10 Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi di Indonesia, Banten Tempati Posisi Pertama

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2023, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia sebesar 5,23%

10 Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi di Indonesia, Banten Tempati Posisi Pertama Ilustrasi seseorang mencari pekerjaan | Freepik

Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif mencari pekerjaan. Angkatan kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Pengangguran ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor sosial, ekonomi dan juga Politik.

Selain itu, penyebab banyaknya pengangguran disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan, sehingga angkatan kerja yang ada saat ini tidak dapat mengisi lapangan kerja karena keterampilannya tidak sesuai dengan kualifikasinya.

Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mengukur tingkat pengangguran yang terbuka (TPT) dengan membagi jumlah pengangguran dengan total angkatan kerja.
Berdasarkan data BPS, inilah 10 provinsi di Indonesia dengan tingkat pengangguran tertinggi:

1. Banten

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Banten pada Agustus 2023 sebesar 7,52%. Angka ini turun 0,57% poin dibandingkan Agustus 2022 yang sebesar 8,09%.

2. DKI Jakarta

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jakarta pada tahun 2023 adalah sebesar 7,04%. Angka ini turun dari TPT tahun 2022 yang sebesar 7,78%. Penurunan TPT Jakarta disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penurunan Peningkatan pertumbuhan ekonomi.

3. Jawa Barat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, tingkat pengangguran terbuka di Jawa Barat pada Agustus 2023 sebesar 7,44%. Angka ini turun 0,87% dari 8,31% pada Agustus 2022.

Jumlah pengangguran di Jawa Barat pada Agustus 2023 sebanyak 1,91 juta orang, turun 0,57 juta orang dari Agustus 2022. Jumlah angkatan kerja di Jawa Barat pada Agustus 2023 sebanyak 25,39 juta orang, naik 0,19 juta orang dari Agustus 2022.

4. Kepulauan Riau

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kepulauan Riau pada Agustus 2023 sebesar 6,80%. Angka ini turun 1,43% dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebesar 8,23%.

Jumlah angkatan kerja di Kepulauan Riau pada Agustus 2023 sebanyak 1.093.686 orang, meningkat 0,74% dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebanyak 1.085.946 orang. Jumlah penduduk bekerja di Kepulauan Riau pada Agustus 2023 sebanyak 1.019.356 orang, meningkat 0,73% dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebanyak 1.012.190 orang.

5. Maluku

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Maluku pada Agustus 2023 sebesar 6,31%. Angka ini turun sebesar 0,57% dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebesar 6,88%.

Jumlah pengangguran di Maluku pada Agustus 2023 sebanyak 57.504 orang, turun sebanyak 2.233 orang dibandingkan Agustus 2022 yang sebanyak 59.737 orang.

6. Sulawesi Utara

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Sulawesi Utara pada Februari 2023 sebesar 6,19%. Angka ini turun 0,32 persen poin dibandingkan Februari 2022 yang sebesar 6,51%.

Jumlah pengangguran di Sulawesi Utara pada Februari 2023 sebanyak 81.121 orang. Jumlah ini turun 1.448 orang dibandingkan Februari 2022 yang sebanyak 82.569 orang.

TPT tertinggi di Sulawesi Utara pada Februari 2023 terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sebesar 12,71%, diikuti oleh Kabupaten Kepulauan Sangihe sebesar 11,97%, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan sebesar 11,26%.

7. Sumatera Utara

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Sumatera Utara pada Agustus 2023 sebesar 5,89%. Angka ini turun sebesar 0,27% dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebesar 6,16%.

Jumlah pengangguran terbuka di Sumatera Utara pada Agustus 2023 sebanyak 472 ribu orang, turun sebesar 50 ribu orang dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebanyak 522 ribu orang.

8. Sumatera Barat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Barat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Sumatera Barat pada Agustus 2023 sebesar 5,94%. Angka ini turun 0,34% dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebesar 6,28%.

Secara jumlah, jumlah pengangguran di Sumatera Barat pada Agustus 2023 sebanyak 179 ribu orang, turun 60 ribu orang dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebanyak 239 ribu orang.

TPT Sumatera Barat masih lebih tinggi dibandingkan dengan TPT nasional pada Agustus 2023 yang sebesar 5,83%. Namun, TPT Sumatera Barat telah mengalami penurunan selama dua tahun terakhir.

9. Kalimantan Timur

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kalimantan Timur pada Agustus 2023 sebesar 5,31%. Jumlah pengangguran terbuka di Kalimantan Timur pada Agustus 2023 sebanyak 103.590 orang.

Adapun, TPT Kalimantan Timur pada Agustus 2023 mengalami penurunan sebesar 0,40% dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebesar 5,71%.

10. Papua Barat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Papua Barat pada Agustus 2023 sebesar 5,38%. Angka ini turun 0,16% dibandingkan dengan Agustus 2022 yang sebesar 5,54%.

Jumlah angkatan kerja di Provinsi Papua Barat pada Agustus 2023 sebanyak 592.802 orang, naik 77.432 orang dibanding Agustus 2022. Seiring dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, namun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) turun sebesar 1,32% menjadi 67,24%.

Berdasarkan kabupaten/kota, TPT tertinggi terjadi di Kabupaten Manokwari Selatan sebesar 8,38%, disusul Kabupaten Maybrat sebesar 7,97%, dan Kabupaten Sorong Selatan sebesar 7,70%. Sementara itu, TPT terendah terjadi di Kabupaten Teluk Wondama sebesar 3,27%, disusul Kabupaten Raja Ampat sebesar 3,71%, dan Kabupaten Fakfak sebesar 3,81%.

Pada Agustus 2023, sebagian besar penduduk usia kerja di Provinsi Papua Barat bekerja pada sektor informal, yaitu sebanyak 328.398 orang (58,55 persen). Sektor informal meliputi pertanian, kehutanan, dan perikanan; perdagangan, reparasi, dan jasa; dan jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan. Sementara itu, hanya sebanyak 264.404 orang (41,45%) yang bekerja pada sektor formal.

Penulis: Citra Kencana Sinaga
Editor: Editor

Konten Terkait

Tom Lembong dan Rangkaian Aktivitas Impor Gula dari Tahun ke Tahun

Nama Thomas Lembong kembali muncul dalam percakapan publik ketika ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi terkait kebijakan impor gula.

Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Kian Menurun, Apa Penyebabnya?

Penurunan daya beli ini berpengaruh pada sektor usaha yang bergantung pada konsumsi masyarakat, terutama UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi domestik.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook