Bencana banjir sudah menjadi makanan sehari-hari bagi warga Indonesia, terutama ketika curah hujan sedang tinggi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 1.255 kejadian banjir sepanjang tahun 2023. Adapun jumlah tersebut sebenarnya menurun 18% dibandingkan tahun 2022 yang sebanyak 1.531 kejadian.
Lebih lanjut, sebanyak 92 orang meninggal akibat bencana banjir, 4.788 orang mengalami luka-luka, dan 3,9 juta orang menderita dan terpaksa mengungsi. Banjir juga mengakibatkan kerugian secara material, di mana terdapat 1.196 rumah mengalami rusak berat, 932 mengalami rusak sedang, 16.116 rusak ringan, dan lebih dari 753 ribu rumah terendam.
Banjir sendiri bisa diibaratkan telah mendarah daging di Indonesia. Dari 1 Januari hingga 8 Maret 2024 saja, sudah terjadi 266 kasus banjir di Indonesia, menjadikannya bencana yang paling banyak terjadi di tahun 2024 ini. Cuaca ekstrem menyusul di posisi kedua dengan 95 kejadian dan tanah longsor di urutan ketiga dengan 34 kejadian.
Menariknya, provinsi dengan jumlah kejadian banjir terbanyak sepanjang tahun 2023 bukanlah di DKI Jakarta, melainkan di Sumatra Utara, dengan total 112 kali kejadian.
Sebanyak 9% dari total peristiwa banjir nasional terjadi di Sumatra Utara. Posisi kedua dipegang oleh Jawa Barat dengan total 107 kejadian banjir. Aceh berada di urutan ketiga dengan 97 kejadian, kemudian Jawa Tengah dengan 95 kejadian, dan Riau dengan 79 kejadian.
Lebih lanjut, BNPB mengungkapkan bahwa tidak ada bencana banjir di Papua Tengah sepanjang tahun 2023. Sementara, Papua Barat dan Papua Pegunungan masing-masing hanya mencatatkan 1 kali peristiwa banjir sepanjang tahun lalu.
Sejatinya, kota-kota besar di Sumatra yang terletak di pesisir sangat rawan terhadap bencana banjir. Berkurangnya lahan hijau di kawasan hulu akibat alih fungsi lahan ditambah lagi tata kota yang tidak memberi ruang memadai untuk air membuat risiko banjir semakin tinggi. Apalagi perilaku warganya yang masih suka membuang sampah sembarangan ke sungai.
Ketika puncak musim hujan tiba, terutama di bulan di awal dan akhir tahun, banyak permukiman di dekat sungai yang rawan terendam. Hujan deras mengakibatkan sungai meluap akibat tanggul yang rusak.
Penanaman pohon untuk penyerapan air dan pembangunan tanggul di beberapa titik kritis di area sungai bisa menjadi salah satu cara efektif menanggulangi banjir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya curah hujan tahunan yang cukup tinggi di beberapa kawasan, seperti di Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, Maluku, hingga Papua.
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor