Indonesia sebagai negara berkembang, tengah menghadapi tantangan besar dalam memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan merata di seluruh wilayah. Sejak diadopsi pada tahun 2015, Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan telah menjadi panduan global untuk mengatasi berbagai tantangan, seperti pengentasan kemiskinan dan pelestarian lingkungan.
Sebagai langkah nyata, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) telah mengadakan SDGs Annual Conference (SAC) 2024 pada 7-8 Oktober 2024 bulan lalu.
Konferensi yang bertemakan Inovasi menuju Indonesia Emas: Keterkaitan Pendidikan Berkualitas, Pekerjaan, dan Industri Hijau ini mempertegas komitmen Indonesia untuk mencapai visi pembangunan berkelanjutan.
Dalam konferensi tersebut, mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk mempercepat pencapaian TPB/SDGs di Indonesia.
“TPB/SDGs bukan hanya tentang mencapai target, tetapi kerja sama juga menciptakan masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan,” paparnya dalam membuka konferensi Tahunan SDGs Indonesia atau Indonesia’s Annual Conference (SAC) 2024, Senin (7/10) melansir Bapennas.
Melirik Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi salah satu indikator utama dalam menilai kemajuan pembangunan di Indonesia. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, IPM Indonesia mencapai angka 75,02, yang tergolong dalam kategori tinggi.
Selama 2020–2024, IPM Indonesia rata-rata meningkat sebesar 0,75% per tahun, dari 72,81 pada 2020 menjadi 75,02 pada 2024.
Kepala Pelaksana Tugas BPS Amalia Adininggar Widyasanti menegaskan bahwa pertumbuhan IPM 2024 lebih tinggi dari tahun sebelumnya, peningkatan ini terlihat dari perbaikan di seluruh indikator pembentuk IPM, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, serta hidup layak.
"Secara keseluruhan, IPM 2024 berada di kategori tinggi, dalam rentang 70-80," ujar Amalia melansir akurat.co.
Papua Pegunungan Punya IPM Terendah
Meski IPM nasional menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, ketimpangan antarwilayah masih menjadi isu yang menonjol. Berdasarkan laporan BPS, DKI Jakarta mencatat IPM tertinggi di Indonesia dengan angka 84,15, masuk dalam kategori sangat tinggi. Sementara itu, Papua Pegunungan memiliki IPM terendah sebesar 54,43, yang mencerminkan berbagai tantangan di wilayah tersebut.
Pada tahun 2024, BPS mulai melaporkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk 38 provinsi di Indonesia. Tahun ini, Sulawesi Barat mencatat kemajuan signifikan dengan naik ke kategori “tinggi” setelah sebelumnya berada di kategori “sedang,” dengan nilai IPM mencapai 70,46. Papua Tengah juga menunjukkan peningkatan, berhasil berpindah dari kategori “rendah” ke “sedang” dengan nilai IPM 60,25.
Perubahan ini membawa total provinsi dalam kategori “tinggi” (70≤IPM<80) menjadi 30. Sementara itu, provinsi dalam kategori “sedang” (60≤IPM<70) berjumlah 5, dan hanya 1 provinsi yang masih berada di kategori “rendah” (IPM< 60).
Di sisi lain, DKI Jakarta dan D.I. Yogyakarta terus mempertahankan statusnya sebagai provinsi dengan pembangunan manusia “sangat tinggi” (IPM>80), sedangkan di bagian wilayah Timur, Papua pegunungan masih dalam status “rendah” (IPM<60) dalam Pembangunan manusia.
Menyoroti hal ini, Ma'ruf Amin dan mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa telah meluncurkan Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPPP) 2022-2041 dan Sistem Informasi Percepatan Pembangunan Papua (SIPPP) pada Juni lalu.
Ma’ruf Amin menyatakan bahwa RIPPP 2022-2041 dan SIPPP berperan sebagai platform terpadu untuk mempercepat Pembangunan dan kompas pembangunan jangka panjang wilayah Papua.
“Ini adalah momentum penting yang dapat menjadi bagian dalam sejarah perjalanan pembangunan Papua dan juga menjadi penentu bagi kemajuan Papua di masa yang akan datang,” ujar Wapres Ma'ruf dalam peluncuran RIPPP dan SIPPP di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jumat (7/6/2024) melansir Kompas.
Baca Juga: Indeks Kemerdekaan Pers 2023 Turun: Kantor Redaksi Jubi Papua Diteror Bom Molotov
Penulis: Muhammad Alifa Fikri Irhamni
Editor: Editor