Indonesia Masuk Jajaran Negara Pemilik Kripto Terbesar di Dunia

Berdasarkan laporan We Are Social dan Hootsuite, Indonesia menempati peringkat ke-6 dalam daftar negara pemilik kripto terbesar di dunia

Indonesia Masuk Jajaran Negara Pemilik Kripto Terbesar di Dunia Ilustrasi mata uang kripto | Lukas Gojda/Shutterstock

Indonesia berhasil menempati peringkat pertama sebagai negara dengan tren investasi aset digital (termasuk kripto) terbesar di Asia dengan jumlah persentase mencapai 86 persen. Hal tersebut dilaporkan oleh perusahaan teknologi informasi Accenture bertajuk Digital Assets: Unclaimed Territory edisi 2022.

Rinciannya adalah sebanyak 72 persen investor di Indonesia telah menginvestasikan sejumlah hartanya ke dalam aset digital dan 14 persen lainnya mempunyai ketertarikan dalam memulai investasi.

Mengutip Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset kripto merupakan jenis komoditi yang memiliki flaktuasi nilai dan sewaktu-waktu dapat naik atau turun, sehingga investor harus memahami risikonya. Adapun, pengawasan dan pengaturan aset kripto di Indonesia dilakukan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian perdagangan.

Daftar negara pemilik mata uang kripto terbesar di dunia | Goodstats

Menurut laporan We Are Social dan Hootsuite, Indonesia menjadi salah satu negara pemilik mata uang kripto terbesar di dunia dan menempati urutan keenam. Dilaporkan, sekitar 20,1 persen dari pengguna internet yang berusia 16-24 tahun di Indonesia memiliki aset kripto pada Januari 2023.

Sementara, Turki menduduki peringkat teratas dengan kepemilikian mata uang kripto terbesar di dunia mencapai 27,1 persen. Diikuti oleh Argentina dan Filipina dengan kepemilikan masing-masing sebanyak 23,5 persen dan 23,4 persen.

Adapun, pemerintah menargetkan nilai ekonomi digital nasional mencapai US$ 146 miliar atau senilai Rp2.228 triliun (kurs: Rp15.265). jerry Sambuaga selaku Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) menyebut, potensi ekonomi Indonesia pada tahun 2025 mendatang diproyeksikan menenbus US$ 146 miliar. Dengan angka itu, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

“Potensi ekonomi digital Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, yaitu sebesar US$ 146 miliar. Hal ini merupakan sesuatu yang harus dapat kita realisasikan bersama,” tuturnya dikutip dari Antara pada Minggu, (26/2) lalu.

Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Realisasi APBN 2024 Semester I: Indonesia Defisit Rp77,3 Triliun

APBN 2024 mengalami defisit Rp77,3 T di Semester I 2024, berbanding terbalik dengan APBN 2023 yang mengalami surplus lebih dari Rp150 T di semester I.

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.000 Triliun, Dipakai Apa Saja?

Utang luar negeri (ULN) RI capai US$407,3 miliar, separuh berasal dari ULN pemerintah sebesar US$190,97 miliar di Mei 2024. Untuk apa saja utang tersebut?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook