Survei GoodStats: Masyarakat Nilai Pemerintah Masih Buruk dalam Hadapi Masalah Sampah

Survei GoodStats menunjukkan bahwa sebanyak 49,5% masyarakat menilai kinerja pemerintah dalam menangani masalah sampah masih buruk.

Survei GoodStats: Masyarakat Nilai Pemerintah Masih Buruk dalam Hadapi Masalah Sampah Salah Satu Tempat Pengelolaan Sampah di Yogyakarta | Laman Pemerintah Kota Yogyakarta

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah terbanyak di dunia. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2023 timbunan sampah nasional di Indonesia mencapai angka 31,9 juta ton (data per 24 Juli 2024). Angka tersebut merupakan hasil input dari 290 kabupaten/kota se-Indonesia. 

Dari banyaknya sampah yang dihasilkan di Indonesia tersebut, sampah yang dapat dikelola hanya sebesar 63,3% atau 20,5 juta ton. Sementara itu, 35,67% atau 11,3 juta ton sampah lainnya tidak dapat terkelola dengan baik. Salah satu penyebab dari hal ini adalah masih minimnya infrastruktur untuk mengelola sampah di tanah air. Hanya sekitar 54% dari total kabupaten/kota di Indonesia yang mempunyai tempat pemrosesan akhir (TPA) sesuai standar.

Permasalahan sampah yang tak kunjung usai tersebut menjadi tanggung jawab besar pemerintah selaku pemangku kebijakan yang dapat mencetuskan aturan serta regulasi. Lantas, bagaimana kinerja pemerintah selama ini dalam menangani persoalan sampah?

Kinerja Pemerintah dalam Menangani Sampah

GoodStats telah melakukan survei pada 7-16 November 2024 dengan melibatkan 1.000 responden mengenai Perilaku Pengelolaan Sampah Masyarakat di Indonesia di 2024. Salah satu hal yang turut dicari tahu adalah bagaimana penilaian publik terhadap kinerja pemerintah dalam menghadapi permasalahan sampah selama ini.

Metodologi riset yang digunakan adalah kuantitatif online survey menggunakan panel responden premium GoodStats. Data kemudian diperkuat dengan melakukan focus group discussion (FGD) kepada beberapa perwakilan sampel.

Kinerja Pemerintah Soal Sampah
Mayoritas masyarakat menilai bahwa kinerja masyarakat dalam menangani permasalahan sampah masih buruk | GoodStats

Berdasarkan hasil survei, diketahui bahwa mayoritas responden (49,5%) menilai kinerja pemerintah dalam menangani sampah masih buruk. Selanjutnya, sebanyak 42% responden menilai kinerja pemerintah dalam menangani sampah biasa saja. Sementara itu, hanya terdapat 8,5% responden yang menilai sudah baik.

Di sisi lain, sejumlah pemangku kebijakan sebenarnya tercatat sudah pernah melakukan upaya-upaya untuk menanggulangi masalah sampah di Indonesia. Misalnya saja Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang pernah menginisiasi kebijakan tata kelola sampah agar Jakarta menjadi zero waste dengan membangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). 

Selain itu, Mantan Gubernur Jakarta Ahok juga pernah mengembangkan program serupa bertajuk “Jakarta Bersih” dan “Trash Bank”. Walaupun begitu, program-program Anies dan Ahok tersebut tak pernah lepas dari kritik masyarakat karena berbagai kekurangan serta ketidaksempurnaannya.

Masyarakat Juga Punya Peran Penting terhadap Isu Sampah

Selain pemerintah, masyarakat merupakan elemen yang tak kalah penting untuk menyelesaikan persoalan sampah. Kesadaran untuk mengelola sampah perlu dipupuk agar tidak terjadi darurat sampah seperti yang ada di Yogyakarta. Di Yogyakarta, masalah sampah seolah-olah menjadi hal yang tidak berkesudahan. Hal ini disinyalir karena kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri.

“Meskipun peraturan tentang persampahan itu banyak sekali, mulai dari Undang-Undang sampai Peraturan Daerah, tapi untuk sistem pengolahan kita masih tertinggal dengan negara lain, terlebih di Jogja kita masih bertumpu dengan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan,” ungkap Chandra Wahyu Purnomo (29/5/2024), Dosen Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), melansir laman resmi UGM.

Chandra juga menambahkan bahwa kegagalan dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah yang baik tersebut disebabkan oleh kesadaran masyarakat yang masih buruk, padahal mereka merupakan hulu dari persoalan sampah. 

“Harusnya sampah sudah terpilah di hulu, mulai dari rumah tangga, kantor, pabrik atau industri, dan kampus, karena di hulu saja sudah tercampur, proses pengolahannya akan menjadi berat,” lanjut Chandra.

Ia juga berharap agar partisipasi publik untuk mengelola sampahnya sendiri dapat mencapai 30%, sedangkan 70% lainnya akan ditangani oleh fasilitas-fasilitas yang terdapat di pemerintahan.

Baca Juga: Mereka yang Tidak Memilah Sampah: 71,3% Merasa Merepotkan dan Bukan Tanggung Jawab

Penulis: Elvira Chandra Dewi Ari Nanda
Editor: Editor

Konten Terkait

Pengobatan Mandiri Jadi Pilihan Generasi Muda Ketika Sakit

Generasi muda cenderung memilih pengobatan mandiri saat mengalami keluhan kesehatan, baik sakit fisik maupun psikis.

Provinsi dengan Komunitas Buddha Tertinggi, Apakah Wilayahmu Masuk?

Persebaran jumlah penduduk beragama Buddha di setiap provinsi bervariasi, berikut sedikit gambaran mengenai perkembangan agama Buddha di Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook