Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali merilis Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2024 untuk menilai dampak dari pendidikan antikorupsi terhadap masyarakat Indonesia.
Survei ini melibatkan lebih dari 100 ribu responden dari 36.888 satuan pendidikan di Indonesia, meliputi jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, termasuk sekolah Indonesia di luar negeri (SILN) di 9 negara. Responden yang dilibatkan terdiri atas peserta didik, tenaga pendidik, orang tua peserta didik, dan pimpinan satuan pendidikan.
Metodologi Penelitian
Ada tiga dimensi utama yang dinilai, yakni pembangunan karakter integritas pada peserta didik, pengembangan lingkungan pendidikan berbasis antikorupsi, dan identifikasi risiko korupsi di tata kelola pendidikan.
Nilai Indeks Integritas Pendidikan (IIP) ini dibagi ke dalam 5 kategori, yakni tingkatan 1 (integritas rentan), tingkatan 2 (integritas korektif), tingkatan 3 (integritas adaptif), tingkatan 4 (integritas kuat), dan tingkatan 5 (integritas tangguh).
Integritas rentan berada dalam rentang skor 0-62,5. Kategori ini berarti internalisasi nilai-nilai integritas masih lemah, sinergi penciptaan ekosistem berintegritas rendah, tata kelola masih buruk.
Sementara itu, skor 62,51-72,5 masuk kategori integritas korektif. Dalam kelompok ini, sudah ada upaya perbaikan integritas melalui internalisasi nilai-nilai integritas, meskipun implementasi serta pengawasan belum merata, konsisten, dan optimal.
Kategori integritas adaptif berada dalam rentang skor 72,51-82,5. Dalam kategori ini, perkembangan integritas pendidikan melalui penerapan nilai-nilai integritas sudah lebih stabil, kolaborasi pemangku kepentingan mulai terarah, dan adanya peningkatan tata kelola meskipun masih memerlukan penyempurnaan.
Integritas kuat berada pada skor 82,51-92,5. Pada kategori ini, integritas pendidikan stabil, berkembang, dan tertanam kuat dalam ekosistem pendidikan serta didukung tata kelola yang baik.
Terakhir, integritas tangguh memiliki skor 92,51-100. Pada kategori ini, integritas pendidikan sudah optimal dengan dukungan penciptaan ekosistem berintegritas yang sinergis dan tata kelola yang sangat baik.
Secara nasional, IIP Indonesia ada di angka 69,50, yang masih masuk tingkatan korektif. Dimensi karakter meraih skor 78,01, dimensi ekosistem di nilai 71,35, dan dimensi tata kelola sebesar 58,68 poin.
Integritas Tingkat SD Paling Tinggi
Menariknya, hasil survei menunjukkan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan, makin rendah pula skor integritas, yang perlu menjadi perhatian khusus.
Skor integritas pada jenjang SD/MI mencapai 71,83 poin, yang kemudian turun menjadi 71,08 pada jenjang SMP/sederajat. Pada tingkatan SMA/sederajat, skor IIP kembali turun menjadi 70,37 poin. Terakhir, skor integritas di tingkatan perguruan tinggi jadi yang terendah, hanya di angka 66,15.
Temuan ini menggarisbawahi bagaimana tingkat integritas semakin tergerus seiring bertambahnya usia dan wawasan. Pendidikan yang seharusnya menjadi wadah dalam membangun integritas justru semakin melebur perannya. Deretan kasus nepotisme, plagiarisme karya ilmiah, hingga kasus ijazah palsu, mewarnai sistem perguruan tinggi Indonesia, yang menyebabkan skor integritasnya rendah. Padahal, lulusan perguruan tinggi adalah pilar penting bagi kemajuan bangsa, sayang jika wawasan tinggi ini tidak dibarengi dengan integritas yang tinggi pula.
Baca Juga: Tingkat Pendidikan Masyarakat Indonesia 2024
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor