Industri penerbangan Indonesia menunjukkan dinamika menarik pada periode April hingga Mei 2025. Data terbaru mencatat adanya tren yang berlawanan antara jumlah penumpang angkutan udara domestik dan internasional. Penerbangan domestik mengalami penurunan, sementara penerbangan internasional justru mencatat peningkatan yang signifikan.
Jumlah penumpang domestik pada Mei 2025 tercatat turun sebesar 16,65% dibandingkan bulan sebelumnya. Jika pada April jumlah penumpang mencapai 5,4 juta orang, turun menjadi 4,5 juta pada bulan berikutnya. Penurunan paling mencolok terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, yang biasanya menjadi salah satu bandara tersibuk di kawasan Indonesia Timur.
Di sisi lain, penerbangan internasional mencatat pertumbuhan menggembirakan, mencapai 11,05%. Jumlah penumpang meningkat dari 1,6 juta pada April menjadi 1,8 juta orang di bulan Mei. Lonjakan ini turut mencerminkan kenaikan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia, sekaligus mengindikasikan pemulihan yang kuat pada sektor pariwisata dan kepercayaan global terhadap layanan penerbangan Indonesia.
Bandara dengan Angka Penumpang Tertinggi di Indonesia
Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang tetap menjadi gerbang utama penerbangan, baik domestik maupun internasional. Bandara ini melayani sekitar 1,2 juta penumpang domestik pada Mei, menjadikannya yang paling sibuk di Indonesia. Letaknya yang strategis dekat Jakarta menjadikan Soekarno-Hatta sebagai pilihan utama bagi pelancong dari atau ke kota metropolitan tersebut.
Bandara Djuanda di Surabaya menempati posisi kedua dalam layanan penumpang domestik dengan lebih dari 400 ribu penumpang. Sementara itu, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali melayani lebih dari 300 ribu penumpang, memperkuat peran Bali sebagai destinasi utama dalam negeri.
Untuk penerbangan internasional, Soekarno-Hatta kembali mencatatkan jumlah tertinggi, melayani lebih dari 700 ribu penumpang internasional pada Mei. Posisi kedua diisi oleh Bandara Ngurah Rai dengan 667 ribu lebih penumpang, disusul Bandara Kualanamu di Medan dengan 95 ribu penumpang.
Peningkatan penumpang internasional ini mencerminkan kepercayaan global yang semakin kuat terhadap industri aviasi nasional. Kualitas layanan, peningkatan infrastruktur, serta kemudahan konektivitas menjadi faktor pendorong utama. Hal ini menjadi sinyal positif bahwa Indonesia mampu bersaing di panggung internasional dan terus berbenah untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para penumpang dari dalam dan luar negeri.
Baca Juga: Jumlah Kunjungan Turis Asing Tembus 1,31 Juta pada Mei 2025
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2025/07/01/2440/perkembangan-transportasi.html
Penulis: Faiz Al haq
Editor: Editor