Inovasi menjadi kunci kemajuan suatu bangsa. Sumber daya manusia yang maju dapat menghasilkan inovasi dan kreasi yang membantu perekonomian dan pembangunan bangsa.
Di tengah pergeseran model kerja yang dirasakan secara global, tekanan ekonomi yang kian meningkat, serta urgensi adaptasi suatu negara terhadap teknologi, berbagai negara telah berupaya untuk menjadi yang terdepan dalam menciptakan solusi serta ekosistem yang mendukung kemajuan manusia. Saat ini, inovasi tidak lagi sekadar pilihan, melainkan menjadi pilar utama bagi pertumbuhan eknonomi dan kemajuan sosial.
Dinamika Inovasi di Asia
Majalah CEOWORLD menyajikan laporan komprehensif yang menganalisis berbagai indikator inovasi, mulai dari investasi penelitian dan pengembangan (R&D) hingga pendanaan startup di berbagai negara di seluruh dunia.
Berdasarkan data tersebut, Singapura menduduki peringkat teratas di Asia dengan perolehan indeks sebesar 97,81, sebuah capaian yang didukung oleh investasi masif dalam penelitian dan pengembangan. Posisi kedua ditempati oleh Malaysia dengan skor 90,29, dan diikuti oleh Thailand di posisi ketiga dengan skor 86,96.
Singapura yang mendapatkan skor 97,81 di posisi pertama, sebagai pemimpin inovasi di Asia, telah mengimplementasikan strategi jangka panjang sejak tahun 1991 melalui National Technology Plan, yang kemudian berevolusi menjadi Research, Innovation and Enterprise (RIE) Plan.
Program ini mengalokasikan miliaran dolar Singapura untuk mendukung riset dan inovasi. Dengan lebih dari 4.500 startup di bidang teknologi, pemerintah Singapura secara aktif mendukung startup deep tech melalui dana co-investment, memperluas pendanaan dari tahap awal hingga pertumbuhan, serta berupaya menghubungkan ekosistem lokal dengan jaringan global.
Malaysia, yang menempati posisi kedua sebagai negara paling inovatif di tahun 2025 dengan skor 90,29 mencatat kontribusi ekonomi digital sebesar 23,5% terhadap PDB nasional dan investasi digital yang melampaui RM70 miliar pada tahun 2023. Malaysia juga menjadi tujuan utama investasi asing langsung (FDI), menarik perusahaan besar seperti Google, Microsoft, dan juga ByteDance yang berinvestasi di bidang AI, cloud computing, hingga data center.
Dengan kombinasi tenaga kerja terdidik, biaya operasional yang kompetitif, serta lingkungan yang stabil, Malaysia membangun reputasinya sebagai pusat digital ASEAN dan mendapatkan pengakuan sebagai Innovation Leader dalam Global Innovation Scorecard 2025.
Dengan skor 86,96, Thailand menjadi negara paling inovatif tahun 2025 di posisi ketiga. Negara ini kini menjadi produsen hard drive terbesar kedua di dunia serta lokasi strategis pusat data global, dengan proyeksi investasi mencapai USD 7,8 miliar pada 2024–2027.
Dalam bidang riset dan pendidikan, institusi seperti VISTEC telah meraih peringkat tertinggi nasional dan berada di posisi #127 dunia dalam kategori inovasi versi SCImago Institutions Rankings 2025, yang menilai kontribusi riset terhadap teknologi. Pemerintah juga berfokus pada penguatan UKM inovatif dan kewirausahaan sebagai kunci ketahanan ekonomi jangka panjang.
Indonesia Peringkat Ke-14
Posisi Indonesia sebagai salah satu negara inovatif di Asia, dengan menempati peringkat ke-14 dan perolehan skor indeks sebesar 85,42, mencerminkan perkembangan signifikan dalam ekosistem inovasinya. Capaian ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mengadopsi teknologi, tetapi juga secara aktif menciptakan dan mengembangkan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan lokal dan global.
Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan mencapai nilai US$125 miliar pada tahun 2025, menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara. Angka ini merupakan cerminan dari ekosistem startup yang sangat aktif, ditandai dengan keberadaan lebih dari 2.000 startup, 2 decacorn, dan lebih dari 7 unicorn.
Perusahaan-perusahaan ini telah berhasil mengubah pola hidup masyarakat serta menciptakan ekosistem digital yang signifikan. Kehadiran perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka ini tidak hanya membuktikan kapasitas inovasi internal yang kuat, tetapi juga berhasil menarik perhatian investor global dan mendorong adopsi teknologi di berbagai lapisan masyarakat.
Daya tarik Indonesia sebagai pusat inovasi juga semakin diperkuat oleh langkah-langkah strategis dari raksasa teknologi internasional. Apple, salah satunya, yang terus memperluas kehadirannya, sementara Microsoft telah menginvestasikan sebesar US$1,7 miliar, serta NVIDIA sedang membangun pusat AI senilai US$200 juta.
Investasi-investasi ini tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur semata, melainkan juga secara signifikan menciptakan ribuan lapangan kerja dan peluang pelatihan. Proyeksi ambisius menunjukkan bahwa 2,5 juta orang akan mendapatkan pelatihan di bidang AI pada tahun 2025, menandakan komitmen serius terhadap pengembangan sumber daya manusia yang kompeten di era revolusi teknologi ini.
Komitmen Indonesia terhadap inovasi juga termanifestasi dalam inisiatif kolaboratif seperti Gen AI Hackathon 2025. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI, bekerja sama dengan Alibaba Cloud dan GoTo Group, berkolaborasi untuk mempercepat pengembangan talenta digital di bidang Kecerdasan Artifisial.
Chief Human Resources officer GoTo Group, Monica Oudang, menegaskan bahwa dirinya sangat senang dapat berpartisipasi dan mendukung program pemerintah dengan menargetkan jutaan talenta digital Indonesia pada pengembanga AI.
"Kami dari GoTo sangat senang bisa berpartisipasi mendukung acara ini. Indonesia adalah pasar dengan potensi besar dalam pengembangan AI. Pemerintah juga menargetkan pengembangan 1,2 juta talenta digital di bidang ini," ujar Monica Oudang, Sabtu (24/5/2025) dalam Komdigi.
Dengan ekosistem startup yang dinamis, investasi besar dari perusahaan besar teknologi global, dan program pengembangan talenta AI yang masif sebagai dukungan langsung dari pemerintah, Indonesia menunjukkan potensi yang kuat untuk terus naik dalam peringkat inovasi global dan menjadi salah satu pemain kunci di kawasan Asia.
Hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia tidak hanya mengadopsi teknologi, tetapi juga secara aktif menciptakan dan mengembangkan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan lokal dan global.
Baca Juga: 10 Perusahaan dengan Anggaran R&D Terbesar di Dunia
Penulis: Nixon Daniel Hutahaean
Editor: Editor