Simak! Tingkat Pengangguran Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir

Telusuri tingkat pengangguran di Indonesia dalam 5 tahun terakhir sejak 2020 hingga 2024. Temukan data dan analisis perubahannya dalam artikel ini!

Simak! Tingkat Pengangguran Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir Ilustrasi Pengangguran di Indonesia | jcomp/Freepik

Tingkat pengangguran di Indonesia berangsur membaik dari tahun ke tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menyebutkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia per Februari 2024 berada di angka 4,82%. Angka tersebut sudah jauh lebih baik dibandingkan masa pra-pandemi Covid-19. 

Adapun TPT menunjukkan persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Mereka yang masuk angkatan kerja adalah penduduk berusia 15 tahun ke atas yang bekerja, atau punya pekerjaan tapi sementara tidak bekerja dan pengangguran. Pengangguran terbuka merupakan istilah yang diberikan bagi mereka yang masuk ke dalam salah satu kriteria berikut.

  1. Tidak punya pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan.
  2. Tidak punya pekerjaan dan sedang mempersiapkan usaha.
  3. Tidak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan.
  4. Sudah punya pekerjaan namun belum mulai bekerja.

Pada tahun 2024 ini, jumlah angkatan kerja telah meningkat mencapai 149,38 juta orang, naik 2,76 juta dibandingkan Februari 2023. Tidak hanya itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik 0,5% poin dibandingkan Februari 2023.

BPS turut mencatat, penduduk yang bekerja per Februari 2024 jumlahnya mencapai 142,18 juta orang, naik 3,55 juta dibanding tahun lalu. Proporsi setengah pengangguran turut mengalami kenaikan sebesar 1,61% poin, sementara pekerja paruh waktu turun sebanyak 0,73% poin dibanding Februari 2023.

Selain itu, tingkat pengangguran di Indonesia yang diukur berdasarkan TPT terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hingga berada di angka 4,82% di tahun 2024 ini.

Tingkat pengangguran di Indonesia terus menurun selama 5 tahun terakhir.
Tingkat pengangguran di Indonesia terus menurun selama 5 tahun terakhir.

Selama 5 tahun terakhir, tingkat pengangguran di Indonesia terus menurun, menunjukkan adanya perubahan yang semakin baik dalam sektor tenaga kerja.

Tingkat pengangguran tertinggi terjadi di awal pandemi Covid-19. Pada Agustus 2020, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 9,77 juta orang, dengan TPT sebesar 7,07%. Angka tersebut menurun hingga jumlah pengangguran pada Agustus 2023 adalah sebesar 7,86 juta, dengan TPT sebesar 5,32%.

Pada Februari 2024 sendiri, tingkat pengangguran di Indonesia adalah sebesar 7,2 juta orang, berkurang 790 ribu orang atau sekitar 9,89% dibandingkan Februari 2023.

Penurunan TPT berbarengan dengan penurunan jumlah pengangguran di tanah air.
Penurunan TPT berbarengan dengan penurunan jumlah pengangguran di tanah air.

Jumlah pengangguran di tahun ini masih sedikit lebih tinggi ketimbang masa pra-pandemi, di mana jumlah pengangguran pada Februari 2019 adalah sebesar 6,82 juta. Meski begitu, jumlahnya terus mengalami tren penurunan yang baik.

Menteri Tenagakerjaan Ida Fauziyah mengucap syukur atas penurunan tingkat pengangguran di Indonesia ini. Menurutnya, dunia ketenagakerjaan terus mengalami tren perubahan. Salah satunya adalah fakta bahwa lapangan kerja kini semakin terkonsentrasi di perkotaan.

Tidak hanya itu, lapangan kerja pada usaha sekunder dan tersier juga terus meningkat. Ia menekankan bahwa ekonomi Indonesia saat ini sedang bergerak menuju sektor yang lebih maju dan inovatif.

"Transformasi ketenagakerjaan tersebut yaitu dalam hal kewilayahan, struktur, dan pendidikan angkatan kerja memiliki implikasi yang besar bagi kita semua," ungkapnya, mengutip Republika.

Ia melanjutkan, pergeseran tingkat pendidikan angkatan kerja dari tingkat rendah ke menengah dan tinggi adalah hal yang positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki tenaga kerja yang lebih terampil dan siap bersaing di pasar global.

"Namun kita perlu memastikan bahwa pendidikan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan industri dan berkelanjutan sepanjang karier," ucapnya.

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) turut menyebutkan bahwa pengangguran merupakan masalah pokok dalam masyarakat modern. Meski tingkat pengangguran di Indonesia telah membaik selama 5 tahun terakhir, pemerintah tetap perlu mengupayakan tindakan untuk menekan angka pengangguran ini.

"Pada umumnya, pengangguran disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang mampu menyerapnya. Jadi tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma dan tingkat pendidikan masyarakat merosot. Situasi ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang berpengaruh pada emosi masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari," ungkap Disnaker mengutip laman resminya.

Salah satu cara mengurangi pengangguran adalah dengan meningkatkan keterampilan tenaga kerja, baik dari mutu pendidikan, maupun dari keterampilan praktis dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.

Bursa pasar kerja juga bisa menjadi jawaban atas pengangguran di Indonesia. Bursa pasar kerja membantu menyebarkan informasi secara luas kepada masyarakat Indonesia terkait lowongan kerja. Dengan demikian, bursa pasar kerja membantu menjembatani komunikasi antara perusahaan dengan pencari kerja, sehingga informasinya dapat diakses oleh siapa pun dan di mana pun.

10 Provinsi dengan Pengangguran Tertinggi di Indonesia

Provinsi dengan tingkat pengangguran di Indonesia yang paling tinggi pada 2023 lalu dipegang oleh Banten. Data dari BPS menunjukkan bahwa TPT di provinsi tersebut mencapai 7,52%, lebih tinggi ketimbang TPT nasional yang sebesar 5,32%.

Banten menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia pada 2023 lalu.
Banten menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia pada 2023 lalu.

Secara regional, Banten terpilih sebagai provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia. TPTnya yang sebesar 7,52% itu sebenarnya sudah lebih rendah dibandingkan tahun 2022. 

Di posisi kedua adalah Jawa Barat dengan TPT sebesar 7,44%, disusul Kepulauan Riau (6,8%), Jakarta (6,53%), Maluku (6,31%), Sulawesi Utara (6,1%), Aceh (6,03%), Sumatera Barat (5,94%), Sumatera Utara (5,89%), dan Papua Barat (5,38%).

10 Negara dengan Proyeksi Pengangguran Tertinggi 2024

Adapun International Monetary Fund (IMF) menyebutkan bahwa tingkat pengangguran Indonesia di tahun 2024 ini diproyeksikan berada di angka 5,2%. Indonesia pun duduk di urutan ke-59 dunia, bersama dengan China.

Sudan berada di urutan pertama negara dengan proyeksi pengangguran tertinggi pada tahun 2024.
Sudan berada di urutan pertama negara dengan proyeksi pengangguran tertinggi pada tahun 2024.

Sudan menempati posisi pertama negara dengan proyeksi pengangguran tertinggi di dunia, dengan persentase pengangguran berada di angka 47,2%. Afrika Selatan berada di urutan kedua dengan 32,8%, disusul Palestina dengan 24% dan Georgia dengan 18,6%.

Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook