Saat ini, semakin banyak film yang merupakan hasil adaptasi dari buku, menunjukkan betapa kuatnya hubungan antara dunia literasi dan industri hiburan. Layanan streaming seperti Netflix, Amazon Prime, Hulu, dan Disney+ kini banyak mengandalkan buku untuk menghasilkan film dan seri televisi dengan cerita menarik.
Hollywood telah mengalami transformasi besar dalam 40 tahun terakhir. Pada tahun 1984, sekitar 75% film terlaris adalah film original, sedangkan kini sekitar 75% film terlaris merupakan hasil adaptasi. Perubahan ini menjadi salah satu transformasi strategis terbesar dalam sejarah dunia hiburan, yang dipacu oleh perhitungan matematis, manajemen risiko, dan tuntutan ekonomi.
Berdasarkan data dari analisis industri Stephen Follows, perhitungan box office, dan kompilasi data studio yang diolah Rewind Zone, terdapat transformasi total Hollywood. Bukan lagi film original, kini film adaptasi, sekuel, maupun remake menguasai jajaran film terlaris.
Titik peralihan sekitar tahun 2000-2005 menunjukkan kenaikan yang dramatis setelah hadirnya film Harry Potter (2001) yang menandai dimulainya era franchise.
Analisis Tingkat Keberhasilan Film Adaptasi dan Film Original
Merangkum data dari riset Publishers Association, analisis Frontier Economics, dan studi mengenai tingkat keberhasilan industri film yang diolah oleh Rewind Zone, film yang diadaptasi dari buku memiliki tingkat kesuksesan sebanyak 77%, mengungguli tingkat kesuksesan film dengan skrip original di angka 46%.
Mengapa Film Adaptasi Lebih Sukses dari Film Original?
Penelitian menunjukkan bahwa perubahan ini tak terjadi karena kreativitas para pembuat film menurun, tetapi justru karena faktor ekonomi.
Saat pendapatan industri buku turun hingga 38% dari tahun 2000 ke 2022, film adaptasi justru terbukti menghasilkan 53% pendapatan lebih besar.
Penurunan pendapatan industri buku ini menciptakan kebutuhan mendesak akan sumber pemasukan baru, sehingga kerja sama untuk mengadaptasi buku menjadi film menjadi sangat penting bagi keberlangsungan penerbit. Setelah sebuah buku diadaptasi menjadi film, penjualan buku bisa naik ratusan kali lipat.
Sementara itu, biaya marketing film kini sering melampaui biaya produksi film itu sendiri. Hal ini menjadikan film adaptasi menjadi pilihan yang lebih aman untuk studio film berkat basis penggemar buku yang sudah kuat yang kemudian tentunya membuat kebutuhan promosi lebih minimal.
Apa Kata Para Ahli?
Para eksekutif studio film kini secara blak-blakan mengakui bahwa mereka lebih memilih skrip dari adaptasi buku karena dianggap lebih aman secara bisnis.
“Buku kini menjadi sumber materi yang makin menarik karena dapat membantu mengurangi risiko dalam investasi film,” ujar produser film John Sacchi lewat Rewind Zone (24/6/2025).
Produser dan spesialis adaptasi buku ke layar di industri Hollywood, Lane Shefter Bishop, juga mengakui bahwa semakin banyak para petinggi studio film yang meminta rekomendasi buku kepadanya. Ia bahkan menyarankan para penulis skenario untuk menulis buku terlebih dahulu karena peluang cerita mereka diadaptasi menjadi film akan jauh lebih besar.
Simbiosis Mutualisme antara Penerbit Buku dan Studio Film
Peralihan dari 75% film terlaris yang tadinya berasal dari skrip original ke film adaptasi dalam 40 tahun terakhir bukan sekadar kebetulan, tetapi perubahan besar yang punya alasan kuat di baliknya.
Banyak studio film menganggap film adaptasi buku lebih aman karena sudah punya basis penggemar, biaya promosi lebih efisien, dan peluangnya untuk dikembangkan menjadi franchise global jauh lebih besar. Di sisi lain, penerbit menikmati lonjakan penjualan yang bisa meningkat ratusan persen ketika buku mereka diangkat ke layar lebar.
Fakta bahwa 75% film terlaris masa kini adalah film adaptasi membuktikan bahwa adaptasi tak lagi sekadar dipilih karena pilihan kreatif belaka, tapi menjadi strategi penting agar industri film dan buku tetap bertahan.
Baca Juga: 10 Film Adaptasi dari Buku Terbaik 2024
Sumber:
https://www.rewindzone.com/hollywoods-great-transformation-the-book-adaptation-boom/
Penulis: Zelin Feby Zeina Subagyo
Editor: Editor