10 Provinsi dengan Indeks Pembangunan TIK Tertinggi 2024

DKI Jakarta pimpin daftar provinsi dengan indeks pembangunan TIK tertinggi, mencapai 7,88 pada 2024.

10 Provinsi dengan Indeks Pembangunan TIK Tertinggi 2024 Ilustrasi Seseorang Sedang Menggunakan Laptop | Fauxels/Pexels
Ukuran Fon:

Indeks pembangunan Teknologi Informasi, dan Komunikasi (TIK) terus menunjukkan tren yang positif. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya menyebutkan bahwa indeks pembangunan TIK pada tahun 2024 mencapai 6,02. Angka ini jadi yang tertinggi dalam satu dekade terakhir, menunjukkan adanya kemajuan signifikan dalam segi pembangunan teknologi di Indonesia.

10 Provinsi dengan Indeks Pembangunan TIK Tertinggi | GoodStats
10 Provinsi dengan Indeks Pembangunan TIK Tertinggi | GoodStats

Dilihat berdasarkan provinsi, DKI Jakarta menempati posisi pertama dengan indeks TIK tertinggi yaitu mencapai 7,88, diikuti oleh DI Yogyakarta dengan nilai 7,36. Bali berada di urutan ketiga dengan indeks 6,82, disusul Kepulauan Riau dan Kalimantan Timur yang masing-masing mencatatkan nilai 6,8 dan 6,73, menunjukkan bahwa wilayah-wilayah tersebut memiliki infrastruktur dan pemanfaatan TIK yang relatif lebih baik dibanding provinsi lainnya.

Sementara itu, provinsi dengan indeks yang sedikit lebih rendah dalam daftar ini adalah Banten (6,46), Kalimantan Utara (6,4), Jawa Barat (6,33), Sumatra Barat (6,27), dan Riau (6,27). Meski nilainya tidak setinggi provinsi di peringkat atas, kesepuluh provinsi ini tetap menunjukkan kemajuan dalam pembangunan TIK.

Capaian indeks yang beragam ini menggambarkan bahwa pembangunan TIK di Indonesia cenderung terpusat di wilayah perkotaan dan daerah dengan infrastruktur digital yang lebih maju seperti Jakarta dan Yogyakarta. Kabar baiknya, hampir semua provinsi mengalami peningkatan indeks dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Bali, Riau, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan.

Kenaikan tertinggi sebesar 0,22 poin yang diraih oleh Bali, tidak lain karena adanya komitmen yang kuat terhadap percepatan transformasi digital yang dilakukan melalui beberapa strategi. Pada tahun 2024, Bali melangsungkan program Bali Digital Innovation Festival (Baligivation) yang menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, wirausaha, akademisi, dan masyarakat untuk mendorong inovasi digital.

Sistem transaksi non tunai juga diperluas jangkauannya melalui pemanfaatan QRIS dan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD). Hal ini dilakukan guna mendorong perekonomian dan pariwisata setempat.

Selain itu, dilakukan penguatan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) yang ditempuh melalui integrasi sistem informasi, koordinasi lintas instansi, dan sosialisasi kebijakan digital. Hal ini semakin meneguhkan Bali sebagai daerah percontohan transformasi digital nasional.

Ketimpangan Indeks Pembangunan TIK

Selisih Nilai Indeks Pembangunan TIK Menurut Subindeks | GoodStats
Selisih Nilai Indeks Pembangunan TIK Menurut Subindeks | GoodStats

Grafik di atas menunjukkan selisih nilai indeks pembangunan TIK menurut subindeks antara provinsi dengan capaian tertinggi dan terendah. Selisih ini mencerminkan tingkat kesenjangan pembangunan TIK antardaerah di Indonesia. Semakin besar selisihnya, maka semakin tinggi pula kesenjangan pembangunan TIK antara provinsi yang sudah maju secara digital dan provinsi yang masih tertinggal.

Selisih pada subindeks penggunaan TIK naik dari 5,18 pada 2023 menjadi 5,33 pada 2024. Selisih subindeks keahlian TIK juga naik dari 1,83 menjadi 1,99. Sedikit berbeda, selisih subindeks akses dan infrastruktur TIK justru menurun dari 4,63 menjadi 4,47. Adapun secara keseluruhan, selisih indeks pembangunan TIK di Indonesia mengalami kenaikan tipis dari 4,29 pada 2023 menjadi 4,32 pada 2024.

Terjadinya kenaikan selisih pada sebagian besar subindeks tersebut mengindikasikan masih adanya kesenjangan antar provinsi masih cukup tinggi. DKI Jakarta dan DI Yogyakarta misalnya, selalu memuncaki peringkat di setiap subindeksnya, memperlihatkan digitalisasi daerah tersebut sudah sangat maju.

Kondisi ini berbeda jauh dengan provinsi-provinsi di wilayah timur Indonesia, yang meraih skor rendah dan selalu mengisi posisi terbawah. Hal ini memperlihatkan masih adanya kesenjangan dalam pemerataan akses pembangunan TIK di seluruh wilayah Indonesia.

Oleh karena itu, pemerataan akses ketersediaan infrastruktur, perangkat digital, dan tingkat literasi digital masyarakat harus menjadi perhatian serius pemerintah. Perlu adanya kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing provinsi guna mewujudkan transformasi digital yang signifikan dan berkelanjutan.

Baca Juga: Indeks Pembangunan TIK di Indonesia Terus Meningkat

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/publication/2025/09/30/12567c4a325929839ae63740/indeks-pembangunan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-2024.html

Penulis: Silmi Hakiki
Editor: Editor

Konten Terkait

Ini 5 Brand Makanan Lokal Favorit Publik RI 2025

Indomie jadi kebanggaan produk makanan lokal pada 2025, jauh unggul dari brand lokal lain dalam daftar.

Tren Minum Kopi Harian 2025: Kopi Instan Masih Juara

Survei 2025: kopi susu instan jadi pilihan utama orang Indonesia, disusul kopi hitam instan, es kopi susu, dan minuman ala kafe.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook