QS AUR 2025: Unair Jadi Top 2 Universitas di Indonesia, Kalahkan UGM dan ITB

Menurut penilaian terbaru QS AUR 2025, top 3 universitas di Indonesia diduduki oleh UI, Unair, dan UGM.

QS AUR 2025: Unair Jadi Top 2 Universitas di Indonesia, Kalahkan UGM dan ITB Potret Kampus Unair | Laman Resmi Unair

Quacquarelli Symonds Asia University Rankings (QS AUR) telah merilis daftar kampus terbaik pada tahun 2025 pada Rabu (6/11/2024) kemarin. Pemeringkatan ini menilai sebanyak 984 kampus di Asia. Dari banyaknya jumlah kampus tersebut, sebanyak 71 kampus di Indonesia masuk ke dalam pemeringkatan QS AUR 2025. Jumlah tersebut turut memuat baik perguruan tinggi negeri (PTN), maupun perguruan tinggi swasta (PTS).

Menariknya, Universitas Airlangga (Unair) yang biasanya tidak masuk top 3 kampus di Indonesia, tiba-tiba melejit di peringkat kedua. Selama ini top 3 kampus yang selalu digadang-gadang di Indonesia adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Namun, kali ini Unair berhasil menggeser UGM dan ITB dengan langsung bertengger di posisi kedua. Sementara itu, UGM dan ITB berturut-turut berada di peringkat ketiga dan keempat.

Top 15 Kampus di Indonesia Versi QS AUR 2025

Top 15 Kampus Terbaik
Top 3 kampus di Indonesia versi QS AUR 2025 ditempati oleh UI, Unair, dan UGM | GoodStats

Data di atas merupakan 15 kampus terbaik di Indonesia versi QS AUR 2025. Terdapat total 12 PTN dan 3 PTS yang bertengger di posisi teratas sebagai top 15 kampus terbaik di Indonesia. Adapun 3 PTS yang berhasil masuk ke dalam daftar tersebut adalah Universitas Bina Nusantara (Binus) yang berada di peringkat 10 dengan skor rata-rata 39,2; Universitas Telkom yang berada di peringkat 13 dengan skor rata-rata 30,3; serta Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya yang berada di urutan 15.

Selanjutnya, top 3 kampus di Indonesia diduduki oleh UI dengan skor rata-rata 74,7; Unair dengan skor rata-rata 70,5; serta UGM dengan skor rata-rata 70,2. Adapun peringkat ketiga kampus tersebut di Asia secara berturut-turut adalah peringkat 46 untuk UI, peringkat 52 untuk Unair, dan peringkat 53 untuk UGM.

Pemeringkatan yang dilakukan oleh QS AUR tersebut tidak dilakukan secara sembarangan, tetapi memperhatikan banyak hal yang termuat dalam empat kriteria utama. Keempat kriteria tersebut adalah research and discovery, employability and outcomes, learning experience, dan global engagement. Selanjutnya, keempat kriteria ini masih dipecah ke dalam 11 indikator untuk menilai setiap kampus.

Kesebelas indikator tersebut terdiri atas academic reputation (30%), employer reputation (20%), faculty student ratio (10%), citations per paper (10%), international research network (10%), papers per faculty (5%), staff with PhD (5%), international student ratio (2,5%), international faculty ratio (2,5%), inbound exchange students (2,5%), serta outbound exchange students (2,5%).

UI Konsisten Tempati Posisi Pertama sebagai Kampus Terbaik Selama 5 Tahun Berturut-turut

Selama 5 tahun berturut-turut, UI konsisten menyabet gelar sebagai kampus terbaik di Indonesia dengan selalu menduduki posisi pertama. Pada 2023 lalu, UI juga menempati posisi pertama. Selain itu, di tingkat Asia, UI mengalami kenaikan peringkat dari peringkat 48 pada 2023 menjadi peringkat 46 pada 2024 ini.

Adapun skor tertinggi yang diperoleh UI dari 11 indikator yang digunakan QS AUR untuk menilai peringkat kampus meliputi indikator inbound exchange students (100), outbound exchange students (100), international faculty ratio (98,8), serta employer reputation (98).

“Selama lima tahun berturut-turut, UI bertahan di posisi 1 di Indonesia dan terus meningkat di Asia. Hal ini tentu membutuhkan kerja keras dari seluruh civitas akademika UI,” ujar Rektor UI Profesor Ari Kuncoro pada Kamis (7/11/2024), seperti yang dikutip dari AntaraNews

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus memperluas jangkauan global, di samping meningkatkan kualitas pendidikan di UI itu sendiri. Selain itu, riset yang berdampak juga akan terus dihasilkan serta pengembangan kolaborasi dengan berbagai mitra, baik yang berasal dari dalam negeri, maupun luar negeri, akan terus dijalin.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Biro TREM UI Vishnu Juwono juga mengatakan bahwa peringkat UI yang terus konsisten dan unggul di tingkat nasional serta tingkat Asia, telah meletakkan pondasi yang kuat bagi para pemimpin UI agar bisa terus meningkatkan kualitas pendidikan, memperbanyak dan memperbaiki publikasi di universitas, serta melakukan pengabdian masyarakat.

Unair Geser Posisi UGM dan ITB

Sama seperti UI, pihak Unair juga memberikan tanggapan atas rilisnya peringkat terbaru universitas di Asia versi QS AUR tersebut. Terlebih, kali ini Unair dapat melesat ke peringkat kedua mengalahkan UGM dan ITB. 

Rektor Unair Mohammad Nasih, mengatakan bahwa capaian yang diperoleh Unair tidak dapat terlepas dari usaha Unair untuk terus memperbaiki aspek di berbagai hal, khususnya fasilitas penelitian dan pembelajaran. Menurut Profesor Nasih, kualitas laboratorium serta fasilitas penunjang penelitian akan sangat mendukung pembelajaran di Unair untuk dapat menghasilkan inovasi serta karya yang berdampak untuk masyarakat.

Namun, ia juga menyampaikan bahwa sebenarnya peringkat bukan merupakan tujuan utama dari peningkatan fasilitas tersebut. Profesor Nasih menegaskan bahwa tujuan utama dari penelitian serta inovasi ini adalah untuk menghasilkan dampak nyata.

“Sekali lagi, tujuannya bukan peringkat, tetapi bagaimana penelitian bisa dilakukan sebaik-baiknya. Mahasiswa bisa memanfaatkan fasilitas untuk riset dan berdiskusi dengan baik sehingga muncul inovasi-inovasi baru. Bagi Unair, yang terpenting adalah selalu ada perbaikan, perbaikan, dan perbaikan,” ungkap Profesor Nasih, melansir laman resmi Unair.

Baca Juga: 10 Universitas Terbaik Dunia untuk Menempuh Pendidikan

Penulis: Elvira Chandra Dewi Ari Nanda
Editor: Editor

Konten Terkait

Stella Christie Kaji Ulang Beasiswa LPDP, Berikut Alokasi APBN dan Jumlah Penerima dari Tahun ke Tahun

Wamendiktisaintek, Stella Christie, menegaskan pentingnya evaluasi berbasis analisis cost-benefit untuk memastikan bahwa dana digunakan dengan optimal.

Waspada! Konsumsi Gula Berlebih Menyebabkan Penuaan dari Dalam Tubuh

Konsumsi gula berlebih ibarat menabung bom waktu, berujung pada gangguan penuaan sel tubuh dan naiknya risiko mengalami berbagai penyakit kronis.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook