Ini Cara Gen Z & Milenial Gunakan GenAI di Dunia Kerja

Survei Deloitte 2025 menunjukkan Gen Z & Milenial mulai memanfaatkan GenAI dalam pekerjaan—dari analisis data, pembuatan konten, hingga pelayanan pelanggan.

Ini Cara Gen Z & Milenial Gunakan GenAI di Dunia Kerja Ilustrasi Pekerjaan Manusia yang Dibantu Mesin | Pexels
Ukuran Fon:

Generative AI (GenAI) sudah bukan lagi sekadar teknologi masa depan yang masih dinanti-nantikan. Kini, GenAI telah mengambil bagian sebagai alat untuk membantu keseharian pekerjaan banyak penggunanya, terutama Gen Z dan Milenial. Kehadiran GenAI tidak hanya membantu industri kreatif seperti content creator ataupun graphic designer, melainkan ada banyak sekali pekerjaan yang dapat dibantu oleh GenAI.

Deloitte Global, melalui survei Gen Z dan Milenial tahunan ke-14, telah merilis laporan yang komprehensif. Survei ini melibatkan sebanyak 23.482 responden Gen Z (dikategorikan kelompok yang lahir antara 1995 dan 2006) dan Milenial (untuk responden yang lahir antara 1983 dan 1994) dari 44 negara. Tujuan survei ini adalah untuk memahami faktor-faktor yang membentuk pandangan dunia dan prioritas generasi-generasi ini.

GenAI Bantu Berbagai Dunia Pekerjaan

Adopsi GenAI di lingkungan kerja telah mencapai tingkat yang signifikan di kalangan generasi muda. Lebih dari setengah Gen Z (57%) dan Milenial (56%) menyebutkan telah menggunakan GenAI dalam pekerjaan sehari-hari. Angka ini menunjukkan bahwa GenAI bukan lagi alat eksperimen yang hanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar, melainkan alat yang sudah biasa ditemukan di rutinitas sehari-hari bahkan di dunia pekerjaan.

Menariknya, sekitar 30% responden dari kedua generasi tersebut mengaku menggunakannya sebagian besar waktu atau bahkan hampir selalu digunakan dalam aktivitas pekerjaan mereka, sebuah peningkatan yang signifikan dari angka tahun 2024 sebelumnya. Ini mengindikasikan semakin dalamnya integrasi GenAI ke dalam dunia pekerjaan.

Gen Z dan Milenial kini memanfaatkan GenAI untuk berbagai fungsi yang tidak hanya sekadar pembuatan konten untuk kreativitas.

gambaran penggunaan alat GenAI di berbagai lini pekerjaan oleh Gen Z dan Milenial | GoodStats
Gambaran penggunaan alat GenAI di berbagai lini pekerjaan oleh Gen Z dan Milenial | GoodStats

Di posisi pertama, analisis data menjadi kegunaan utama GenAI. Sebanyak 39% responden Gen Z dan 42% responden Milenial mengandalkan GenAI untuk mempercepat pemrosesan data, membantu mengidentifikasi pola, agar dapat menghasilkan insight ataupun dari kumpulan data yang kompleks dengan lebih cepat.

Berikutnya, GenAI juga sangat populer digunakan untuk pembuatan konten. Alat ini dimanfaatkan untuk brainstorming pada sebuah topik, merancang konten, hingga membuat draf awal untuk caption media sosial, ataupun skrip video.

Tidak jauh berbeda, 36% responden Gen Z dan 36% responden Milenial memanfaatkan GenAI sebagai sumber kreativitas. Alat ini membantu menghasilkan ide visual, membuat sketsa awal, hingga menyempurnakan desain untuk berbagai materi.

Selanjutnya, kebutuhan manajemen proyek juga jadi catatan oleh 32% Gen Z dan 34% Milenial. GenAI membantu memecah proyek besar, mengidentifikasi potensi hambatan, dan menyusun perencanaan yang lebih efektif.

Setelah itu sebanyak 31% Gen Z dan 33% Milenial mengaku menggunakan GenAI dalam hal penyusunan ataupun perencanaan strategi. GenAI membantu menyusun ide untuk model ataupun bisnis baru, menganalisis tren pasar, dan menilai risiko strategis.

Kemudian, GenAI juga digunakan untuk pelayanan pelanggan, diadopsi oleh 28% Gen Z dan 32% Milenial untuk mengotomatisasi respon, menyusun draf balasan, atau menganalisis feedback pelanggan.

Adapun untuk kebutuhan pelatihan, yang dicatat sebanyak 30% Gen Z dan 31% Milenial. GenAI membantu membuat modul pembelajaran yang dapat dipersonalisasi, menghasilkan soal kuis, atau menyusun draf manual pelatihan sesuai dengan kebutuhan.

Terakhir, dalam pengembangan perangkat lunak disebutkan sebanyak 30% Gen Z dan 31% Milenial memanfaatkan GenAI untuk kebutuhan tersebut. Mereka menggunakannya untuk membantu dalam proses pengembangan atau membuat aplikasi dengan coding, termasuk pengujian atau memecahkan permasalahan yang dihadapi pada aplikasi yang dibangun.

Lebih Produktif dan Kreatif

Mayoritas pengguna GenAI di tempat kerja melaporkan dampak positif yang signifikan dari teknologi ini. Terdapat peningkatan dalam berbagai aspek pekerjaan dan kehidupan, terutama sebagian besar merasa kualitas pekerjaan meningkat.

GenAI juga berkontribusi pada efisiensi waktu dan keseimbangan pekerjaan yang lebih baik. Sebesar 77% Gen Z dan 79% Milenial melaporkan bahwa GenAI membantu menyelesaikan pekerjaan lebih cepat sehingga mempunyai waktu luang lebih banyak. Ini memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada pekerjaan strategis ataupun aktivitas produktif lainnya.

Dengan demikian, GenAI kini bukan hanya sebagai tren sesaat, namun sudah menjadi asisten pribadi yang dapat membantu banyak penggunanya terlebih pada kelompok usia Gen Z dan juga milenial. GenAI membantu mulai dari membuat pekerjaan lebih cepat, hingga memberi penggunanya waktu luang untuk lebih produktif dengan melakukan hal-hal lainnya.

Baca Juga: Jakpat: 87% Publik Indonesia Tunjukkan Minat Tinggi dalam Pengembangan Diri

Penulis: Nixon Daniel Hutahaean
Editor: Editor

Konten Terkait

Indeks Daya Saing Digital RI Terus Naik, Jakarta Tertinggi

Indeks daya saing digital Indonesia mengalami perbaikan pada 2025, mencapai 38,8 poin. Jakarta raih posisi tertinggi dengan 78,2 poin.

Indonesia Jadi Pengguna Transportasi Online Terbesar 2024

Indonesia jadi negara dengan pengguna online mobility services tertinggi, proporsinya mencapai 66,7% dari total pengguna internet pada Kuartal IV 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook