Sebanyak 13 calon emiten dari berbagai sektor mulai dari teknologi, energi, hingga perbankan tengah bersiap membangun kinerjanya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (IPO).
Tren dan Antusias Pasar
Tahun 2025 menjadi periode yang menjanjikan bagi pasar modal Indonesia, dengan minat investor terhadap saham IPO yang tetap tinggi menjelang akhir tahun.
Bursa Efek Indonesia mencatat 13 calon emiten dalam pipeline, didorong oleh stabilitas makroekonomi, likuiditas pasar yang terjaga, serta kepercayaan pada kekuatan konglomerasi di balik perusahaan-perusahaan besar tersebut.
Analis menilai, tren positif ini diperkuat oleh sukses IPO sebelumnya seperti CDIA dan COIN yang mencatat lonjakan harga signifikan.
Kondisi tersebut mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek pertumbuhan emiten baru dan potensi keuntungan jangka panjang bagi investor.
Daftar 13 Calon Emiten IPO 2025
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 13 perusahaan yang masuk dalam daftar calon emiten IPO tahun 2025, mencakup berbagai sektor strategis mulai dari pertambangan, teknologi, hingga properti.
Dari sektor pertambangan, Pani (Proyek Emas Pani) milik PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan Freeport Indonesia di bawah MIND ID menjadi sorotan karena skala dan nilai ekonominya yang besar.
Di sektor digital, Superbank dan Vidio yang berada di bawah grup Elang Mahkota Teknologi (EMTK) memperkuat dominasi perusahaan teknologi di pasar modal.
Sementara itu, Blu BCA dan NeutraDC dari Telkom Group turut menambah warna dalam kategori perbankan digital dan pusat data yang tengah berkembang pesat.
Dari sisi properti, Summarecon Investment Property (SIP) dan Griya Idola menunjukkan potensi sektor properti masih diminati investor.
Tidak ketinggalan, sejumlah BUMN besar seperti Pertamina International Shipping, Pertamina Hulu Energi, dan Pos Indonesia ikut bersiap melantai di bursa, mencerminkan dorongan pemerintah untuk memperluas partisipasi publik dalam kepemilikan aset negara.
Dampak terhadap Investor dan Ekonomi Nasional
Masuknya 13 calon emiten ke pipeline IPO 2025 diperkirakan akan memperkuat likuiditas pasar modal Indonesia dan membuka peluang investasi baru bagi publik.
Dari sisi ekonomi nasional, langkah ini berpotensi mendorong pendalaman pasar keuangan, meningkatkan arus modal domestik, serta memperluas basis kepemilikan saham masyarakat terhadap perusahaan strategis nasional.
Tantangan dan Prospek Ke Depan
Meski peluang pertumbuhan pasar modal di 2025 terlihat menjanjikan, tantangan seperti volatilitas global dan kesiapan fundamental perusahaan tetap perlu diwaspadai.
Dengan strategi bisnis yang kuat dan dukungan investor domestik, deretan calon emiten ini berpotensi menjadi motor penggerak baru bagi ekonomi Indonesia ke depan.
Sumber:
https://www.idx.co.id/id
Penulis: Angel Gavrila
Editor: Muhammad Sholeh