Ketersediaan tenaga medis, khususnya dokter, menjadi salah satu fondasi penting dalam menjaga kualitas layanan kesehatan masyarakat. Di Indonesia, isu kekurangan dokter masih menjadi tantangan nyata, terutama di wilayah dengan akses kesehatan yang terbatas dan jumlah penduduk yang besar. Ketimpangan distribusi dokter antardaerah membuat sebagian provinsi mengalami beban layanan yang jauh lebih berat dibanding wilayah lain.
Pada 2025, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bagaimana jumlah dokter masih terkonsentrasi di provinsi tertentu. Hal ini umumnya berkaitan dengan kepadatan penduduk, keberadaan fasilitas kesehatan rujukan, hingga pusat pendidikan kedokteran.
Secara nasional, Indonesia memiliki 216,3 ribu dokter. Dengan populasi yang mencapai 284,44 juta, maka rasio dokter terhadap penduduk Indonesia tercatat sebesar 0,76 per 1.000 penduduk pada 2025, masih di bawah target 0,8 per 1.000 penduduk.
Adapun provinsi dengan jumlah dokter terbanyak didominasi provinsi di Jawa.
Baca Juga: Benarkah Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis?
Di urutan pertama, Jawa Barat memiliki jumlah dokter terbanyak, mencapai 32 ribu dokter. Dengan populasi sekitar 50,76 juta jiwa, rasio dokter terhadap populasi di Jawa Barat baru 0,63, di bawah target nasional sekaligus terbesar ke-19 di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya dokter tidak menjamin ketersediaan yang memadai.
Jakarta duduk di peringkat kedua dengan 27 ribu dokter yang menangani sekitar 10,68 juta jiwa. Rasio dokter terhadap penduduk di Jakarta jadi yang tertinggi secara nasional, mencapai 2,53.
Provinsi dengan jumlah dokter terbanyak berikutnya dipegang Jawa Timur dengan 25,4 ribu dokter, diikuti Jawa Tengah dengan 20,2 ribu. Di luar Jawa, Sumatra Utara punya dokter terbanyak, mencapai 14,16 ribu per 2025.
Kembali ke Jawa, Banten mengisi posisi keenam dengan 11,26 ribu dokter, diikuti Sulawesi Selatan dengan 9 ribu dokter. Bali memiliki 7,9 ribu dokter, rasio dokter terhadap populasinya jadi yang tertinggi kedua dengan 1,77 per 1.000 penduduk.
Provinsi dengan jumlah dokter terbanyak kesembilan ditempati Riau dengan 6,8 ribu, dan dilanjut Yogyakarta dengan 6,4 ribu dokter.
Sebaliknya, provinsi di Papua dominasi jajaran provinsi paling minim dokter. Papua Barat tercatat hanya memiliki 14 dokter untuk sekitar populasi 587,6 ribu jiwa, membuat rasio dokter terhadap penduduknya sangat rendah, hanya 0,02. Papua Selatan juga hanya memiliki 16 dokter, dengan rasio sebesar 0,03 per 1.000 penduduk. Provinsi lain di Papua seperti Papua Pegunungan dan Papua Barat Daya bahkan tercatat tidak memiliki eksisting dokter yang terdaftar.
Kurang meratanya distribusi tenaga kesehatan terutama di wilayah Timur Indonesia masih menjadi tantangan. Beberapa kebijakan seperti pemberian insentif untuk memotivasi tenaga kesehatan bekerja di wilayah terpencil hingga penambahan sekolah kedokteran di luar Jawa diharapkan dapat mendorong pemerataan tenaga medis.
Baca Juga: 5 Dokter Spesialis Paling Langka di Indonesia
Sumber:
https://eplanning-ditjennakes.kemkes.go.id/indikator/user/rasio_populasi/?nakes=1&bsubmit=Tampilkan
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor