dan nyaman (55%), pengetahuan terkait parenting (52%), kestabilan hubungan (46%), akses layanan kesehatan (41%), keseimbangan karir (40%), serta yang tak kalah penting yaitu dukungan keluarga dan teman (39%).
Baca Juga: Kesiapan Mental Jadi Pertimbangan Utama Gen Z Sebelum Nikah
Penulis: Salamah Harahap
Editor: Editor
