Manfaat Self-Development untuk Investasi Diri di Era Digital

Di tahun 2025, self-development atau pengembangan diri bukan lagi sebuah tren, tetapi sudah menjadi kebutuhan utama, terutama bagi Gen Z dan Milenial.

Manfaat Self-Development untuk Investasi Diri di Era Digital Ilustrasi Belajar | Pexels
Ukuran Fon:

Di era digital yang serba cepat dan penuh persaingan, kemampuan untuk terus mengembangkan diri menjadi kebutuhan penting dan bukan lagi sekadar pilihan. Perkembangan teknologi yang pesat, perubahan tren industri, dan tuntutan hidup yang semakin kompleks mendorong setiap individu untuk selalu meningkatkan kapasitas diri.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Jakpat terhadap 1.549 responden pada 24-25 Februari 2025 melalui aplikasi mobile Jakpat dengan margin of error di bawah 5%, ditemukan bahwa ada banyak manfaat dari kegiatan self-development atau pengembangan diri. Menurut kamus Cambridge, self-development merupakan proses di mana seseorang belajar, berkembang, dan meningkatkan kemampuannya melalui usaha sendiri.

Berbagai Manfaat dari Kegiatan Self-Development | Goodstats

Sebanyak 68% responden Gen Z dan 56% responden Milenial mengaku merasakan manfaat dari adanya belajar hal baru. Hal ini menegaskan bahwa generasi muda sangat terbuka terhadap perubahan dan pembelajaran berkelanjutan (lifelong learning), terutama di era yang terus berubah dengan cepat.

Tak hanya itu, 61% Gen Z juga merasakan peningkatan wawasan dan pengetahuan, disusul oleh 51% Milenial. Ini menunjukkan bahwa generasi muda tidak hanya fokus pada hasil, tetapi juga proses pembelajaran itu sendiri.

Manfaat emosional dari self-development pun sangat terasa sebanyak 53% Gen Z merasa lebih percaya diri dan lebih puas dengan diri sendiri setelah menjalani proses pengembangan diri. Kepercayaan diri ini terbentuk dari pengalaman langsung yang sudah dijalani, dan hal inilah yang menjadi dasar penting dalam proses pengembangan diri.

Motivasi juga meningkat seiring proses pengembangan diri. Sekitar 49% Gen Z dan 52% Milenial menyatakan bahwa mereka merasa lebih termotivasi, dan lebih dari separuh Gen Z merasakan hidup mereka kini memiliki tujuan yang lebih jelas. Hal ini mencerminkan bahwa generasi muda tidak hanya mengembangkan kapasitas, tetapi juga arah hidup.

Dampak lainnya termasuk peningkatan kualitas hidup dirasakan oleh 51% Gen Z dan 47% Milenial, serta peningkatan keterampilan sebesar 48% Gen Z dan 43% Milenial. Keduanya menunjukkan bahwa self-development membantu mengasah keterampilan yang dalam aktivitas sehari-hari.

Selain itu, 43% Gen Z dan 41% Milenial menyebutkan bahwa aktivitas ini juga meningkatkan kreativitas serta 46% Gen Z dan 37% Milenial merasa lebih mampu mengelola emosinya. Ini menandakan bahwa manfaat pengembangan diri tidak hanya sebatas pada cara berpikir atau karier saja, namun memberikan manfaat secara menyeluruh. Manfaat self-development ini sejalan dengan teori growth mindset.

“Jika seseorang berusaha mengembangkan diri, artinya dia percaya kemampuannya bisa ditingkatkan,” ungkap Carol Dweck, profesor dari Stanford University, mengutip Growth Mindset Guy (7/1/2025).

Orang dengan growth mindset cenderung lebih cepat bangkit dari kegagalan, memiliki kinerja yang lebih baik secara akademis maupun profesional, serta mampu membangun ketahanan mental untuk menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.

Karakteristik Growth Mindset

Terdapat beberapa karakteristik yang dimiliki orang dengan growth mindset, di antaranya:

1. Berani Hadapi Tantangan dan Kegagalan Bukanlah Masalah

Orang dengan growth mindset selalu melihat tantangan sebagai peluang, bukan sebagai hambatan. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, tapi justru menjadi kesempatan untuk belajar menjadi lebih baik.

2. Usaha Itu Kunci Utama

Mereka dengan pola pikir yang selalu bertumbuh akan selalu sungguh-sungguh berusaha dalam segala hal yang dilakukannya. Usaha yang konsisten bisa mengubah potensi jadi sebuah prestasi.

3. Selalu Ingin Belajar Hal Baru

Rasa ingin tahu yang tinggi dan keterbukaan untuk mempelajari hal-hal baru. Sikap ini tercermin dalam kebiasaan untuk tidak takut mencoba, mencari solusi, serta memperbaiki sesuatu yang belum pernah dikuasai.

Karakteristik ini mendorong untuk terus belajar, berusaha, dan tidak mudah menyerah saat menghadapi tantangan. Bahwa kesuksesan bukan hanya tentang bakat, tapi tentang kemauan untuk terus mencoba, belajar, dan memperbaiki diri.

Dengan semua manfaat ini, jelas bahwa self-development merupakan salah satu bentuk investasi paling berharga yang dapat dilakukan oleh Gen Z dan Milenial untuk masa depan. Tidak hanya mengikuti tren, self-development menjadi fondasi penting bagi pengembangan diri dan karier di era digital saat ini.

Baca Juga: 87% Gen Z dan Milenial Fokus Tingkatkan Kualitas Diri di 2025

Penulis: Chika Maulida T
Editor: Editor

Konten Terkait

Deretan Industri Ini Alami Penurunan Tenaga Kerja Terampil Secara Drastis

Jerman dan beberapa negara ini alami penurunan tenaga kerja terampil lebih dari 70%.

Era Media Berubah, Ini Strategi agar Audiens Tetap Betah

Praktisi komunikasi dari sektor perbankan, media, dan pemerintahan berbagi wawasan tentang strategi memenangkan audiens di era digital.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook