Simak Perkembangan Objek Daya Tarik Wisata Komersial di Indonesia 2023

Wisata buatan mendominasi objek daya tarik wisata komersial di Indonesia dengan kontribusi sebesar 34,64% pada tahun 2023.

Simak Perkembangan Objek Daya Tarik Wisata Komersial di Indonesia 2023 Ilustrasi Wisata Buatan | Unsplash/Edwin Petrus

Industri pariwisata Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang signifikan, khususnya pada objek daya tarik wisata komersial di tahun 2023. Berbagai destinasi wisata komersial berlomba-lomba menghadirkan inovasi dan layanan yang semakin menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Tren ini tak lepas dari upaya pemulihan pasca-pandemi yang mendorong pelaku industri untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar seperti yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi yang berjudul Statistik Objek Daya Tarik Wisata 2023.

“Kondisi sektor pariwisata Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan pasca-pandemi Covid-19. Setelah menghadapi berbagai tantangan akibat pembatasan aktivitas dan penurunan kunjungan wisatawan, sektor pariwisata Indonesia kini bangkit kembali,” tulis BPS dalam laporannya.

Perkembangan Jumlah Objek Daya Tarik Wisata Komersial di Indonesia | Goodstats
Perkembangan Jumlah Objek Daya Tarik Wisata Komersial di Indonesia | Goodstats

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah objek daya tarik wisata komersial di Indonesia dari tahun 2019 hingga 2023 menunjukkan pola yang menarik dengan fluktuasi signifikan. Pada tahun 2019, tercatat sebanyak 2.945 usaha daya tarik objek wisata komersial yang kemudian mengalami penurunan tajam menjadi 2.552 usaha pada 2020, dimana awal mulanya pandemi Covid-19. 

Penurunan tentunya disebabkan oleh pembatasan sosial, penutupan destinasi wisata, serta ketidakpastian ekonomi yang menghambat pengembangan destinasi baru. Pada 2021, jumlah objek wisata menunjukkan stabilitas dengan sedikit peningkatan menjadi 2.563 usaha yang mengindikasikan adanya upaya pemulihan awal meskipun tantangan pandemi masih terasa. Kemudian, lonjakan signifikan terjadi pada 2023, di mana jumlah objek wisata komersial mencapai 4.206 usaha, meningkat 32,73% dari tahun sebelumnya.

Wisata Buatan Dominasi Objek Daya Tarik Wisata Komersial

Mengutip laporan BPS, pengembangan pariwisata harus dibarengi dengan inovasi objek wisata yang mengikuti perubahan selera pengunjung. Berbagai objek wisata, mulai dari wisata alam hingga wisata budaya dan buatan, bermunculan di berbagai daerah. Hal ini memberikan beragam pilihan jenis wisata yang bisa dinikmati oleh pengunjung.  

Usaha objek daya tarik wisata komersial terbagi menjadi 6 kelompok, yaitu Daya Tarik Wisata Alam, Daya Tarik Wisata Budaya, Daya Tarik Wisata Buatan, Taman Hiburan dan Rekreasi, Kawasan Pariwisata, serta Wisata Tirta.

Objek Daya Tarik Wisata Komersial Menurut Jenis Daya Tarik Wisata | Goodstats
Objek Daya Tarik Wisata Komersial Menurut Jenis Daya Tarik Wisata | Goodstats

Data di tahun 2023 menunjukkan bahwa wisata buatan mendominasi objek daya tarik wisata komersial di Indonesia dengan kontribusi sebesar 34,64%. Hal ini mencerminkan perkembangan pesat dalam pembangunan destinasi yang mengedepankan inovasi teknologi dan fasilitas modern. Contohnya adalah taman rekreasi, pusat perbelanjaan dengan konsep hiburan, serta wahana edukasi interaktif yang banyak menarik wisatawan. 

Di posisi kedua, wisata alam menyumbang 34,12% dari total objek wisata, menunjukkan popularitas yang tetap kuat meski sedikit tertinggal dari wisata buatan. Destinasi ini seperti gunung, pantai, taman nasional maupun keindahan alam Indonesia lainnya. 

Wisata tirta, dengan kontribusi 16,14%, menempati urutan ketiga. Jenis wisata ini meliputi danau, sungai, dan berbagai aktivitas air lainnya, seperti snorkeling dan diving di kawasan laut. Meskipun porsinya tidak sebesar wisata buatan atau alam, wisata tirta memiliki daya tarik unik terutama bagi wisatawan yang mencari pengalaman spesifik dan aktivitas yang lebih personal.

Sementara itu, wisata budaya 7,37%, diikuti taman hiburan/bertema 6,25%, dan kawasan pariwisata 1,47% menunjukkan perannya sebagai pelengkap ekosistem pariwisata, meskipun persentasenya kecil, namun daya tarik wisata Indonesia selalu menarik minat pasar internasional yang menghargai keunikan tradisi dan sejarah lokal.

Dari data dan analisis yang telah disajikan, jelas terlihat bahwa sektor pariwisata Indonesia pada tahun 2023 menunjukkan dinamika yang menggembirakan. Lonjakan jumlah objek daya tarik wisata komersial serta beragamnya jenis wisata yang tersedia mencerminkan upaya pemulihan yang sukses sekaligus peningkatan daya saing pariwisata nasional.

Baca Juga: Bagaimana Tren Perkembangan Objek Wisata di Tanah Air?

Penulis: Risma Elsa Tiana
Editor: Editor

Konten Terkait

Tren Wisata Nataru: Jawa dan Bali Jadi Favorit Wisatawan

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong lonjakan pariwisata di Indonesia, provinsi mana yang menjadi destinasi favorit wisatawan?

Tren Perhotelan Pasca-Pandemi dan Tantangan Jelang PPN 12%

Kenaikan PPN 12% berpotensi berdampak signifikan pada industri perhotelan, terutama saat okupansi belum pulih ke tingkat sebelum pandemi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook