Volume Sampah RI Bakal Tembus 82 Juta Ton pada 2045

Sayangnya, kenaikan volume sampah ini tidak dibarengi dengan kemampuan pengelolaannya, yang diprediksi turun menjadi hanya 9% pada 2045.

Volume Sampah RI Bakal Tembus 82 Juta Ton pada 2045 Ilustrasi Sampah | Pexels
Ukuran Fon:

Isu sampah masih menjadi tantangan yang dihadapi masyarakat dunia, tak terkecuali di Indonesia. Tingginya timbulan sampah yang tidak terkelola mengakibatkan sejumlah masalah kesehatan yang tidak hanya berbahaya bagi manusia, namun juga bagi ekosistem sekitar. Sampah, baik yang dihasilkan dari aktivitas industri maupun kegiatan sehari-hari, harus dikelola dengan baik sebelum proses pembuangan agar tidak semakin mencemari lingkungan. Sayangnya, pengelolaan sampah di Indonesia belum sepenuhnya optimal.

Menurut Laporan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 yang dirilis Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), volume sampah nasional diperkirakan bakal naik mencapai 82,2 juta ton pada 2045. Pada 2025 ini, volume sampah nasional diproyeksi mencapai 63 juta ton.

Kenaikan volume sampah nasional | GoodStats
Kenaikan volume sampah nasional | GoodStats

"Peningkatan timbulan sampah tersebut perlu diantisipasi dan dikelola, mengingat secara business as usual, diproyeksikan kemampuan daya tampung dan daya dukung TPA nasional penuh pada tahun 2028 atau bahkan lebih cepat,” tulis laporan tersebut.

Lebih lanjut, Bappenas juga menilai kemampuan mengelola sampah akan turun dalam beberapa tahun mendatang, seiring dengan meningkatnya populasi yang membuat produksi sampah semakin tinggi. 

Pada 2045 mendatang, proporsi sampah terkelola diprediksi bakal menurun. Pada 2025, diperkirakan sekitar 59,70% sampah bakal terkelola, sedangkan pada 2045, kemampuannya malah turun menjadi hanya 9,39%, menggunakan skenario business as usual.

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pada 2024 lalu, volume sampah di Indonesia mencapai 34,2 juta ton, diperoleh dari 317 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sayangnya, baru 59,74% atau sekitar 20,4 juta ton sampah yang terkelola, sedangkan sampah yang tidak terkelola mencapai 40,26% atau setara 13,8 juta ton.

"Dengan adanya tren penurunan ini, diperlukan solusi dalam pengelolaan sampah. Strategi berkelanjutan harus diterapkan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan dapat memitigasi dampak negatif dari penurunan sampah yang tidak terkelola dan menjaga kualitas lingkungan di masa depan," tulis laporan tersebut.

Dominasi Sampah Rumah Tangga

Dalam lima tahun terakhir, sampah rumah tangga konsisten menjadi penyumbang sampah terbesar di Indonesia.

Pada 2020, sampah rumah tangga berkontribusi 37,69% terhadap total timbulan sampah di Indonesia, jauh di atas sampah perkantoran, perniagaan, pasar, dan sumber-sumber lain. 

Pada 2021, proporsi sampah rumah tangga naik menjadi 48,9%, dan sempat turun tipis menjadi 40,23% pada tahun berikutnya.

Pada 2023, sebanyak 60,46% timbulan sampah nasional merupakan sampah rumah tangga, yang kemudian turun tipis menjadi 53,74% pada 2024.

Sampah rumah tangga sendiri adalah segala jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari di rumah tangga, bisa termasuk sampah organik seperti sisa makanan maupun anorganik seperti plastik, kertas, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Pengelolaan Sampah Padat Indonesia Jadi yang Terburuk Se-ASEAN 2024

Sumber: 

https://lcdi-indonesia.id/wp-content/uploads/2024/01/Laporan-KLHS-RPJPN-Tahun-2025-2045.pdf

https://sipsn.kemenlh.go.id/sipsn/

https://sipsn.kemenlh.go.id/sipsn/public/data/sumber

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Volume Sampah RI Bakal Tembus 82 Juta Ton pada 2045

Sayangnya, kenaikan volume sampah ini tidak dibarengi dengan kemampuan pengelolaannya, yang diprediksi turun menjadi hanya 9% pada 2045.

7 Provinsi Penghasil Susu Segar Tertinggi 2024, Jawa Timur Jawara

Indonesia memproduksi 808 juta ton susu segar pada tahun 2024, Jawa Timur jadi produsen terbanyak.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook