Indeks Hak Asasi Anak di ASEAN 2025

Skor penerapan hak asasi anak di Indonesia mencapai 0,654, peringkat ke-6 di ASEAN sekaligus ke-103 secara global pada 2025.

Indeks Hak Asasi Anak di ASEAN 2025 Potret anak kecil Indonesia | Mahmur Marganti/Unsplash
Ukuran Fon:

Amnesty International mencatat kurang lebih terdapat 2,3 miliar anak-anak saat ini di seluruh dunia, yang setara dengan satu dari tiga penduduk dunia. United Nations Children's Fund (UNICEF) mendefinisikan anak-anak sebagai setiap orang yang berumur di bawah 18 tahun.

Perlu dipahami bahwa anak-anak juga memiliki hak yang mesti dihormati sama seperti orang dewasa. Hak-hak tersebut termaktub dalam Convention on the Rights of the Child (UNCRC) yang diadopsi pada 20 November 1989. Isinya menjelaskan siapa itu anak-anak, semua hak mereka, dan tanggung jawab pemerintah untuk menjamin hak tersebut. Kumpulan hak tersebut bertujuan untuk menjamin tumbuh kembang anak dan masa depannya.

Perjanjian tersebut mengandung 54 poin terkait hak anak yang saling terkait, sama pentingnya, dan tak bisa diambil dari anak-anak itu sendiri. Beberapa di antaranya seperti, hapuskan diskriminasi anak terlepas dari ras dan kelas sosialnya, setiap anak harus terdaftar dan tercatat sebagai warga negara yang menerima hak dan perlindungan dari negara, serta setiap orang wajib menghormati pandangan anak-anak. Lantas, sejauh mana penghormatan hak asasi anak di Indonesia?

Untuk mengetahuinya, NGO internasional bernama Kids Right Foundation bekerja sama dengan Erasmus School of Economics dan The International Institute of Social Studies melakukan pemeringkatan di 194 negara dalam menerapkan UNCRC.

Data dalam penelitian tersebut diperoleh melalui tiga cara, yaitu data kuantitatif dari UNICEF, data kuantitatif dari UNDP, dan data kualitatif dari hasil observasi Komite PBB untuk Hak Anak.

Thailand jadi negara dengan indeks hak asasi anak tertinggi di ASEAN dan peringkat 10 di dunia | GoodStats

Di kawasan ASEAN, Thailand menempati posisi teratas dengan skor 0,855 sekaligus peringkat ke-10 secara global, menunjukkan tingkat penerapan Konvensi Hak Anak yang sangat tinggi.

Malaysia menyusul dengan skor 0,798 dan berada di peringkat global ke-27, diikuti Singapura dengan skor 0,795 di posisi ke-30 dunia. Brunei Darussalam meraih skor 0,738 dan menempati peringkat ke-63, sementara Filipina dengan skor 0,722 berada di peringkat ke-72.

Indonesia memperoleh skor 0,654 dan menempati peringkat ke-103 global, sedikit lebih tinggi dibanding Vietnam (0,652; peringkat 104) dan Timor Leste (0,645; peringkat 107). Laos mencatat skor 0,608 di peringkat ke-119, diikuti Myanmar dengan skor 0,59 di posisi ke-126 dunia. Sementara itu, Kamboja berada di posisi terbawah kawasan dengan skor 0,442 dan menempati peringkat ke-174 di dunia.

Penerapan Hak Anak di Indonesia

Dalam menilai penerapan hak asasi anak, Kids Right Index menggunakan lima domain utama yakni penerapan hak untuk hidup, hak untuk sehat, hak terhadap pendidikan, hak untuk dilindungi, serta penciptaan lingkungan untuk mengamalkan hak asasi anak. Domain pertama sampai keempat dinilai dalam rentang 0,01 hingga 1, sedangkan domain terakhir dinilai dari rentang skor 1-5. Indeks hak anak diperoleh dari rata-rata kelima domain, dengan skor maksimal sebesar 1.

Indonesia menunjukkan capaian yang beragam dalam lima domain hak anak. Pada domain hak untuk hidup, Indonesia memperoleh skor 0,737 dan berada di peringkat ke-123 dunia. Di bidang kesehatan, skornya sedikit lebih tinggi yakni 0,760, meskipun peringkat globalnya turun ke posisi ke-130. Untuk domain edukasi, Indonesia mencatat skor 0,769, yang menunjukkan adanya kemajuan, meski belum menempatkannya pada posisi atas secara internasional.

Capaian terbaik terlihat pada domain perlindungan, di mana Indonesia meraih skor 0,832 sekaligus menjadi yang tertinggi di antara semua domain, dengan menempati peringkat ke-101 dunia.

Namun, tantangan besar masih terlihat pada domain lingkungan yang mendukung hak anak, karena skornya hanya 0,333 dan menempatkan Indonesia di posisi ke-128 global, menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam membangun infrastruktur pendukung hak anak secara menyeluruh.

Baca Juga: Simak Kondisi Kebebasan Pers di Asia Tenggara, Indonesia Peringkat 7

Sumber:

https://www.amnesty.org/en/what-we-do/child-rights/

https://www.unicef.org/child-rights-convention/convention-text-childrens-version

https://www.unicef.org/child-rights-convention/child-rights-why-they-matter

https://www.kidsrights.org/kidsrights-index/

Penulis: Faiz Al haq
Editor: Editor

Konten Terkait

Capai Rp70 Juta per Bulan, Inilah Komponen Tunjungan yang Diterima Anggota DPRD DKI Jakarta

Publik soroti tunjangan DPRD DKI Jakarta yang mencapai Rp 70 juta per bulan. Tunjangan apa sajakah yang diterima anggota DPRD?

Rata-Rata Konsumsi Pangan Penduduk Indonesia Tahun 2024: Apa yang Paling Banyak Dikonsumsi?

Data konsumsi pangan nasional 2024 menunjukkan masyarakat Indonesia paling banyak mengonsumsi padi-padian, cek data lengkapnya disini!

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook