Generasi Z dikenal sebagai kelompok yang memiliki gaya hidup unik, terutama dalam mengatur keuangan mereka. Sebagai generasi digital native, preferensi belanja mereka mencerminkan nilai, kebiasaan, dan kebutuhan yang berorientasi pada kenyaman serta kepuasan pribadi.
Jakpat melakukan survei bertajuk Understanding Gen Z: Preference in the Workplace pada 9-12 Februari 2024 dengan melibatkan 295 responden guna memahami preferensi gen Z dalam lingkungan kerja. Tingkat kesalahan data dalam survei kurang dari 5%.
Loyalitas Kerja dan Pengeluaran Gaji Gen Z
Generasi Z menunjukkan tingkat kepuasan kerja yang cukup tinggi, dengan 73% menyatakan puas terhadap pekerjaan mereka saat ini. Kemudian, sebanyak 20% bersikap netral, dan sisanya 7% merasa tidak puas.
Kepuasan ini dapat berpengaruh langsung terhadap loyalitas mereka kepada perusahaan. Mayoritas gen Z telah bekerja di tempat yang sama selama 1-2 tahun.
Hasil survei menunjukkan bahwa 31% responden telah bekerja selama 1-2 tahun dan 24% lainnya lebih dari 2 tahun. Durasi kerja yang lebih lama mencerminkan kepuasan terhadap pekerjaan tersebut dalam memenuhi kebutuhan mereka, baik secara finansial maupun pada personal. Lebih lanjut, Jakpat menyebutkan bahwa prioritas pengeluaran gen Z kini sebagian besar digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Survei menyatakan bahwa 75% responden mengalokasi gaji yang diterima untuk membeli makanan, sementara 63% responden tercatat menyisihkan untuk ditabung dan investasi, 62% untuk perawatan diri dan diberikan pada orang tua, dan 56% untuk hiburan.
Keseimbangan ini menunjukkan bahwa meskipun gen Z berorientasi pada kebutuhan secara langsung, mereka juga memiliki kesadaran untuk dapat merencanakan masa depan.
Hubungan antara kepuasan kerja dan pengelolaan gaji mencerminkan bahwa perusahaan yang mampu untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dapat mendorong loyalitas lebih besar dari karyawan gen Z.
Selain itu, program yang relevan dengan kebutuhan finansial mereka, seperti insentif makanan, subsidi perawatan diri, atau layanan investasi, dapat meningkatkan retensi dan kepuasan kerja mereka.
Baca Juga: Benarkah Gen Z Problematik di Dunia Kerja?
Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Editor