Peringkat FIFA Timnas Indonesia melesat naik ke posisi 142 pasca gelaran Piala Asia 2023, hasil ini didapat dari penambahan 8,65 poin di sepanjang FIFA Match Day (FMD) periode Januari-Februari 2024.
Total ada 7 laga yang dimainkan Timnas Indonesia di awal tahun ini, 4 di antaranya adalah laga di Piala Asia 2023, yang masuk ke dalam kategori FIFA “A” Match, dan 3 lainnya adalah laga uji coba internasional.
Berikut hasil dari ke-7 laga tersebut:
Uji Coba
- 2 Januari 2024, Indonesia 0-4 Libya
- 5 Januari 2024, Indonesia 1-2 Libya
- 9 Januari 2024, Indonesia 0-5 Iran
Piala Asia 2023
- 15 Januari 2024, Indonesia 1-3 Irak (Fase Grup)
- 19 Januari 2024, Indonesia 1-0 Vietnam (Fase Grup)
- 24 Januari 2024, Indonesia 1-3 Jepang (Fase Grup)
- 28 Januari 2024, Indonesia 0-4 Australia (16 Besar)
Secara rinci, Timnas Indonesia “kecolongan” 2,07 poin atas kekalahan yang didapat di 3 laga uji coba persiapan menuju Piala Asia.
Hal ini kemudian mampu dibayar tuntas di mana Indonesia total meraup tambahan 10,72 poin dari hasil 1 kemenangan dan 3 kali kalah di Piala Asia 2023.
Total poin FIFA Indonesia pun naik menjadi 1072,66 dan bercokol di peringkat 142. Ini jadi catatan rekor tertinggi dari perolehan poin dan peringkat FIFA Timnas Indonesia setidaknya dalam 1 dekade terakhir.
Sebuah progres positif ditunjukkan Tim Merah Putih selama 4 tahun terakhir di bawah komando pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, atau akrab disapa STY.
Bersama STY, Timnas Indonesia sejauh ini telah meraup 108,66 poin dan memangkas 31 posisi di tabel peringkat FIFA.
Hal ini agak kontras dengan capaian timnas di era pelatih asing sebelumnya, Simon McMenemy. Selama dilatih juru taktik berkebangsaan Skotlandia tersebut, peringkat Timnas Indonesia merosot 14 strip.
Masa kepelatihan Simon pun terbilang cukup singkat. Tak genap setahun ia menukangi Timnas Indonesia, terhitung sejak Januari hingga November 2019.
Sementara itu beban yang lebih berat sebelumnya dipikul oleh Luis Milla. Pria asal Spanyol tersebut didapuk menjadi pelatih Timnas Indonesia yang baru saja terlepas dari sanksi larangan bermain oleh FIFA.
Hasilnya cukup memuaskan, di awal penunjukkan Milla pada Januari 2017, posisi Indonesia tercecer di peringkat 173 FIFA, dan berhasil naik ke peringkat 164 sebelum ia diputus kontrak pada Agustus 2018.
STY menjadi salah satu pelatih kepala dengan masa jabatan terlama di Timnas Indonesia. Sejumlah catatan impresif telah ia torehkan bersama Skuad Garuda sejak penunjukkanya di awal 2020.
Salah satunya, keberhasilan menghantarkan Timnas Indonesia ke ajang Piala Asia 2023 sekaligus membawanya lolos dari fase grup untuk pertama kalinya di turnamen tersebut.
Di bawah asuhan STY, Timnas Indonesia juga rajin mencatat kemenangan pada laga-laga persahabatan di FIFA Match Day (FMD) yang mendongkrak poin dan peringkat FIFA Indonesia.
Selain menukangi timnas senior, STY juga dipercaya menjadi pelatih kepala di timnas kelompok umur U-20 dan U-23. Keduanya pun berhasil dibawa STY melaju ke pentas Piala Asia.
Terdekat, STY bakal memimpin skuad Timnas Indonesia U-23 sebagai debutan di ajang Piala Asia U-23 2024 di Qatar pada 15 April hingga 3 Mei mendatang.
Hasil di turnamen ini bakal jadi penentu nasib selanjutnya bagi STY di kursi kepelatihan Timnas Indonesia, mengingat masa kontraknya yang akan kadaluarsa pada Juni 2024.
Menurut keterangan Arya Sinulingga, anggota Exco Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), PSSI dan STY sepakat bahwa kontraknya akan diperpanjang hingga 2027 dengan syarat bisa membawa Timnas Indonesia U-23 lolos dari fase grup, seperti dilansir Tempo, Selasa (6/2).
Akan tetapi, STY sendiri optimistis skuadnya mampu melaju lebih jauh dan memasang target tembus hingga ke babak semifinal.
"PSSI memberikan target lolos delapan besar tetapi Shin Tae-yong sendiri malah menargetkan lolos empat besar di AFC U-23," beber Arya.
Penulis: Raka B. Lubis
Editor: Iip M Aditiya