Film Demon Slayer: Infinity Castle, yang akan tayang perdana pada 15 Agustus 2025 di Indonesia, ternyata dibekali dengan biaya produksi yang sangat fantastis. Studio Ufotable menghabiskan waktu 3,5 tahun untuk menghasilkan visual animasi spektakuler.
Sementara itu, film pendahulu Demon Slayer: Mugen Train juga tidak kalah ambisius diproduksi dengan anggaran besar namun tetap terhitung efisien untuk ukuran film anime blockbuster.
Dari data resmi, Mugen Train menghabiskan dana sekitar US$15,8 juta atau setara dengan Rp250 miliar untuk proses produksinya, menjadikannya salah satu film anime termahal pada masanya dan meraup untung besar lewat pendapatan box-office global.
Sementara itu, Demon Slayer: Infinity Castle Arc diproduksi dengan biaya jauh lebih besar, yakni sekitar US$406 juta atau setara Rp6,3 triliun, berkat proses animasi yang memakan waktu 3,5 tahun dan detail visual yang sangat kompleks.
Biaya Produksi Serial Demon Slayer
Untuk serial episode Demon Slayer: Mugen Train,diproduksi dengan anggaran sekitar US$80.000 atau setara dengan Rp1,2 miliar. Bahkan, saat memasuki Demon Slayer: Infinity Castle Arc, biaya per episode ini naik menjadi sekitar US$100.000 atau sekitar Rp1,6 miliar. Angka-angka ini memperlihatkan ambisi tinggi Ufotable dalam menjaga kualitas terbaik dari segi animasi, teknik penggabungan 3D/2D, hingga detail visual era Taishō yang autentik.
Biaya produksi Demon Slayer yang terus meningkat membuktikan bahwa investasi besar mampu menghadirkan kualitas visual memukau. Keberhasilan Mugen Train memecahkan rekor dunia membuat ekspektasi terhadap Infinity Castle berada di puncak, menjadikannya salah satu proyek anime paling ambisius sepanjang sejarah.
Baca Juga: Bukan Lagi 10, Inilah 36 Bandara Internasional di Indonesia Tahun 2025
Sumber:
https://demonslayer-anime.com/news/?id=68228
Penulis: Angel Gavrila
Editor: Muhammad Sholeh