Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi besar di bidang kemaritiman. Untuk itu, tidak heran jika transportasi laut menjadi salah satu moda transportasi alternatif untuk perjalanan jarak jauh antar pulau. Peran transportasi laut tidak hanya penting bagi mobilitas penduduk, tetapi juga mendukung distribusi barang dan mendorong perekonomian daerah.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan perkembangan jumlah penumpang transportasi laut di Indonesia selama Januari hingga Juni 2025. Pada Januari, jumlah penumpang tercatat sebesar 2,54 juta, kemudian turun ke titik terendah 1,98 juta pada Februari. Memasuki Maret, jumlah penumpang naik menjadi 2,46 juta dan mencapai puncak pada April dengan 3,27 juta penumpang.
Namun setelahnya, terjadi penurunan cukup signifikan menjadi 2,51 juta penumpang. Meski demikian, tren kembali meningkat pada Juni dengan jumlah penumpang mencapai 2,75 juta.
Selama Januari hingga Juni 2025, jumlah penumpang mencapai 15,5 juta orang, naik 20,71% dibanding dengan periode yang sama tahun 2024. Pola ini mengindikasikan adanya peningkatan mobilitas pada periode tertentu, yang kemungkinan dipengaruhi oleh musim liburan.
Peningkatan jumlah penumpang pada Juni 2025 utamanya terjadi di Pelabuhan Makassar sebesar 33,33%, Belawan sebesar 23,23%, dan Tanjung Priok sebesar 9,22%. Sebaliknya, penurunan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak (-38,25%) dan Balikpapan (-3,25%).
Peningkatan jumlah penumpang transportasi laut ini perlu dibarengi oleh komitmen pemerintah dalam meningkatkan pelayanan. Pada September 2024 lalu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka menyusun renstra, arah kebijakan serta membahas isu strategis tahun 2025-2029.
“Terdapat beberapa isu strategis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tahun 2025-2029, yaitu Konektivitas Transportasi Laut Nasional, Kinerja Pelayanan Transportasi Laut, Keselamatan Transportasi Laut, Dampak Lingkungan Sektor Transportasi Laut, dan Tata kelola di bidang Perhubungan Laut,” ujar Lollan Panjaitan selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, melansir laman Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (19/9/2024).
Lebih lanjut, konsep arah kebijakan akan memprioritaskan beberapa hal, yaitu peningkatan peran transportasi laut dalam mewujudkan konektivitas nasional, peningkatan konektivitas dengan jaringan pelabuhan dan pelayaran internasional, peningkatan efisiensi dan daya saing pelabuhan nasional, perwujudan angkutan laut nasional yang handal dan kompetitif, serta pemenuhan kebutuhan sarana prasarana dan SDM keselamatan dan keamanan pelayaran.
Baca Juga: Cek Jumlah Penumpang 5 Pelabuhan Utama Indonesia Januari 2025
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2025/08/01/2454/penumpang-angkutan-sungai-danau-penyeberangan-juni-2025-naik-25-35-persen-jadi-4-8-juta----barang-via-laut-jan-jun-2025-capai-242-1-juta-ton--naik-22-40-persen-dibandingkan-periode-sebelumnya-tahun-2024-.html
https://hubla.dephub.go.id/home/post/read/23088/dukung-visi-indonesia-emas-2045-ditjen-hubla-gelar-fgd-renstra-2025-2029
Penulis: Silmi Hakiki
Editor: Editor