Olahraga menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren positif: semakin banyak penduduk Indonesia berumur 10 tahun ke atas yang berolahraga dalam seminggu terakhir. Jika dibandingkan antara tahun 2021 dan 2024, hampir semua provinsi mengalami peningkatan persentase penduduk yang aktif secara fisik.
Data di atas memperlihatkan bahwa DKI Jakarta memimpin dengan persentase tertinggi pada 2024, mencapai 52,93%. Artinya, lebih dari separuh penduduk ibu kota berumur 10 tahun ke atas berolahraga dalam seminggu terakhir. Banten berada di posisi kedua dengan 44,89%, menunjukkan lonjakan sebesar 12,11 persen poin dari 2021. Kepulauan Riau menyusul dengan 43,57%, naik 11,02 persen poin.
Kalimantan Timur mencatatkan 40,26% pada 2024, atau naik 8,14 persen poin. Angka ini menunjukkan bahwa provinsi di Kalimantan ini sudah berada di atas 40%, sebuah capaian yang cukup baik. DI Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar dan destinasi wisata juga mengalami peningkatan menjadi 39,58%, naik 9,22 persen poin dari 2021.
Jawa Barat, meskipun sudah memiliki angka awal yang cukup tinggi di 2021 (34,44%), hanya mengalami kenaikan 4,84 persen poin menjadi 39,28% pada 2024. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan partisipasi olahraga di provinsi padat penduduk ini sedikit lebih lambat dibandingkan provinsi lain.
Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat dari 32,69% pada 2021 menjadi 38,28% selang 3 tahun kemudian. Peningkatan ini menunjukkan adanya dorongan aktivitas fisik di wilayah timur Indonesia yang terkenal dengan keindahan alamnya. Kalimantan Utara, meskipun berada di posisi bawah dalam daftar ini, mencatat lonjakan cukup besar sebesar 10,05 persen poin, dari 26,90% menjadi 36,95%.
Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu cerita sukses dengan peningkatan 11,70 persen poin, meskipun persentasenya pada 2024 masih berada di angka 35,66%. Sementara itu, Sumatra Barat yang pada 2021 sebesar 24,61% naik menjadi 34,19% pada 2024, menunjukkan perkembangan positif.
Melihat data ini, jelas bahwa semua provinsi dalam daftar mengalami kenaikan tanpa pengecualian, yang berarti tren olahraga secara nasional bergerak ke arah yang lebih baik.
Faktor Pendorong dan Tantangan
Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor, antara lain meningkatnya kesadaran kesehatan pasca pandemi yang membuat masyarakat lebih peduli terhadap kebugaran tubuh, tersedianya fasilitas olahraga yang lebih baik di berbagai daerah, tren olahraga dan munculnya komunitas lari, gowes, hingga yoga zumba yang aktif membagikan kegiatan di media sosial, serta kampanye kesehatan dari pemerintah maupun pihak swasta. Namun, tantangan tetap ada.
Di sebagian provinsi, persentase penduduk yang berolahraga masih di bawah 40%. Penyebabnya beragam, mulai dari keterbatasan fasilitas di daerah terpencil, kurangnya waktu bagi pekerja dengan jam kerja panjang, hingga budaya hidup yang jarang melakukan aktivitas fisik akibat penggunaan gadget yang berlebihan.
Manfaat Berolahraga
Olahraga teratur membawa manfaat besar, seperti menurunkan risiko penyakit kronis, meningkatkan kekuatan otot, memperbaiki suasana hati, hingga meningkatkan produktivitas. Data BPS 2021–2024 menunjukkan tren positif yang patut diapresiasi, dengan DKI Jakarta sebagai provinsi terdepan dan kenaikan signifikan di banyak wilayah lain.
Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Indonesia mendekati target WHO untuk aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu. Namun, pemerataan akses dan edukasi olahraga tetap perlu diperkuat agar manfaatnya dirasakan merata di seluruh provinsi. Olahraga bukan sekadar aktivitas fisik, melainkan investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kebahagiaan masyarakat.
Baca Juga: Inilah 5 Olahraga 20 Menit Terfavorit, Tren Anak Muda Masa Kini
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjUyMiMy/persentase-penduduk-berumur-10-tahun-ke-atas-yang-berolahraga-dalam-seminggu-terakhir--persen-.html
https://www.rri.co.id/kesehatan/996468/lakukan-olahraga-minimal-150-menit-setiap-minggunya
Penulis: Kalya Azalia
Editor: Editor
