Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menerbitkan publikasi bertajuk Evaluasi Publik Atas Kinerja Sektor Transportasi Umum dan Perhubungan Pemerintahan Joko Widodo. Penelitian tersebut diunggah ke publik pada Rabu, 2 Oktober 2024. Dalam penelitian tersebut. mayoritas masyarakat merasa puas dengan kondisi transportasi umum di era Joko Widodo.
Temuan dalam survei tersebut mencatat sebesar 65% masyarakat merespon positif. Sementara 26,4% berada di tengah-tengah atau sedang. 6,8% merespon negatif dan 1,8% tidak menjawab dan tidak tahu.
Adapun survei tersebut dilakukan pada periode 30 Agustus sampai 6 September 2024. Responden berjumlah 1.200 orang dengan sampel tambahan di wilayah Jabodetabek sebesar 400. Sampel diambil dari seluruh provinsi di Indonesia dan survei dilakukan secara tatap muka.
"Secara umum, mayoritas masyarakat menilai kondisi transportasi umum di Indonesia baik atau sangat baik, 65%. Penilaian positif terhadap kondisi transportasi umum ini cukup merata di semua kelompok sosio-demografi dan wilayah,” ucap Burhanuddin Muhtadi selaku peneliti utama Indikator Politik Indonesia dalam acara rilis survei tersebut..
Tingginya kepuasan masyarakat Indonesia terhadap kondisi transportasi selama 10 tahun pemerintahan Jokowi senada dengan komitmen Kementerian Perhubungan yang ingin meningkatkan kualitas baik dari segi fisik dan pelayanannya.
Budi Karya selaku Menteri Perhubungan era Jokowi menyatakan ada tiga komitmen yang dia pegang di era pemerintahan Jokowi.
“Tiga komitmen itu adalah KPI (Key Performance Indicator), meningkatkan konektivitas nasional, meningkatkan kualitas pelayanan, serta meningkatkan keselamatan transportasi,” ucapnya dalam acara Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintahan Jokowi di Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi, dikutip dari laman resmi Kemenhub.
Prioritaskan Keamanan, Keselamatan, dan Harga
Dalam survei Indikator, terdapat delapan faktor utama masyarakat dalam memilih transportasi umum. Faktor terpenting dalam memilih transportasi umum menurut survei tersebut ada pada keamanan dan keselamatan. Faktor keamanan dan keselamatan dalam perjalanan menjadi pilihan nomor satu untuk masyarakat dengan persentase 29,7%.
Sementara di posisi kedua jatuh pada harga yang terjangkau. Faktor tersebut mencapai persentase sebesar 25,5%. Faktor kenyamanan menduduki posisi ketiga dengan persentase angka sebesar 15,4%. Di urutan keempat terdapat ketersediaan rute transportasi dengan 7,7%.
“Terdapat tiga hal terpenting yang membuat masyarakat memilih menggunakan transportasi umum, yaitu keamanan dan keselamatan perjalanan sebanyak 29,7%, harga yang terjangkau sebesar 25,%, serta kenyamanan kendaraan 15,4%,” ucap Burhanuddin dikutip dari Okezone.
Adapun faktor selanjutnya adalah ketepatan waktu dalam perjalanan. Faktor tersebut mendapat angka 7,3%. Setelahnya ada faktor banyaknya jadwal keberangkatan dan kemudahan pemesanan tiket dengan masing-masing memperoleh 6,1%, dan kemudahan menghubungi layanan pelanggan sebesar 3,1%.
Faktor terakhir adalah adanya fasilitas di terminal keberangkatan dan kedatangan yang dipilih oleh 0,9% responden.
Baca Juga: Mengapa Orang Indonesia Memilih Transportasi Online?
Penulis: Fauzi Ibrahim
Editor: Editor