Indonesia terus menjadi salah satu negara tujuan bagi tenaga kerja asing (TKA) yang ingin bekerja di berbagai sektor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), jumlah TKA di Indonesia mengalami peningkatan signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Jumlah TKA di RI dalam Tren Melonjak
BPS mencatat bahwa jumlah TKA di Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun 2019 hingga 2024. Pada tahun 2019, jumlah TKA mencapai 155.248 orang, namun menurun menjadi 129.109 orang di tahun 2020. Penurunan paling signifikan terjadi pada tahun 2021, dengan jumlah 102.902 orang, yang dipengaruhi oleh pandemi COVID-19 dan pembatasan mobilitas internasional.
Setelah pandemi mereda, jumlah TKA kembali meningkat menjadi 133.327 orang pada tahun 2022 dan melonjak signifikan ke 168.048 orang pada tahun 2023, mencerminkan pemulihan ekonomi Indonesia dan peningkatan investasi asing.
Sementara itu, data terbaru dari Kemnaker menunjukkan bahwa jumlah TKA yang masuk sepanjang Januari hingga September 2024 mencapai 133.979 orang, yang masih dapat bertambah seiring berjalannya waktu hingga akhir tahun ini.
Sektor Jasa & Industri jadi Incaran TKA
BPS juga mencatat, mayoritas TKA di Indonesia pada 2023 bekerja di sektor jasa, sebanyak 82.649 orang, dan sektor industri dengan 80.661 orang. Berbanding jauh dengan sektor pertanian dan maritim yang sebanyak 4.738 orang.
Hal ini mencerminkan tingginya kebutuhan akan keahlian khusus yang dimiliki tenaga kerja asing, terutama untuk proyek-proyek berorientasi teknologi tinggi atau bidang yang memerlukan pengetahuan mendalam dan keterampilan spesifik.
China Mendominasi Negara Asal TKA di RI
China menempati posisi pertama negara asal TKA terbanyak di Indonesia dengan jumlah 82.623 orang di tahun 2023. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain.
Jepang berada di peringkat ke-2 dengan 15.961 orang, diikuti oleh Korea Selatan di posisi ke-3 dengan 15.660 orang. Kontribusi Jepang dan Korea Selatan dominan di sektor otomotif, teknologi, dan manufaktur. Selanjutnya, India menyumbangkan 8.747 orang, terutama di bidang teknologi informasi dan spesialisasi teknis.
Di posisi ke-5, Malaysia tercatat mengirimkan 5.794 orang TKA, diikuti negara Asia Tenggara lainnya, Filipina dengan 4.742 orang. Sementara itu, negara-negara di luar Asia juga berkontribusi, seperti Amerika Serikat (3.585 orang), Inggris (3.086 orang), Australia (2.892 orang). Terakhir, Singapura berada di peringkat ke-10 dengan 2.090 orang.
Berdasarkan benua asal, Asia masih menjadi penyumbang utama TKA di Indonesia, diikuti benua Amerika, Eropa, dan Oseania.
Baca Juga: Tenaga Kerja Asing di RI Melonjak jadi 168 Ribu pada 2023, Sulteng jadi Tujuan Utama
Penulis: Habib Muhammad Raihan
Editor: Editor