Provinsi yang Warganya Paling Rajin ke Perpustakaan
Nasional • 7 September 2025Pamor perpustakaan sebagai pintu gerbang pengetahuan menurun berkat isolasi Covid dan majunya teknologi, meski demikian beberapa provinsi masih memiliki minat.
Pamor perpustakaan sebagai pintu gerbang pengetahuan menurun berkat isolasi Covid dan majunya teknologi, meski demikian beberapa provinsi masih memiliki minat.
Sekitar 75,8% publik Indonesia membaca kitab suci setidaknya satu minggu sebelum disurvei oleh BPS
Berdasarkan data BPS pada tahun 2024, publik Sumatra Barat jadi yang paling gemar mengunjungi perpustakaan
Mayoritas perpustakaan terakreditasi masih tersentral di Jawa, dengan 5 provinsi di Jawa mengisi jajaran provinsi dengan perpustakaan terakreditasi terbanyak
Pemanfaatan perpustakaan dan TBM di kalangan peserta didik Indonesia masih rendah. Survei GoodStats juga menunjukkan mayoritas warga RI jarang baca buku.
Minat baca di Indonesia meningkat signifikan mencapai 72,44 pada tahun 2024.
Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer menjadi novel Indonesia terbaik menurut Goodreads
Ironi temuan Dinas Pendidikan, 363 siswa SMP di Buleleng masih belum bisa atau belum lancar membaca
DIY duduki peringkat teratas dalam survei Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) menurut BPS.
Sebanyak 62,5% responden menggunakan media sosial sebagai referensi untuk mencari buku baru
Sebanyak 62,5% responden mengaku menemukan informasi seputar buku baru melalui media sosial
Menurut survei, sebanyak 77,9% responden menganggap konten ulasan dan rekomendasi dapat mendorong minat membaca dan membeli buku
Meski harganya tidak ramah di kantong, nyatanya minat membaca buku cetak (fisik) masih jauh lebih tinggi dibandingkan format lain, seperti e-book dan audiobook.
Buku bertema pengembangan diri menduduki posisi pertama dan menjadi yang paling diminati dengan angka sebesar 65%
Dinobatkan sebagai negara dengan gedung perpustakaan tertinggi di dunia, apakah minat membaca warga Indonesia sama tingginya dengan perolehan tersebut?
Meski di era digital, banyak responden yang masih memilih format buku fisik. Dampak digitalisasi lebih terasa pada strategi pemasaran produk.
Gen Z suka membaca semua genre buku, disusul buku fiksi, nonfiksi, dan biografi
Jakarta Pusat menjadi daerah yang menerbitkan buku terbanyak nasional, dengan total mencapai 75.930 eksemplar per 6 November 2024
Simak top 10 buku nonfiksi terbaik Indonesia yang harus dibaca berdasarkan penilaian pembaca di Goodreads
Menurut IDN Research Institute, menurunnya frekuensi membaca buku cetak tidak menunjukan penurunan minat membaca, melainkan adanya peralihan ke bacaan non fisik
Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.
Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook