Manusia bekerja untuk mendapatkan uang dan dipergunakan untuk kebutuhannya. Pekerjaannya bervariasi, ada yang menjadi pekerja kantoran hingga berbisnis. Tak jarang beberapa orang memilih meneruskan hingga mengembangkan bisnis keluarganya yang mungkin telah lama turun-temurun.
Berdasarkan data dari GEM (Global Entrepreneurship Monitor) tahun 2022, tercatat bahwa 68,6 persen pebisnis di India tercatat meneruskan bisnis keluarga. Di bawahnya, ada Arab Saudi yang memiliki sebanyak 61,9 ersen pebisnis yang meneruskan usaha keluarganya.
Selain itu, Meksiko, Mesir, dan Guatemala menjadi negara peringkat tiga hingga lima dengan persentase pebisnis yang meneruskan usaha keluarganya masing-masing di angka 53,10, 52,60, dan 52,40 persen di tahun 2022.
Sementara itu, Indonesia tercatat berada di peringkat ke 21 dengan total persentase pebisnis yang meneruskan usaha keluarga di angka 31 persen. Beberapa contoh perusahaan yang sebenarnya adalah bisnis keluarga yang berhasil dikembangkan dengan baik di Indonesia adalah Djarum dan Sampoerna.
Sementara itu, GEM juga mencatat negara mana saja yang sekiranya memiliki kondisi terbaik untuk memulai bisnis. Negara-negara di seluruh belahan dunia tersebut diukur dengan skor 0 - 10, yang dimana skor 10 menjadi skor sempurna. Dalam laporannya, Uni Emirat Arab menjadi negara terbaik untuk memulai bisnis dengan skor di angka 7,2. Disusul oleh Saudi Arabia dengan skor 6,3.
Posisi tiga dan empat masih diduduki oleh dua negara dari Benua Asia, yakni Taiwan dan India dengan selisih skor tipis yang masing-masing berada di angka 6,2 dan 6,10.
Kini bergeser ke Benua Eropa, negara peringkat lima dan enam sebagai tempat terbaik memulai bisnis duduki oleh Belanda dengan skor 5,9 pada peringkat lima, serta Lithuania dengan skor yang juga terpaut tipis di angka 5,8 di tahun 2022. `Menariknya, Indonesia dan Swiss juga menduduki peringkat enam sebagai negara dengan kondisi terbaik untuk memulai bisnis dengan skor sama di angka 5,8.
Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya