Pada tanggal 23 Juli 2024, Indonesia merayakan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40. Pada tahun ini, tema hari anak yang diangkat adalah Anak Terlindungi, Indonesia Maju. Adapun hari anak nasional ini dirayakan untuk membangkitkan partisipasi masyarakat Indonesia terhadap pemenuhan hak anak.
Pada akhirnya, anak-anaklah yang akan menjadi tulang punggung masa depan bangsa. Setiap anak diharapkan dapat tumbuh dalam rasa aman dan mendapat akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang memadai.
Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terdapat total 30,2 juta jiwa anak di tahun 2023. Hal itu berarti, 10,91% dari total penduduk Indonesia sekarang adalah anak usia dini yang berusia 0-6 tahun.
Adapun jumlah anak di Indonesia turun 1,7% ketimbang tahun 2022 yang sebanyak 30,73 juta jiwa. Tren penurunan ini telah terjadi sejak tahun 2020.
Tidak hanya itu, anak laki-laki mendominasi anak usia dini di Indonesia, rasionya mencapai 104,16 di tahun 2023. Hal ini berarti terdapat 104,16 anak laki-laki setiap 100 anak perempuan.
Provinsi dengan Anak Usia Dini Terbanyak
Sementara itu, provinsi dengan proporsi anak usia dini terbanyak dipegang oleh Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan persentase sebesar 13,76% dari total penduduknya.
Adapun posisi kedua dipegang oleh Papua Barat dengan total 13,16%, disusul Sulawesi Tenggara (13,11%), Sulawesi Barat (13,09%), dan Nusa Tenggara Barat (12,73%).
Sebaliknya, provinsi dengan proporsi anak usia dini terendah ada di Jawa Timur (9,41%), Bali (9,06%), dan DI Yogyakarta (9,67%).
Mengingat tingginya jumlah anak usia dini di Indonesia, sudah sepatutnya orang tua sebagai lembaga pendidik pertama dapat menanamkan nilai-nilai moralitas yang bermutu dalam membentuk karakter si kecil. Pada akhirnya, merekalah yang akan menentukan masa depan bangsa, menggerakkan perekonomian nasional, dan sama-sama membangun infrastruktur tanah air.
Dengan demikian, setiap orang tua hendaknya menyediakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang bagi si kecil untuk tumbuh. Kiranya perayaan Hari Anak Nasional 2024 ini bisa menjadi pengingat bagi orang tua untuk senantiasa memberikan perhatian penuh pada anak-anaknya.
Baca Juga: Anak Bukanlah Investasi, Stop Eksploitasi!
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor