Dari, oleh, dan untuk rakyat merupakan gambaran sistem pemerintahan yang diterapkan di Indonesia yakni demokrasi. Bagi negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat, yang artinya legitimasi kekuasaan pemerintah berasal dari rakyat.
Tujuan dari sistem pemerintahan demokrasi sendiri ialah menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil, serta makmur dengan mengedepankan keadilan, kejujuran, dan keterbukaan.
Survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia yakni sebesar 64,3 persen menilai bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan terbaik untuk diterapkan di Indonesia walaupun tidak sempuna.
Dari segi kinerja, mayoritas masyarakat menyatakan cukup puas dengan kinerja demokrasi di Republik Indonesia. Adapun persentase kepuasan masyarakat terhadap kinerja demokrasi ialah sebesar 45,9 persen.
Sementara itu, 4,4 persen masyarakat mengaku sangat puas dengan kinerja demokrasi di Indonesia. Berikutnya, 33,1 persen menyatakan kurang puas, dan sebesar 8 persen menyatakan tidak puas sama sekali dengan kinerja demokrasi di Indonesia. Selebihnya, 8,6 persen responden memilik tidak menjawab.
Meskipun mayoritas masyarakat menyatakan cukup puas dengan kinerja demokrasi di Indonesia, tren kepuasan atas kinerja demokrasi justru menurun tajam pada Februari 2022 mencapai 50,3 dari yang sebelumnya memiliki indeks sebesar 77,3 pada Desember 2021.
Di samping itu, terdapat hasil temuan lain dalam survei LSI di mana mayoritas masyarakat menilai pembangunan ekonomi lebih penting (27,6 persen) atau jauh lebih penting (40,3 persen).
Kemudian, hanya 7,8 persen masyarakat menyatakan demokrasi lebih penting dibandingkan pembangunan ekonomi dan 2,7 persen di antaranya menyatakan demokrasi jauh lebih penting dari pembangunan ekonomi pada tingkat yang lebih tinggi.
Sisanya, 16,4 persen masyarakat menganggap kedua aspek sama-sama penting, 0,2 persen menyatakan tidak memahami maksud pertanyaan, 4,8 persen menyatakan tidak tahu, dan 0,2 persen tidak menjawab.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Editor